3 Alasan Barcelona Melakukan Kesalahan Besar Lepas Coutinho
Aga Deta | 22 Agustus 2019 16:18
Setelah 18 bulan berjuang keras di Camp Nou, Philippe Coutinho akhirnya meninggalkan Barcelona. Ia hijrah ke Bayern Munchen dengan status pinjaman selama satu musim.
Pemain internasional Brasil itu datang ke Spanyol dari Inggris dengan memecahkan rekor transfer klub pada Januari 2018. Namun, Coutinho gagal menunjukkan performa yang membuatnya menjadi pemain elit di Liverpool.
Melihat penampilannya yang mengecewakan, Coutinho kemudian tidak lagi diinginkan di Barcelona. Mantan pemain Inter Milan itu akhirnya dipersilakan untuk mencari klub baru pada musim panas ini.
Transfer itu pada akhirnya terjadi dan Coutinho bergabung dengan tim Bavaria dengan status pinjaman selama satu musim. Bayern juga punya opsi untuk membelinya pada akhir musim.
Kepindahan Coutinho mungkin terlihat bagus untuk sang pemain dan klub. Tetapi dengan introspeksi yang lebih mendalam, itu bisa menjadi bisnis yang buruk bagi Barcelona.
Berikut ini tiga alasan Barcelona melakukan kesalahan besar dengan membiarkan Coutinho pergi seperti dilansir Sportskeeda.
Memperkuat Rival di Eropa
Sudah bukan rahasia lagi kalau Barcelona sangat ingin memenangkan Liga Champions lagi. Mereka saat ini sedang puasa gelar Eropa selama empat tahun terakhir.
Selama Barcelona puasa gelar Liga Champions, rival abadi mereka Real Madrid justru mencapai kesuksesan besar di pentas Eropa. Dan belakangan ini Barcelona tersingkir dengan cara yang memalukan.
Sementara itu, Bayern Munchen tidak terkalahkan di pentas domestik. Namun, mereka juga tidak bisa berbuat banyak di Eropa.
Kepergian Franck Ribery dan Arjen Robben jelas membuat juara Bundesliga itu kekurangan opsi di lini serang. Namun, setelah gagal mendatangkan target utama mereka Leroy Sane, Coutinho akan menjadi tambahan yang bagus untuk skuat Bayern.
Dengan kedatangan Coutinho, kekuatan tim asuhan Niko Kovac tidak diragukan lagi akan meningkat. Mereka sekarang punya peluang yang bagus untuk memenangkan Liga Champions.
Coutinho Masih Pemain Berkualitas
Selama 12 bulan terakhir, Coutinho tidak memberikan kontribusi yang besar untuk Barcelona. Hal itu membuat sang pemain tidak sesuai dengan harganya yang mahal.
Bersama Liverpool, pemain berusia 26 tahun itu membangun reputasi sebagai salah satu gelandang serang terbaik di dunia. Dia memukau semua orang dengan dribbling dan tekniknya serta mampu mencetak gol jarak jauh.
Namun, penampilan Coutinho di Barcelona tidak segarang seperti saat bermain di Premier League. Akibatnya, sang pemain sering mendapat kritik dan cemoohan dari publik Camp Nou.
Namun demikian, penting untuk dicatat bahwa Coutinho adalah pemain yang sangat berbakat yang sudah membuktikan dirinya di panggung terbesar di berbagai kesempatan. Meski kesulitan di Barcelona, sang pemain masih bisa menjadi pemain terbaik di dunia.
Coutinho masih tetap pemain yang luar biasa. Itu bisa terlihat pada musim panas saat Coutinho memainkan peran penting untuk membantu Brasil mengangkat gelar Copa America.
Pemain yang bagus tidak tiba-tiba saja menjadi pemain yang buruk. Dan meski tidak ada garansi, ada kemungkinan bahwa mantan pemain Liverpool itu akan menjadi legenda Barcelona jika dia diberi waktu yang lebih lama.
Barcelona Kekurangan Opsi di Lini Serang
Sebelum Coutinho hengkang ke Bayern Munchen, Antoine Griezmann sudah datang ke Camp Nou dengan biaya 120 juta euro. Hal itu membuat Barca punya enam penyerang yang hebat
Tetapi penjualan Malcom ke Zenit St Petersburg mengurangi stok penyerang Barcelona dan kepergian Coutinho kemudian meninggalkan Lionel Messi, Griezmann, Luis Suarez dan Ousmane Dembele sebagai satu-satunya pemain depan yang diakui di skuat saat ini.
Meski empat pemain tersebut punya kualitas yang hebat, tidak ada pemain yang sempurna. Pemain bisa merasakan kelelahan atau mengalami cedera sehingga klub membutuhkan pengganti.
Griezmann, Suarez dan Messi akan memimpin lini depan Blaugrana musim ini. Sementara itu, Dembele akan bertindak sebagai satu-satunya pilihan mereka dari bangku cadangan.
Namun, mengingat pemain Prancis itu punya riwayat cedera yang cukup buruk, keputusan untuk melepas Coutinho sepertinya kurang tepat.
Sumber: Sportskeeda
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Robert Lewandowski Semakin Tuwir, Barcelona Siapkan Penggantinya
Liga Spanyol 4 September 2025, 16:36 -
Besiktas Ingin Bajak Raul Asencio, Real Madrid: Eits, Gak Boleh!
Liga Spanyol 4 September 2025, 15:46 -
Cinta Mati, Fermin Lopez Ingin Terus Bareng Barcelona
Liga Spanyol 4 September 2025, 11:55
LATEST UPDATE
-
Prediksi Turki vs Spanyol 8 September 2025
Piala Dunia 6 September 2025, 19:35 -
Hasil Kualifikasi Moto2 Catalunya 2025: Sikat Jake Dixon, Daniel Holgado Sabet Pole
Otomotif 6 September 2025, 19:30 -
Susunan Pemain Timnas Indonesia U-23 vs Makau: Rotasi oleh Gerald Vanenburg
Tim Nasional 6 September 2025, 19:21 -
Prediksi Jerman vs Irlandia Utara 8 September 2025
Piala Dunia 6 September 2025, 19:11 -
Hasil Latihan Ketiga Formula 1 GP Italia 2025: Lando Norris Ungguli Charles Leclerc
Otomotif 6 September 2025, 18:37 -
Hasil Kualifikasi Moto3 Catalunya 2025: David Almansa Rebut Pole Perdana
Otomotif 6 September 2025, 18:32 -
Update Klasemen Pembalap WorldSSP300 2025
Otomotif 6 September 2025, 18:26 -
Hasil Race 1 WorldSSP300 Prancis 2025: Debut Arai Agaska, Loris Veneman Menang
Otomotif 6 September 2025, 18:22 -
Kualifikasi Piala Asia U-23 2026: Korea Selatan Habisi Laos Tujuh Gol Tanpa Balas
Tim Nasional 6 September 2025, 18:02 -
Prediksi Lithuania vs Belanda 7 September 2025
Piala Dunia 6 September 2025, 17:50 -
Update Klasemen Pembalap MotoE 2025
Otomotif 6 September 2025, 17:46 -
Update Klasemen Pembalap WorldWCR 2025
Otomotif 6 September 2025, 17:25 -
Hasil Race 1 WorldWCR Prancis 2025: Kalahkan Chloe Jones, Maria Herrera Rebut Kemenangan
Otomotif 6 September 2025, 17:21
LATEST EDITORIAL
-
Isak Catat Rekor Baru, Ini 5 Transfer Termahal Premier League
Editorial 3 September 2025, 14:48 -
Rekor Pecah Lagi! 5 Pemain Liverpool dengan Harga Fantastis
Editorial 3 September 2025, 13:18 -
6 Pemain yang Menolak Chelsea untuk Gabung Tottenham, Termasuk Xavi Simons
Editorial 1 September 2025, 17:24