5 Manajer Timnas Inggris Dengan Masa Pengabdian Tersingkat
Dimas Ardi Prasetya | 29 September 2016 02:01
Bola.net - Bola.net - Saat ini, publik sepakbola Inggris sedang dihebohkan oleh skandal yang menimpa Sam Allardyce.
Manajer yang akrab disapa Big Sam tersebut terekam kamera wartawan The Telegraph yang sedang menyamar. Gawatnya, rekaman itu adalah rekaman saat ia memberikan tips-tips tentang bagaimana cara mengakali aturan FA, terutama soal kepemilikan pihak ketiga (Third Party Ownership) dan biaya agen. Ia pun dirumorkan mendapat uang sebesar 400 ribu Pounds atas 'jasanya' tersebut.
FA pun memanggil Allardyce untuk membahas tindakan itu. Pada akhirnya kedua belah pihak memutuskan untuk berpisah secara baik-baik per tanggal 27 September malam waktu setempat.
Masa pengabdian Allardyce dengan The Three Lions pun berakhir dengan singkat. Hanya 67 hari saja dan cuma sempat memimpin timnas di satu pertandingan.
Berikut adalah lima manajer dengan masa pengabdian tersingkat bersama Timnas Inggris.
Glenn Hoddle
Hoddle ditunjuk menjadi manajer Inggris pada tahun 2 Mei 1996 untuk menggantikan Terry Venables. Ia sebelumnya menangani Chelsea. Ia sempat membawa The Three Lions lolos babak kualifikasi Piala Dunia 1998.
Namun pada tahun 1999, saat tengah mempersiapkan Inggris untuk melakoni Euro 2000, Hoddle terlibat kontroversi. Dalam interview-nya dengan The Times, ia mengatakan bahwa orang-orang yang memiliki (maaf) cacat fisik adalah orang-orang yang mendapat hukuman dari Tuhan atas dosa-dosanya di kehidupan sebelumnya. Tak lama kemudian ia pun dipecat dari jabatannya tersebut.
Terry Venables
Terry Venables ditunjuk untuk menjadi manajer timnas pada Januari 1994. Sebelumnya ia adalah arsitek Tottenham. Ia sempat mengantarkan The Three Lions jadi juara dua di Umbro Cup pada tahun 1995.
Ia sempat pula membawa Inggris berlaga di pentas Euro 1996 hingga lolos ke babak semifinal. Namun setelah turnamen itu ia terpaksa menyingkir dari jabatannya karena bos FA Noel White enggan memperpanjang kontraknya. Bahkan Noel sudah menunjuk Glenn Hoddle sebagai suksesornya.
Kevin Keegan
Keegan diangkat jadi manajer Inggris pada Februari 1999. Ia masuk untuk menggantikan Glenn Hoddle. Sebelumnya, ia bertugas menangani Fulham.
Selama masa pengabdiannya, ia banyak dikritik akibat pemilihan taktiknya yang naif. Ia juga banyak dicela karena Inggris tak mencatat prestasi apik di Euro 2000. Pada akhirnya ia mengundurkan diri dari jabatannya pada Oktober 2000 setelah Inggris kalah dari Jerman di babak kualifikasi Piala Dunia 2002.
Steve McClaren
Steve McClaren ditunjuk menjadi bos Inggris pada Agustus 2006. Ia diangkat untuk menggantikan Sven Goran Eriksson yang mengundurkan diri usai Piala Dunia 2006. Ia sendiri sebelumnya menjabat sebagai asisten di tim tersebut.
McClarena kemudian banyak dikritik karena Inggris tampil jelek di kualifkasi Euro 2008. Pada akhirnya The Three Lions gagal ikut serta di turnamen tersebut. Untuk pertama kalinya dalam 14 tahun Inggris gagal masuk ke turnamen besar dan untuk pertama kalinya dalam 24 tahun mereka gagal masuk ke putaran final turnamen tersebut. Ia pun akhirnya dilengserkan dari jabatannya setelah hanya memimpin sebanyak 18 laga saja.
Sam Allardyce
Manajer berjuluk Big Sam ini diangkat jadi manajer Inggris pada 22 Juli 2016. Ia dikontrak selama dua tahun. Ia masuk menggantikan Roy Hodgson yang mengundurkan diri usai pergelaran Euro 2016.
Big Sam hanya sempat memimpin Inggris meraih kemenangan dalam satu laga yakni melawan Slovakia di matchday 1 kualifikasi Piala Dunia 2018. Ia akhirnya lengser dari jabatannya setelah kedapatan memberikan tips-tips tentang bagaimana cara mengakali aturan FA, terutama soal kepemilikan pihak ketiga (Third Party Ownership) dan biaya agen, di mana ia menerima upah sebanyak 400 ribu Pounds.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Manchester United: 5 Pelatih Pilihan Dan Ashworth Sebelum Ruben Amorim Terpilih
Editorial 1 September 2025, 16:52 -
5 Pemain yang Harus Segera Angkat Kaki dari MU Usai Dipermalukan Grimsby
Editorial 29 Agustus 2025, 16:32 -
Sayang Sekali! 10 Bintang Sepak Bola yang Tak Pernah Angkat Trofi Liga Champions
Editorial 28 Agustus 2025, 15:45 -
4 Pemain yang Bisa Jadi Rekrutan Terakhir Manchester United di Bursa Transfer
Liga Inggris 27 Agustus 2025, 13:00 -
Rodrygo Siap Tinggalkan Real Madrid? 5 Klub Ini Jadi Kandidat Pelabuhan Barunya
Editorial 25 Agustus 2025, 15:27
LATEST UPDATE
-
Arai Agaska Jalani Debut WorldSSP300 dengan Status Wildcard di Seri Prancis 2025
Otomotif 6 September 2025, 15:20 -
Link Live Streaming Timnas Indonesia U-23 vs Makau, Kick-off Pukul 19.30 WIB!
Tim Nasional 6 September 2025, 15:19 -
Usai Pesta Enam Gol Lawan Chinese Taipei, Timnas Indonesia Diminta Jangan Lupa Diri
Tim Nasional 6 September 2025, 14:35 -
Cedera, Frenkie de Jong Tinggalkan Timnas Belanda
Liga Spanyol 6 September 2025, 14:10 -
Mengenal Calvin Verdonk: Pilar Garuda dengan Darah Aceh di Ligue 1
Tim Nasional 6 September 2025, 13:55 -
Tunjangan Rumah DPR Disetop, Berapa Uang yang Dibawa Pulang per Bulan?
News 6 September 2025, 13:52 -
Transfer Gianluigi Donnarumma: Mengapa Real Madrid Tidak Tertarik?
Liga Spanyol 6 September 2025, 12:34
LATEST EDITORIAL
-
Isak Catat Rekor Baru, Ini 5 Transfer Termahal Premier League
Editorial 3 September 2025, 14:48 -
Rekor Pecah Lagi! 5 Pemain Liverpool dengan Harga Fantastis
Editorial 3 September 2025, 13:18 -
6 Pemain yang Menolak Chelsea untuk Gabung Tottenham, Termasuk Xavi Simons
Editorial 1 September 2025, 17:24