Resep Anyar Bosz: Menelisik Permainan Menyerang Sang Manajer Bayer Leverkusen
Afdholud Dzikry | 6 September 2019 10:48
Bola.net - Peter Bosz telah mengambil alih kemudi kursi kepelatihan Bayer Leverkusen semenjak Desember tahun lalu. Beberapa perubahan luar biasa pun sudah dilakukan oleh mantan pelatih Borussia Dortmund tersebut, dan hasilnya juga sudah dirasakan oleh klub yang bermarkas di BayArena ini.
Salah satu yang diubah oleh Bosz adalah gaya permainan Leverkusen. Gaya permainan Leverkusen saat ini berubah menjadi gaya menyerang yang tak tampak di masa kepelatihan pelatih Bayer sebelumnya, Heiko Herrlich.
Jadi permainan menyerang seperti apa yang diterapkan Bosz di BayArena?
Pelatih asal Belanda itu sekali lagi mengandalkan sistem ofensif 4-3-3 yang membuatnya dikenal selama bertahun-tahun karena permainan menyerangnya yang dinamis, tepat sasaran, dan penuh energi dengan mengandalkan pemain ofensif yang cepat dan agresif.
Komposer di Lini Belakang
Berawal dari hulu, Jonathan Tah diberi peran kunci dalam tim Leverkusen saat ini. Bosz mendesain pemain kelahiran Hamburg, Jerman 23 tahun lalu itu menjadi playmaker defensif - pemain yang memainkan melodi senar penyerangan dan mengatur irama lagu permainan dari belakang. Selain itu, Bosz juga bergantung pada Tah dalam mempergunakan langkah cepatnya dan memposisikan dirinya dengan cerdik untuk menutup celah saat lawan menguasai bola.
Sementara itu, pelatih berusia 55 tahun itu memfungsikan gelandang bertahannya sebagai pencegat bola di atas segala prioritas - peran yang cocok dibintangi oleh pemain berkelas seperti Charles Aranguiz dan Lars Bender.
Kompak Bergerak ke Depan
Lebih jauh ke hilir, kekuatan lini serang yang dimotori oleh Kai Havertz, Leon Bailey dan Kevin Volland sangat membahayakan. Mereka semua memiliki kualitas serta mental dan karakter yang cocok dalam sistem Bosz, begitu pula Karim Bellarabi dan Lucas Alario.
Ketika Bosz dengan timnya menjalankan gaya bermain yang tepat -dengan kompak dalam menyerang juga bertahan- maka mereka mampu meminimalisir kesempatan lawan dalam menciptakan peluang. Die Werkself membuktikannya pada paruh kedua musim lalu.
Secara keseluruhan, Bosz gemar menginstruksikan pemainnya untuk menginisiasi serangan dari lini belakang, dengan bek tengah Bayer yang sering dipercaya membawa bola sebagai permulaan. Julian Baumgartlinger adalah salah satu pengatur tempo yang luar biasa. Dia apik dalam menciptakan umpan-umpan panjang fantastis sebagai usahanya memainkan bola lebih awal ke final-third.
Amunisi Baru Bikin Mesin Werkself Menderu
Kerem Demirbay yang baru bergabung pada musim ini diharapkan bisa harmonis dalam penyerangan seperti yang ditunjukkan Havertz dan Brandt musim lalu. Kedua pemain muda Jerman tersebut diharapkan mampu membangun pemahaman yang luar biasa dari permainan dan karakter masing-masing. Ketika mundur lebih dalam untuk menjemput bola, mereka akan sering mengambil posisi yang lebih luang, meninggalkan lapangan tengah yang bebas dari tekanan pemain lawan. Mereka kemudian dapat bergerak pindah ke ruang kosong untuk menerima bola.
Namun, Bosz akan lebih senang bila kedua gelandang serangnya berkeliaran ke area pertahanan lawan tanpa bola dan membiarkan salah satu bek tengah atau Baumgartlinger masuk ke sana. Pergerakan tersebut akan menciptakan lebih banyak opsi dalam penyerangan. Berbicara soal opsi dalam menyerang, tambahan amunisi dalam diri Nadiem Amiri dan Moussa Diaby memanjakan Bosz dengan pilihan berlimpah.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Man of the Match Manchester City vs Bayer Leverkusen: Mark Flekken
Liga Champions 26 November 2025, 05:53
-
Live Streaming Man City vs Leverkusen - Liga Champions
Liga Champions 26 November 2025, 00:04
-
Data Fakta Man City vs Bayer Leverkusen: Haaland Punya Hobi Bantai Klub Jerman!
Liga Champions 25 November 2025, 14:55
LATEST UPDATE
-
Real Madrid: Dean Huijsen Tak Lagi Punya Garansi Starter, Tanda Babak Baru Dimulai
Liga Spanyol 6 Desember 2025, 16:17
-
Jadwal Lengkap Timnas Indonesia di SEA Games 2025
Tim Nasional 6 Desember 2025, 16:15
-
Tempat Menonton Inter vs Como: Link Live Streaming dan Jadwal Kick-off di San Siro
Liga Italia 6 Desember 2025, 15:55
-
Update Klasemen Asia Road Racing Championship ARRC SS600 2025
Otomotif 6 Desember 2025, 15:33
-
Update Klasemen Asia Road Racing Championship ARRC AP250 2025
Otomotif 6 Desember 2025, 14:45
-
Hasil Race 1 ARRC AP250 Thailand 2025: Menang, Fadillah Arbi Aditama Kunci Gelar Juara
Otomotif 6 Desember 2025, 14:39
-
Inter vs Como: Wasit yang 'Bersahabat' dengan Nerazzurri
Liga Italia 6 Desember 2025, 13:59
-
Osimhen Menuju Juventus? Potensi Transfer yang Bisa Mengubah Peta Kekuatan Serie A
Liga Italia 6 Desember 2025, 13:24
-
Napoli vs Juventus: Kapasitas untuk Saling Melukai meski Skuad Tidak Utuh
Liga Italia 6 Desember 2025, 13:13
LATEST EDITORIAL
-
Dari Salah hingga Neymar, 8 Pemain Top yang Anjlok Drastis di Musim 2025/2026
Editorial 5 Desember 2025, 14:58
-
Jika Arne Slot Lengser, Ini 11 Pelatih Nganggur yang Cocok untuk Liverpool
Editorial 5 Desember 2025, 14:49
-
5 Pemain yang Memberikan Dampak Tak Terduga di Serie A Musim Ini
Editorial 4 Desember 2025, 13:02
-
6 Opsi Klub Baru Marcus Rashford jika Tak Dipermanenkan Barcelona
Editorial 4 Desember 2025, 11:26








