Terpuruknya Italia dan Bangkitnya Jerman di Mata UEFA

Bola.net - - Oleh: Indra Pramana Mulai musim 2012-2013 klub-klub di Liga Italia tidak lagi mengirimkan wakilnya di kompetisi UEFA khususnya Liga Champions sebanyak 4 klub, melainkan turun menjadi 3 klub, dan untuk Liga Europa, Italia akan mengirimkan 2 klub sebagai wakilnya. Sebaliknya bagi Liga Jerman, musim 2012-2013 mereka akan mengirimkan 4 wakil klubnya di Liga Champions, dengan perincian peringkat 1 sampai dengan 3 lolos ke babak penyisihan grup Liga Champions dan peringkat 4 melalui playoff. Secara keseluruhan wakil Jerman naik menjadi 7 dan Italia turun menjadi 6 di pentas UEFA (Liga Champions dan Liga Europa). Hasil ini resmi didapat setelah salah satu wakil Italia di Liga Europa yaitu Napoli mengalami kekalahan sedangkan wakil Jerman yaitu Bayer Leverkusen mendapat kemenangan, seperti yang dikutip dalam pernyataan Badan Liga Jerman, DFL (Deutsche Fussball Liga) yang mengatakan: "Melihat hasil Liga Europa pekan ini, di mana Bayern Munich dan Bayern Leverkusen berhasil memetik kemenangan, sementara Napoli tereliminasi, maka Jerman memperlebar selisih poin dengan Italia di daftar peringkat UEFA, untuk mengamankan posisi ketiga setelah Inggris dan Spanyol." "Klub Liga Jerman kini mengoleksi 68.103 poin dan berhasil memperlebar jarak poin dengan Serie A menjadi 8.122 poin, karenanya Italia tak bisa lagi mendapatkan jatah tiga klub yang otomatis lolos ke Liga Champions. Dengan mengamankan tempat ketiga di ranking UEFA, maka Bundesliga akan mendapatkan tiga tempat di babak penyisihan grup Liga Champions sejak musim 2012-2013, sedangkan peringkat ke-4 Liga Jerman akan memainkan pertandingan playoff." Situasi sebaliknya terjadi untuk klub Serie A, dimana hanya 2 klub teratas di klasemen Serie A yang otomatis lolos ke babak grup Liga Champions dan klub peringkat ketiga harus melalui babak playoff serta klub peringkat 4 dan 5 akan berlaga di Liga Europa (jatah klub peringkat ke-6 Liga Italia untuk bermain di kompetisi Liga Europa otomatis hilang). Berikut adalah daftar terbaru Ranking dan Nilai Koefisien UEFA untuk 4 Liga tertinggi di Eropa: 1. Inggris (78,570 poin) 2. Spanyol (76,186) 3. Jerman (68.103) 4. Italia (59.981) Musim ini (2010-2011) sebenarnya Italia telah mengirimkan masing-masing 4 wakilnya ke Liga Champions, yaitu: AC Milan, Inter Milan, AS Roma dan Sampdoria (gugur di babak playoff) dan Liga Europa yaitu:, Juventus, Napoli, Palermo dan Sampdoria (dari playoff Liga Champions dan di Liga Europa juga gugur). Juventus dan Palermo juga gagal lolos ke babak 32 besar, sedangkan langkah Napoli terhenti di babak 32 besar setelah kalah secara agregat atas Villarreal. Dari hasil-hasil buruk wakil Italia inilah yang mengakibatkan nilai koefisien mereka dilewati oleh wakil Jerman, sebut saja Bayern Munich dan Schalke 04 yang mendapat kemenangan di Liga Champions serta Bayer Leverkusen juga berjalan dengan mulus di Liga Europa. Hasil buruk yang didapat wakil Italia di UEFA berimbas kepada kualitas Liga Italia yang dinilai semakin menurun beberapa tahun terakhir. Meskipun musim lalu Inter Milan berhasil menjuarai Liga Champions, namun tidak diiringi kesuksesan klub lain sebagai wakil Italia di UEFA, sebut saja Fiorentina dan AC Milan yang harus kandas di Liga Champions, begitu pula dengan AS Roma, Genoa, Lazio dan Juventus yang harus angkat koper di Liga Europa. Berbeda dengan wakil Jerman, walaupun pencapaian mereka tidak spektakuler dalam peraihan gelar, namun mereka selalu bisa menyisakan beberapa klub hingga fase-fase akhir kompetisi. Selain itu yang mempengaruhi sekali penilaian buruk atas Italia adalah ketidakseriusan wakil mereka di kancah regional (Liga Europa). Wakil Italia nampaknya memandang kompetisi di liga ini sebagai kompetisi kelas 2, padahal koefisien UEFA mereka tengah terancam. Kemenangan 2-0 Bayer Leverkusen atas Metalist Kharkiv di Liga Europa bulan lalu mungkin saja hanya sebuah kemenangan biasa, namun kemenangan atas peringkat ke-3 Liga Ukraina musim lalu inilah yang memukul Italia. Berkat kemenangan ini Jerman melampaui raihan poin koefisien UEFA per 5 tahun. Agar lebih jelasnya akan saya jelaskan apa itu pengertian Koefisien UEFA secara umum. Koefisien UEFA adalah statistik yang digunakan untuk menentukan peringkat klub di lingkup UEFA atau sebuah statistik yang dipergunakan untuk ranking tim di level antar klub maupun antar negara. Yang bertugas menghitung Nilai Koefisien ini adalah UEFA sebagai otoritas resmi untuk sepak bola Eropa. Koefisien ini sendiri terbagi tiga jenis, yaitu: 1. Koefisien untuk tim nasional di Eropa 2. Koefisien untuk liga-liga Eropa 3. Koefisien untuk klub-klub sepak bola di Eropa Nah, kegunaan koefisien ini dibagi berdasarkan 3 jenis koefisien yang telah saya tuliskan di atas. Untuk koefisien Tim-Nasional, UEFA akan dapat menentukan timnas mana yang masuk ke pot tim-tim unggulan dalam undian babak kualifikasi hingga putaran final Piala Eropa. Dengan menerapkan koefisien UEFA dalam sebuah drawing, maka tim-tim besar tidak akan bertemu langsung di babak kualifikasi. Perlu diingat, untuk Piala Dunia, koefisien UEFA ini tidak berlaku. Yang dijadikan acuan adalah Ranking FIFA. Sedangkan untuk liga dan klub, koefisien UEFA akan bermanfaat untuk menentukan jumlah tim yang bisa diikutkan ke Liga Champions dan Liga Europa, dan juga untuk tujuan drawing sebagaimana halnya koefisien timnas. Khusus untuk penghitungan koefisien Liga, koefisien ini digunakan untuk tujuan ranking liga-liga Eropa, sekaligus menentukan jumlah klub yang berpartisipasi di Liga Champions dan Liga Europa. Ranking di tahun 2010 menentukan jumlah peserta Liga Champions dan Liga Europa di musim 2011-2012, bukan untuk musim 2010-2011. Koefisien liga menghitung hasil-hasil yang diraih klub dalam Liga Champions dan Liga Europa dari 5 musim terakhir. Jumlah poin yang diberikan pada setiap musim (2 poin untuk setiap kemenangan dan 1 poin untuk setiap hasil seri) dibagikan dengan jumlah tim yang berpartisipasi dari negara bersangkutan pada musim itu. Perolehan poin dari 5 musim terakhir dijumlahkan untuk mendapatkan koefisien liga. Untuk babak-babak awal di Liga Champions dan Liga Europa, jumlah poin yang diperoleh klub-klub dari liga bersangkutan dibagi dua, dan diberikan poin bonus untuk: Lolos ke babak grup Liga Champions = 4 poin tambahan Lolos ke babak 16 besar Liga Champions = 5 poin tambahan Lolos ke babak perempat-final, semi-final dan final Liga Champions dan Liga Europa = masing-masing 1 poin tambahan (Poin bonus di atas ditambahkan ke total poin yang diraih dalam 1 musim.) Sedangkan penghitungan koefisien klub ditentukan melalui hasil-hasil yang diraih klub di Liga Champions dan Liga Europa selama lima musim terakhir. Koefisien ini mencakup 33 persen koefisien liga ditambah jumlah poin yang diraih klub selama 5 musim terakhir. Klub meraih 2 poin untuk setiap kemenangan dan 1 poin untuk hasil seri. Partisipasi di babak grup mendapat 1 poin. Kemudian untuk setiap babak gugur yang dicapai di Liga Champions, atau perempatfinal dan seterusnya di Liga Europa, diberikan tambahan 1 poin. Untuk ranking tim, hasil di babak kualifikasi tidak dianggap, dan mengikuti sistem perolehan poin sebagai berikut:

LIGA CHAMPIONS
LIGA EUROPA
Babak 1
0,50
0,25
Babak 2
1,00
0,50
Babak 3
-
1,00
Babak 4
-
1,50
Fase Grup
-
2,00

Keterangan: Poin kualifikasi di atas tidak diakumulasikan. Babak ke-3 dan ke-4 kualifikasi Liga Champions tidak ada perolehan poin karena tim yang kalah akan masuk babak berikutnya di Liga Europa. Klub yang lolos ke babak grup Liga Champions sudah diberikan poin bonus (Lihat di atas). 2 poin di babak grup Liga Europa adalah sebuah minimum dan tidak akan ditambahkan ke jumlah poin yang diraih pada babak grup. Kesimpulannya, semua tim yang berpartisipasi setidaknya mendapat poin di babak kualifikasi atau poin bonus.

Berita Terkait