10 Pemain Bintang yang Tak Pernah Tampil di Piala Dunia
Aga Deta | 18 Oktober 2022 16:38
Bola.net - Piala Dunia merupakan panggung terbesar dalam sepak bola. Karena itu semua pemain pun berlomba-lomba untuk bisa bermain di sana bersama tim nasionalnya.
Ada banyak pemain yang mampu merasakan kesuksesan ketika tampil di Piala Dunia. Sebut saja Ronaldinho, Sergio Ramos, Thomas Muller hingga Kylian Mbappe.
Sayang, tidak semua pemain yang punya nama besar bisa punya kesempatan bermain di Piala Dunia. Mereka mampu mengukir prestasi dan bermain apik bagi klubnya, tetapi tidak pernah merasakan panggung Piala Dunia.
Para pemain besar ini gagal tampil ke Piala Dunia karena berbagai kesialan. Mulai dari apes di babak kualifikasi hingga cedera saat Piala Dunia berlangsung.
Berikut 10 pemain yang tidak pernah sekalipun tampil di Piala Dunia meski sukses bersama klub masing-masing.
Alfredo Di Stefano
Kehebatan Alfredo Di Stefano sudah tak perlu diragukan lagi. Dia adalah salah satu bintang dalam skuat Real Madrid yang merengkuh lima trofi Liga Champions.
Namun nasib Di Stefano di Piala Dunia terbilang tragis. Pada 1950, FIFA tak mengizinkan Argentina mengikuti Piala Dunia. Pada 1954, Di Stefano tak diizinkan membela Argentina karena sudah pernah bermain bagi Kolombia.
Selanjutnya, Di Stefano diizinkan untuk membela Spanyol di ajang Internasional. Sayang, Spanyol tak lolos kualifikasi pada 1958. Saat Spanyol akhirnya lolos ke Piala Dunia 1962, Di Stefano dibekap cedera dan tak bisa memperkuat La Roja.
Abedi Pele
Abedi Pele merupakan salah satu striker terbaik yang pernah dihasilkan Ghana. Dia punya prestasi yang bagus saat bermain di Eropa.
Abedi berhasil membawa Marseille menjadi juara Ligue 1 sebanyak empat kali. Tak hanya itu saja, dia juga sukses mengantarkan Marseille juara Liga Champions 1993 dengan mengalahkan AC Milan di final.
Abedi juga memiliki 67 caps untuk Ghana dan meraih juara Piala Afrika, tetapi sayangnya tidak bisa mengantarkan timnya mencapai Piala Dunia. Enam tahun setelah pensiun, Ghana justru lolos ke Piala Dunia.
Eric Cantona
Eric Cantona sangat dipuja publik Manchester United. The King pernah membawa Setan Merah merengkuh kesuksesan berupa empat gelar Premier League.
Cantona juga merupakan pemain andalan Prancis pada medio 90-an. Sayang, Prancis tak lolos ke Piala Dunia 1994. Dia adalah kapten Prancis setelah kegagalan itu.
Namun tendangan kungfu Cantona kepada fans Crystal Palace pada tahun 1995 mengakhiri kariernya bersama Les Bleus untuk selamanya.
Andy Cole
Andy Cole adalah salah satu striker tertajam yang pernah dimiliki Manchester United. Dia mencetak total 121 gol di semua ajang selama bermain untuk Setan Merah.
Namun, karier Cole bersama timnas Inggris tak sesukses di level klub. Mantan pemain Arsenal itu cuma mendapat kesempatan tampil bersama The Three Lions sebanyak 15 kali dan mencetak satu gol.
Cole juga tak pernah masuk skuat Inggris untuk Piala Eropa ataupun Piala Dunia. Setelah tak dipanggil ke Piala Dunia 2002, Cole memutuskan pensiun dari pentas internasional di usia 31 tahun.
Ryan Giggs
Ryan Giggs adalah salah satu pemain terbaik yang pernah menghiasi Premier League. Giggs menghabiskan seluruh kariernya dengan memperkuat Manchester United.
Giggs termasuk pemain yang bergelimang prestasi selama bermain di Old Trafford. Dia meraih banyak gelar termasuk Premier League dan Liga Champions.
Sayang, Giggs tidak pernah berhasil membawa Wales mencapai Piala Dunia. Setelah Giggs pensiun, Wales akhirnya bisa bermain di turnamen empat tahun tersebut pada tahun ini di Qatar.
George Best
George Best adalah salah satu pemain paling berbakat dalam sepanjang sejarah. Dia menjadi terkenal bersama Manchester United pada era 60-an sampai 70-an.
Best pernah membela timnas Irlandia Utara dalam 37 pertandingan dan mencetak sembilan gol. Namun, dia tak pernah bisa membawa negaranya bermain di Piala Dunia.
Pada 1982, Irlandia Utara berhasil mencapai putaran final Piala Dunia. Namun pada saat itu Best sudah tak terpilih masuk ke timnas karena usia tua dan ketergantungan terhadap alkohol.
George Weah
George Weah dianggap sebagai salah satu pemain terbaik Afrika sepanjang masa. Weah mendapat penghargaan sebagai pemain terbaik Afrika pada 1989, 1994 dan 1995.
Weah pernah memenangkan sejumlah gelar bersama AS Monaco, PSG, AC Milan dan Chelsea. Dia juga merupakan satu-satunya penerima Ballon d'Or yang tak pernah bermain di Piala Dunia.
Selama 15 tahun keriernya bersama timnas Liberia, Weah paling dekat dengan Piala Dunia pada 2002. Saat itu, Liberia hanya tertinggal satu poin untuk bisa lolos ke Korea-Jepang.
Jari Litmanen
Jari Litmanen adalah pencetak gol terbanyak kedua bagi Finlandia. Dia juga adalah satu-satunya pemain yang membela negaranya dalam empat dekade yang berbeda.
Litmanen memulai karier internasionalnya pada 1989 dan baru mengakhirinya pada 2010. Dia memiliki 137 caps dengan mencetak 32 gol.
Di level klub, Litmanen juga pernah membela tim-tim raksasa macam Ajax Amsterdam, Barcelona dan Liverpool. Dia memenangkan Liga Champions saat bermain bersama Ajax.
Ian Rush
Selain kumisnya, Ian Rush juga dikenal karena keganasannya di depan gawang lawan. Rush adalah pencetak gol terbanyak sepanjang masa Liverpool dengan koleksi 346 gol.
Rush meraih banyak kesuksesan ketika bermain untuk Liverpool. Mantan pemain Juventus tersebut memenangkan lima gelar liga dan dua trofi Liga Champions.
Selain itu, Rush juga adalah pencetak gol terbanyak kedua bagi Wales dengan 28 gol dari 73 penampilan. Sayangnya Rush juga tak mampu mengantarkan Wales ke putaran final Piala Dunia.
Paolo Di Canio
Salah satu pemain dengan karakter paling membingungkan. Secara teknik, Paolo Di Canio adalah penyerang yang tajam, namun dia tak pernah berhasil membela Italia.
Karier klubnya cukup mengkilap bersama Juventus, Lazio, AC Milan, Napoli. Dia juga pernah bermain di Inggris bersama Sheffield Wednesday, West Ham dan Charlton Athletic.
Sayang, Di Canio berada pada masa Italia sedang dibanjiri penyerang berkualitas seperti Roberto Baggio, Alessandro Del Piero, Gianluca Vialli, Francesco Totti, Pippo Inzaghi dan Christian Vieri.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
PSV Eindhoven vs Napoli: Kota Teknologi Bertemu Kota Seni di Liga Champions
Liga Champions 21 Oktober 2025, 16:25 -
Arsenal vs Atletico Madrid: Bagaimana Rekor The Gunners Melawan Tim Asal Spanyol?
Liga Champions 21 Oktober 2025, 16:19 -
Mengenal Diogo Moreira, Rider Muda Asal Brasil yang Jadi Rookie Honda di MotoGP 2026
Otomotif 21 Oktober 2025, 16:08
LATEST UPDATE
-
Link Live Streaming Bayer Leverkusen vs PSG - Nonton Liga Champions/UCL di Vidio
Liga Champions 22 Oktober 2025, 01:04 -
Link Live Streaming Newcastle vs Benfica - Nonton Liga Champions/UCL di Vidio
Liga Champions 22 Oktober 2025, 01:02 -
Link Live Streaming PSV Eindhoven vs Napoli - Nonton Liga Champions/UCL di Vidio
Liga Champions 22 Oktober 2025, 01:01 -
Prediksi Bayern Munchen vs Club Brugge 23 Oktober 2025
Liga Champions 21 Oktober 2025, 23:59 -
Prediksi Chelsea vs Ajax Amsterdam 23 Oktober 2025
Liga Champions 21 Oktober 2025, 23:11 -
Ryan Gravenberch Absen Latihan Jelang Laga Liverpool vs Eintracht Frankfurt
Liga Inggris 21 Oktober 2025, 23:02 -
Jose Mourinho Kagum Newcastle Bisa Pulih Cepat Usai Ditinggal Alexander Isak
Liga Champions 21 Oktober 2025, 22:50 -
Link Live Streaming Barcelona vs Olympiakos - Nonton Liga Champions/UCL di Vidio
Liga Champions 21 Oktober 2025, 22:47 -
Link Live Streaming Kairat Almaty vs Pafos FC - Nonton Liga Champions/UCL di Vidio
Liga Champions 21 Oktober 2025, 22:46 -
Xabi Alonso Ungkap Peluang Manchester United Gaet Endrick di Januari
Liga Spanyol 21 Oktober 2025, 22:43
LATEST EDITORIAL
-
6 Kandidat Pengganti Igor Tudor di Juventus: Ada Eks Inter Milan
Editorial 21 Oktober 2025, 22:27 -
4 Pemain Baru Manchester United yang Bantu Ruben Amorim Taklukkan Liverpool di Anfield
Editorial 21 Oktober 2025, 22:04