EURO U-21 2011: Calon Bintang Yang Bakal Bersinar di Denmark

Bola.net - - Oleh: Ronny Wicaksono

Dalam dua pekan ke depan, Denmark akan menjadi tuan rumah Piala Eropa atau dikenal dengan Euro untuk level U-21 - ajang di mana para pemain muda paling berbakat di seantero Eropa akan unjuk gigi sekaligus menjadi salah satu pasar pemain terbesar dalam sepak bola. Contoh nyatanya terjadi dua tahun lalu di Swedia, ketika seorang pemuda 20 tahun bernama Mesut Ozil mengobrak-abrik permainan Inggris di final Euro U-21 saat membawa Jerman menang telak 4-0. Kurang dari setahun kemudian ia menjadi bintang di tim senior pada ajang Piala Dunia di Afrika Selatan, dan pengaruh kreatifnya membantu tim asuhan Joachim Loew melaju hingga ke semifinal serta menarik minat raksasa Real Madrid untuk memboyongnya. Ozil bukanlah satu-satunya pemain yang muncul dari kawah candradimuka U-21 menjadi pemain kelas dunia, karena akan lebih banyak lagi para talenta menjanjikan yang berusaha mengikuti jejak legenda macam Luis Figo, Francesco Totti dan Iker Casillas di Denmark nanti. Berikut adalah sejumlah pemain yang bisa menunjukkan sinar terangnya di kompetisi tahun ini:
Denmark: Christian Eriksen, 19 (Ajax)
Karir playmaker Ajax yang melesat bak meteor dari tak dikenal menjadi pemain paling dibicarakan, ditunjukkan dengan fakta bahwa ia akan melakoni debutnya untuk tim U-21 tahun ini. Baru-baru ini sebuah panel yang dipimpin oleh sosok legendaris Johan Cruyff memilihnya sebagai Talenta Sepak Bola Belanda Terbaik. Eriksen sendiri sudah masuk dalam skuad senior pimpinan Morten Olsen, namun ia diturunkan di level U-21 demi memberi inspirasi tuan rumah untuk meraih keberhasilan di kandang sendiri. Eriksen merupakan pemain termuda yang tampil di Piala Dunia 2010 lalu di Afrika Selatan, dan ia sudah menarik mata para penikmat sepak bola Eropa dalam 12 bulan terakhir dengan serangkaian performa memikat untuk klub dan negaranya. Ia menjadi sisi kreatif dari tim Ajax yang menjuarai Eredivisie untuk kali pertama dalam tujuh tahun musim kemarin, termasuk mencetak enam gol untuk De Amsterdammers.
Swiss: Xherdan Shaqiri, 19 (FC Basel)
Shaqiri mampu menghibur penonton di dalam stadion dengan permainan yang memikat. Dengan aksi dribble yang tak kenal kata gentar, ditambah keseimbangan, akselerasi dan kaki yang lincah menjadikannya ancaman serius dari sisi samping lapangan. Ia mungkin baru mencatat dua caps untuk tim U-21, namun itu disebabkan Shaqiri sudah kerap menjadi bagian dari tim senior yang ditangani Ottmar Hitzfeld - memainkan 11 pertandingan sejak melakoni debutnya tahun lalu. Ia mencetak gol internasional pertamanya dalam kualifikasi Euro 2012 menghadapi tim kuat Inggris tahun lalu dan juga tampil impresif menghadapi lawan yang sama di Wembley sepekan lalu. Shaqiri adalah mimpi buruk untuk para bek lawan dan kekuatan fisiknya tak bisa ditutupi oleh posturnya yang hanya setinggi 1,7 meter. Pemain yang lahir di Kosovo ini juga memiliki pengalaman di turnamen besar setelah ia bermain di Piala Dunia 2010 lalu, dan dianggap bisa memberi pengaruh besar di Denmark nanti.
Islandia: Gylfi Sigurdsson, 21 (Hoffenheim)
Bintang yang tak terbantahkan dari skuad Islandia, Sigurdsson menunjukkan faktor pentingnya untuk tim dengan dua tembakan individual menghadapi Skotlandia saat membawa timnya memenangi partai playoff untuk melaju ke Denmark. Bek lawan harus berhati-hati dengan aksi spektakulernya terutama jika ia mendapatkan ruang tembak kecil sekalipun di mana pun dalam jarak 35 yard. Sigurdsson sudah memainkan perannya bersama Hoffenheim di Bundesliga, meski sebelumnya ia melalui karir di tim muda Reading serta menjalani masa peminjaman di tim kecil Shrewsbury dan Crewe. Ia sudah menunjukkan mengapa Hoffenheim mau membayar 6 juta pounds untuk servisnya musim panas lalu saat membukukan 10 gol dan 2 assist kendati hanya 12 kali tampil sebagai starter - menjadikannya pemain terbaik pilihan fans. Ia memang berposisi sebagai gelandang namun ia bisa menjadi ancaman sesungguhnya saat bermain sebagai second striker, dan jika dikombinasikan dengan penyerang AZ Alkmaar, Johann Gudmundsson sebagaimana mereka lakukan di babak kualifikasi, maka Islandia berpotensi untuk memberi kejutan di Denmark.
Inggris: Jordan Henderson, 20 (Liverpool)
Dengan tak masuknya Andy Carroll dalam skuad U-21 asuhan Stuart Pearce, gelandang anyar Liverpool ini bisa disebut sebagai pemain termahal dalam kompetisi ini. Setelah menyelesaikan kepindahannya ke Anfield dengan nilai awal 16 juta pound, Henderson tentu berambisi membuktikan nilainya untuk The Three Lions. Inggris berharap Henderson bisa memainkan peran penting di lini tengah, baik itu melepas umpan akurat maupun melakukan tusukan dengan bola, pemain berusia 20 tahun ini bakal memainkan peran sebagai playmaker, melayani penyerang Chelsea, Daniel Sturridge di lini depan. Henderson menikmati musim yang sensasional bersama Sunderland, yang membuatnya dianugerahi penghargaan Pemain Muda Terbaik klub dan juga mendapatkan panggilan ke tim senior. Henderson juga menyajikan 82 peluang mencetak gol untuk rekan setimnya di musim kemarin - 39 kali lebih banyak dari pemain Sunderland lain serta terbaik keempat di Liga Premier. Selain memiliki kemampuan melepas umpan yang sempurna dalam situasi bola mati maupun permainan terbuka, enam gol dalam enam laga untuk timnas U-21 menunjukkan jika Henderson juga memiliki naluri mencetak gol - termasuk satu gol indahnya dari jarak jauh yang membuat Inggris mengatasi Rumania di partai playoff.
Ukraina: Andriy Yarmolenko, 21 (Dynamo Kiev)
Nama depan bukan satu-satunya kesamaan antara Yarmolenko dan penyerang legendaris Shevchenko, dan penyerang muda Dynamo Kiev itu diperkirakan bakal mewarisi sukses pendahulunya baik di level klub maupun timnas karena ia memiliki hampir semua atribut yang serupa dengan Sheva. Ketajaman Yarmolenko di depan gawang membuatnya mampu mencetak 11 gol untuk Dynamo di liga Ukraina musim lalu - satu gol lebih banyak dari partnernya, Shevchenko yang lebih berpengalaman. Namun ia gagal meneruskannya di level U-21 ketika tak menyarangkan satu gol pun dalam 10 kali tampil, meski ia justru mencetak tiga gol dalam delapan laga untuk tim senior Ukraina. Ketenangan pemain berusia 21 tahun ini dalam situasi satu-lawan-satu dan juga penyelesaian akhir yang impresif akan sangat berharga untuk negaranya yang memanggil empat pemain dari tim senior - termasuk Yarmolenko. Selain itu pengalaman bermain di kompetisi Eropa, bersama gelandang Shakhtar Donetsk, Taras Stepanenko menjadikan mereka senjata berbahaya di tim Ukraina.
Spanyol: Thiago Alcantara, 20 (Barcelona)
Memilih berlian di antara gemilang mahkota Spanyol adalah hal yang sulit. Kiper Atletico Madrid yang dikaitkan dengan Manchester United, David De Gea dan bintang yang sudah mapan macam Bojan Krkic, Diego Capel dan Juan Mata semua pasti memainkan peran penting dalam sukses La Furia Roja, namun bintang Barcelona, Thiago Alacantra mungkin adalah satu yang patut diperhitungkan di Denmark. Sebagai putra mantan gelandang Brasil, , DNA sepak bola dalam diri Thiago diasah dengan baik oleh akademi ternama La Masia. Visi dan kendali bola yang matang dari gelandang kelahiran Italia ini membuatnya dipandang sebagai penerus dan ia sudah melakukan debutnya untuk Blaugrana di usia 18 tahun. Ia bersinar untuk Barcelona B awal musim kemarin dan menjadi bagian reguler tim utama di akhir musim. Thiago memainkan 13 laga dan kehadirannya sebagai pemain pengganti di final Liga Champions kemarin membuktikan bahwa 11 pemain Barca dari 18 skuad mereka kala itu adalah alumni La Masia. Thiago diperebutkan oleh Brasil dan Italia di level internasional, namun setelah menjadi figur kunci dari sukses Spanyol di Euro U-17 tahun 2008 - di mana ia mencetak gol di partai final, serta membawa Tim Matador U-19 ke final edisi 2009, Thiago menegaskan jika ia akan tetap membela La Furia Roja.
Repubik Ceska: Tomas Pekhart, 22 (FC Nurnberg)
Satu pencetak gol sensasional untuk level U-21, mantan penyerang Tottenham ini akan menjadi favorit banyak orang untuk peraih trofi Golden Boot. Ia boleh saja gagal meyakinkan manajer Spurs Harry Redknapp yang melepasnya di tahun 2008, namun striker Nurnberg ini sudah mengemas rekor internasional yang impresif dengan melesakkan 16 gol dalam 22 laga untuk tim U-21 negaranya. Pekhart yang juga mewakili negaranya di level U-16, U-17, U-18, U-20 dan tim senior, mencetak gol dalam laga semifinal dan final saat Republik Ceska kalah adu penalti dari Rusia di Euro U-16 tahun 2006. Ia memasuki kompetisi U-21 tahun ini dengan predikat top skorer di babak kualifikasi dengan sembilan gol dan mencetak masing-masing satu gol di setiap leg dalam kemenangan playoff mereka atas Yunani. Penyelesai yang natural, Pekhart terbukti mahir mencetak gol dengan kaki kiri, kaki kanan serta kepala, dan ia juga menunjukkan jika ia mampu menjadi pengumpan dan pencipta peluang; memiliki antisipasi yang luar biasa serta percaya diri saat berhadapan dengan bek lawan.

Berita Terkait