5 Manajer Top Yang Dipecat Pada Tahun 2017
Aga Deta | 9 Januari 2018 14:18
- Banyak transfer besar yang terjadi pada tahun 2017 kemarin. Dengan investasi yang besar di bursa transfer, tidak heran jika klub punya ekspestasi yang besar untuk bisa meraih hasil yang maksimal.
Namun, seiring dengan berjalannya waktu, tidak semua klub berhasil mendapatkan hasil yang diinginkan. Akibatnya, manajer menjadi korban pertama dari buruknya performa klub sehingga harus kehilangan pekerjaannya.
Berikut ini lima pelatih terkenal yang dipecat pada tahun lalu seperti dilansir Sportskeeda.
Vincenzo Montella

Vincenzo Montella
Pada Juni 2016, Montella meninggalkan Sampdoria untuk bergabung dengan AC Milan. Setelah mengalahkan Juventus melalui adu penalti, Montella memimpin Rossoneri meraih Piala Super Italia pada Desember 2016 dan menjadi trofi pertama klub tersebut sejak 2011.Milan menempati posisi ke-6 pada musim perdana Montella dan setelah meraih kemenangan di laga playoff Liga Europa, mereka tampil di Eropa untuk pertama kalinya sejak 2014. Setelah klub berganti pemilik, kontrak Montella diperbaharui sampai 2019 dan mendapat dana belanja yang besar untuk merekrut pemain top agar bisa bersaing di pentas domestik maupun Eropa.
Setelah menjalani awal musim 2017-18 dengan bagus dan belanja besar di musim panas, penampilan Milan mulai menurun dan tidak tampil konsisten. Akibatnya, Montela dipecat oleh Milan pada tanggal 27 November 2017 dan digantikan oleh Gennaro Gatusso.
Frank de Boer

Frank de Boer
Setelah dipecat Inter Milan pada tahun 2016, Frank De Boer kemudian memutuskan untuk mencari tantangan di Premier League bersama Crystal Palace. Namun, nasibnya tidak lebih baik karena dipecat setelah 10 pekan.Palace kalah dalam empat pertandingan pertama di liga tanpa berhasil mencetak gol dan berada di posisi juru kunci. De Boer mencatatkan rekor tersendiri saat dipecat pada 11 September 2017.
De Boer menangani tim hanya selama 450 menit di Premier League dan menjadikannya sebagai salah satu manajer tersingkat di Premier League.
Peter Bosz

Peter Bosz
Bosz bergabung dengan Borussia Dortmund pada musim panas 2017 dari Ajax. Terkenal karena gaya permainannya yang inovatif, taktik yang adaptif dan sering mempromosikan pemain muda, Bosz tampak ideal untuk Dortmund.Pelatih asal Belanda itu dengan cepat membawa Dortmund ke puncak klasemen, setelah meraih enam kemenangan dan satu hasil imbang dari tujuh pertandingan Bundesliga pertamanya. Dia kehilangan pemain seperti Ousmane Dembele, Matthias Ginter dan Sven Bender yang meninggalkan klub dan Andriy Yarmolenko, Mahmoud Dahoud dan Maximilian Philipp datang sebagai pengganti.
Namun, setelah menjalani 13 pertandingan di semua ajang kompetisi dan hanya meraih satu kemenangan membuat mereka tertinggal dari para rival dan tersingkir di Liga Champions. Pada tanggal 10 Desember 2017, Bosz dipecat karena performa buruk klub dan digantikan oleh Peter Stoger.
Ronald Koeman

Ronald Koeman
Koeman diangkat menjadi manajer Everton pada bulan Juni 2016. Pada musim pertamanya, Koeman mampu memimpin Everton menembus Liga Europa.The Toffees kemudian menghabiskan sekitar 150 juta pounds untuk pemain baru pada musim panas 2017. Pemain seperti Gylfi Sigurdsson, Jordan Pickford dan Michael Keane datang ke klub.
Namun, Koeman tidak mampu mencari pengganti Romelu Lukaku dan para pemain baru belum bermain maksimal sehingga klub terpuruk di zona degradasi. Koeman pun dipecat pada 23 Oktober 2017 setelah kekalahan di kandang 5-2 melawan klub rival Arsenal.
Carlo Ancelotti

Carlo Ancelotti
Ancelotti ditunjuk menjadi manajer Bayern Munchen pada 2016 untuk melanjutkan dominasi di pentas domestik dan mematahkan kejayaan tim Spanyol di Eropa. Bayern belum pernah memenangkan Liga Champions sejak 2013 dan itu bukan pekerjaan yang mudah.Ancelotti meraih kesuksesan pada musim pertamanya di Allianz Arena. Ia mampu mempertahankan gelar Bundesliga sehingga memberi tekanan untuk tampil lebih baik di musim berikutnya.
Setelah menelan sejumlah kekalahan di liga dan Liga Champions, Ancelotti dipecat pada 28 September 2017. Dilaporkan juga bahwa kondisi ruang ganti Bayern tidak harmonis saat Ancelotti berkuasa.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Ronaldo Masih Raja! Ini 10 Pesepak Bola dengan Bayaran Tertinggi di Dunia Tahun 2025
Editorial 17 Oktober 2025, 19:53
-
5 Pemenang Golden Boy yang Gagal Penuhi Ekspektasi
Editorial 16 Oktober 2025, 21:44
-
Terancam Gagal ke Piala Dunia, 6 Pemain Inggris Ini Harus Cari Klub Baru di Januari
Editorial 16 Oktober 2025, 21:07
-
3 Pemain Terbaik Versi Zlatan Ibrahimovic: Messi Nomor 3, tapi Tak Ada CR7
Editorial 16 Oktober 2025, 20:50
-
5 Top Skor Kualifikasi Piala Dunia: Ronaldo Pecahkan Rekor!
Editorial 15 Oktober 2025, 23:09
LATEST UPDATE
-
Tradisi Apik Monaco, Tren Positif Tottenham
Liga Champions 22 Oktober 2025, 17:21
-
Karya Jurnalistik Akan Masuk Revisi UU Hak Cipta, Menteri Hukum: Harus Dilindungi
News 22 Oktober 2025, 17:17
-
Luka Modric Akui Eks Real Madrid Ini Jadi Alasan Utamanya Pindah ke AC Milan
Liga Italia 22 Oktober 2025, 16:56
-
Cek Jadwal Aksi Pemain Indonesia di Liga Europa 2025/26: Tayang di Vidio
Liga Eropa UEFA 22 Oktober 2025, 16:12
-
Harry Maguire Siap Berkorban Banyak Demi Bertahan di Manchester United
Liga Inggris 22 Oktober 2025, 15:28
-
Ousmane Dembele Dukung Mbappe Raih Ballon dOr: Dia Layak Dapat!
Liga Champions 22 Oktober 2025, 14:37
LATEST EDITORIAL
-
6 Kandidat Pengganti Igor Tudor di Juventus: Ada Eks Inter Milan
Editorial 21 Oktober 2025, 22:27
-
4 Pemain Baru Manchester United yang Bantu Ruben Amorim Taklukkan Liverpool di Anfield
Editorial 21 Oktober 2025, 22:04










