
Bola.net - Salah satu legenda hidup klub AC Milan, Paolo Maldini mengatakan bahwa klub yang pernah ia bela tersebut saat ini sudah kehilangan daya magisnya.
Maldini sudah berada di San Siro selama 25 tahun, sebelum akhirnya pensiun di tahun 2011. Sepanjang waktu tersebut, ia sudah banyak mengenyam pengalaman manis dan pahit dalam seragam merah hitam.
Yang paling berkesan bagi Maldini tentu adalah era kepelatihan Arrigo Sacchi, di pertengahan tahun '80an. Merajai sepakbola Eropa dan dunia, Maldini turut merasakan kejayaan total-football ala Rossoneri.
Akan tetapi, sejumlah motivasi yang tampak bersifat magis tersebut kini perlahan mulai hilang. Maldini mengakui hal itu, karena tidak adanya peremajaan yang baik di tiap generasi Milan.
"Itu adalah sesuatu yang magis. Namun perlahan, magis itu hilang dan Milan berubah menjadi klub biasa-biasa saja. Itu karena Milan berhenti menyalurkan pesan dan mereka yang menulis sejarah klub justru berhenti mengajarkan pengetahuan ke generasi selanjutnya," tutur Maldini.
Ia mencontohkan bahwa di banyak setiap klub besar Eropa, seluruh direktur mereka selalu menjaga tradisi klub. Salah satu kegagalan Milan menjaga kesaktiannya adalah melepas sejumlah pemain hebat dengan mudah.
"Sulit untuk mengevaluasi rencana tim Milan, karena di musim panas mereka melepas 12 pemain berkarakter hebat." (foti/atg)
Maldini sudah berada di San Siro selama 25 tahun, sebelum akhirnya pensiun di tahun 2011. Sepanjang waktu tersebut, ia sudah banyak mengenyam pengalaman manis dan pahit dalam seragam merah hitam.
Yang paling berkesan bagi Maldini tentu adalah era kepelatihan Arrigo Sacchi, di pertengahan tahun '80an. Merajai sepakbola Eropa dan dunia, Maldini turut merasakan kejayaan total-football ala Rossoneri.
Akan tetapi, sejumlah motivasi yang tampak bersifat magis tersebut kini perlahan mulai hilang. Maldini mengakui hal itu, karena tidak adanya peremajaan yang baik di tiap generasi Milan.
"Itu adalah sesuatu yang magis. Namun perlahan, magis itu hilang dan Milan berubah menjadi klub biasa-biasa saja. Itu karena Milan berhenti menyalurkan pesan dan mereka yang menulis sejarah klub justru berhenti mengajarkan pengetahuan ke generasi selanjutnya," tutur Maldini.
Ia mencontohkan bahwa di banyak setiap klub besar Eropa, seluruh direktur mereka selalu menjaga tradisi klub. Salah satu kegagalan Milan menjaga kesaktiannya adalah melepas sejumlah pemain hebat dengan mudah.
"Sulit untuk mengevaluasi rencana tim Milan, karena di musim panas mereka melepas 12 pemain berkarakter hebat." (foti/atg)
Advertisement
Berita Terkait
-
Liga Italia 14 Oktober 2025 21:59
Menjual Kenan Yildiz, Langkah Cerdas yang Mungkin Diperlukan Juventus
-
Liga Italia 14 Oktober 2025 21:56
Inter Milan Ikut Buru Marc Guehi, Saingi Liverpool dan Bayern Munchen
-
Liga Italia 14 Oktober 2025 21:27
Cedera Bremer Bikin Panik, Juventus Incar Skriniar dan Kim Min-Jae di Januari
-
Liga Italia 14 Oktober 2025 19:19
Roma vs Inter Milan: Potensi Duet Baru di Lini Depan Nerazzurri
LATEST UPDATE
-
Liga Spanyol 14 Oktober 2025 23:13
-
Liga Spanyol 14 Oktober 2025 22:56
-
Liga Spanyol 14 Oktober 2025 22:46
-
Liga Inggris 14 Oktober 2025 22:26
-
Liga Inggris 14 Oktober 2025 22:09
-
Liga Italia 14 Oktober 2025 21:59
MOST VIEWED
- Capello Bongkar Kelemahan Juventus, Sentil Bintang AC Milan, Serta Memuji Napoli dan Inter!
- Pengakuan Mengejutkan Francesco Totti: Hanya Ada Satu Pemain di Serie A yang Layak Ditonton, dan Dia Bukan Orang Italia!
- Mike Maignan Bisa Pergi, AC Milan Punya Dua Pilihan Kiper Baru Musim Depan
- Legenda Milan, Alessandro Nesta Blak-blakan: Awalnya Saya Tolak Juventus dan Ingin Sekali Gabung Inter!
HIGHLIGHT
- Selain Hugo Ekitike, 5 Selebrasi Pemain yang Beruj...
- 5 Pemain MU Paling Cepat Cetak 100 Gol, Bruno Fern...
- 10 Pemain Tercepat Raih 50 Gol Liga Champions: Haa...
- Peta Panas Pelatih Premier League: Slot Nyaman, Am...
- 5 Pemain yang Berpeluang Besar Raih Ballon dOr 202...
- 5 Pemain Peraih Ballon dOr Terbanyak: Lionel Messi...
- Tampil Impresif di Lapangan, 11 Pemain Ini Malah G...