
Bola.net - Istora Senayan bergemuruh akibat ribuan penonton berteriak Indonesia berulang-ulang sambil menyebutkan pebulu tangkis tunggal putra, Simon Santoso. Inilah yang terjadi di laga final Djarum Indonesia Open Super Series Premier (DIOSSP) 2012, Minggu (17/6).
Ribuan penonton langsung bersorak kala Simon berhasil mengakhiri pertarungannya atas Du Pengyu dengan sebuah kemenangan.
Menghadapi tunggal China tersebut, Simon berhasil mendominasi jalannya game pertama. Angka demi angka ia dapatkan melalui pertahanan rapat dan smes keras ke berbagai sudut. Simon memimpin 11-7, ia berada di atas angin kala semakin membuat selisih perolehan angka melebar 17-7.
Ia juga membuat game point pada kedudukan 20-13. Sempat membuat publik Istora tegang saat Du perlahan mengejar perolehan angkanya, tetapi ia berhasil menempatkan bola di depan net, Simon menang 21-18.
“Du Pengyu memang pemain yang ulet. Bahkan, untuk menghadapinya, saya harus lebih sabar,” ujar Simon usai pertandingan kepada Bola.net.
Simon balik tertekan, ia menyerah 13-21 di game kedua. Di game terakhir, Simon berhasil kembali ke bentuk permainan semula. Ia jarang melakukan kesalahan seperti yang terjadi di game kedua, memimpin jauh 11-6, dan akhirnya Simon mengakhiri kering gelar DIOSSP 21-11.
“Di game kedua saya memang agak sedikit terburu-buru. Jadi, saya berusaha sebisa mungkin untuk kembali ke permainan semula,” lanjutnya.
Kemenangan ini pun tentu menjadi modal Simon untuk menghadapi Olimpiade di London mendatang.
“Peluang saya untuk meraih medali tentu terbuka, sama seperti Taufik Hidayat. Karena itu, saya menjadikan DIOSSP 2012 dan Singapura minggu depan, menjadi ajang untuk latihan menghadapi Olimpiade,” pungkasnya.
Sementara itu, tiga gelar sebelumnya terdistribusi merata. Partai pertama, terjadi sesama China. Wang Xiaoli/Yu Yang melawan Zhao Yunlei/Tian Qing berhasil dimenangkan unggulan pertama Wang/Yu. Mereka menang melalui pertarungan tiga game 17-21, 21-9 dan 21-16.
Sedangkan juara ganda putra DIO 2009, Lee Yong Dae yang didukung penuh publik Istora bersama pasangan Jung Jae Sung berhasil kembali ke podium setelah mengalahkan Mathias Boe/Carsten Mogensen dari Denmark dengan 23-21, 19-21 dan 21-11. (esa/kny)
Ribuan penonton langsung bersorak kala Simon berhasil mengakhiri pertarungannya atas Du Pengyu dengan sebuah kemenangan.
Menghadapi tunggal China tersebut, Simon berhasil mendominasi jalannya game pertama. Angka demi angka ia dapatkan melalui pertahanan rapat dan smes keras ke berbagai sudut. Simon memimpin 11-7, ia berada di atas angin kala semakin membuat selisih perolehan angka melebar 17-7.
Ia juga membuat game point pada kedudukan 20-13. Sempat membuat publik Istora tegang saat Du perlahan mengejar perolehan angkanya, tetapi ia berhasil menempatkan bola di depan net, Simon menang 21-18.
“Du Pengyu memang pemain yang ulet. Bahkan, untuk menghadapinya, saya harus lebih sabar,” ujar Simon usai pertandingan kepada Bola.net.
Simon balik tertekan, ia menyerah 13-21 di game kedua. Di game terakhir, Simon berhasil kembali ke bentuk permainan semula. Ia jarang melakukan kesalahan seperti yang terjadi di game kedua, memimpin jauh 11-6, dan akhirnya Simon mengakhiri kering gelar DIOSSP 21-11.
“Di game kedua saya memang agak sedikit terburu-buru. Jadi, saya berusaha sebisa mungkin untuk kembali ke permainan semula,” lanjutnya.
Kemenangan ini pun tentu menjadi modal Simon untuk menghadapi Olimpiade di London mendatang.
“Peluang saya untuk meraih medali tentu terbuka, sama seperti Taufik Hidayat. Karena itu, saya menjadikan DIOSSP 2012 dan Singapura minggu depan, menjadi ajang untuk latihan menghadapi Olimpiade,” pungkasnya.
Sementara itu, tiga gelar sebelumnya terdistribusi merata. Partai pertama, terjadi sesama China. Wang Xiaoli/Yu Yang melawan Zhao Yunlei/Tian Qing berhasil dimenangkan unggulan pertama Wang/Yu. Mereka menang melalui pertarungan tiga game 17-21, 21-9 dan 21-16.
Sedangkan juara ganda putra DIO 2009, Lee Yong Dae yang didukung penuh publik Istora bersama pasangan Jung Jae Sung berhasil kembali ke podium setelah mengalahkan Mathias Boe/Carsten Mogensen dari Denmark dengan 23-21, 19-21 dan 21-11. (esa/kny)
Advertisement
Berita Terkait
-
Bulu Tangkis 19 Oktober 2025 07:12
Jadwal Lengkap Pertandingan Denmark Open 2025, 14-19 Oktober 2025
LATEST UPDATE
-
Liga Inggris 21 Oktober 2025 00:31
-
Liga Inggris 21 Oktober 2025 00:16
-
Liga Champions 20 Oktober 2025 23:55
-
Liga Inggris 20 Oktober 2025 23:18
-
Liga Champions 20 Oktober 2025 22:59
-
Liga Champions 20 Oktober 2025 22:29
BERITA LAINNYA
-
bulutangkis 20 Oktober 2025 15:35
-
bulutangkis 20 Oktober 2025 11:03
-
bulutangkis 20 Oktober 2025 09:55
-
bulutangkis 19 Oktober 2025 07:19
-
bulutangkis 19 Oktober 2025 07:12
-
bulutangkis 19 Oktober 2025 07:12
MOST VIEWED
- Jadwal dan Hasil Lengkap Pertandingan Bulu Tangkis Denmark Open 2025
- Jadwal Live Streaming Babak Final Denmark Open 2025 di Vidio Hari Ini, 19 Oktober 2025
- Jonatan Christie Juarai Denmark Open 2025 Usai Sikat Shi Yu Qi, Fajar/Fikri Jadi Runner up
- Rekap Hasil Wakil Indonesia di Denmark Open 2025, Jonatan Christie Bawa Pulang Gelar Juara
HIGHLIGHT
- 9 Pemain yang Pernah Disarankan Ralf Rangnick untu...
- Manchester United Terpuruk, 4 Eks Pemainnya Malah ...
- 5 Pemain Manchester United yang Bakal Diuntungkan ...
- 7 Pemain Premier League yang Kariernya Bisa Selama...
- 4 Pelatih Paling Cepat Capai 250 Kemenangan di Pre...
- 9 Bek Tengah Incaran Liverpool di Bursa Transfer 2...
- 10 Transfer Termahal Dalam Sejarah AC Milan: Dari ...