EDITORIAL: Balotelli vs Reina, Sisi Atraktif Sepakbola
Editor Bolanet | 23 September 2013 11:52
Bola.net - Oleh: Gia Yuda Pradana
Tak ada yang sempurna dalam sepakbola, dan Pepe Reina telah membuktikannya.
Kiper itu membuktikannya dengan menghentikan rekor 100 persen kesuksesan penalti Mario Balotelli setelah menang mind game melawan striker AC Milan tersebut.
Sepanjang karier profesionalnya, Balotelli tak pernah meleset dalam mengambil eksekusi dari titik putih. Namun, catatan sempurna itu tercoreng ketika Milan ditekuk Napoli 1-2 di San Siro pada giornata 4 Serie A 2013/14, Senin (23/9).
Sebuah hadiah penalti diberikan wasit kepada Milan dalam keadaan Rossoneri tertinggal 0-2. Sayang, Balotelli gagal mengkonversinya jadi gol setelah arah tembakannya terbaca oleh Reina di bawah mistar.
Padahal, selama ini, tepatnya dalam 21 kali tendangan penalti di level klub maupun tim nasional, striker itu sukses membuat sederet kiper tenar tampak seperti amatiran. Menurut Balotelli, seperti dilansir Daily Mirror beberapa bulan lalu, kuncinya adalah mind game atau permainan pikiran.
Penalti seperti adu manipulasi pikiran antara saya dan kiper. Saya tahu bagaimana mengontrol pikiran sendiri. Jadi, kalau kiper bergerak terlebih dahulu sebelum saya menendang, berarti dia sudah kalah dalam permainan pikiran ini, papar Balotelli.
Sayangnya, di San Siro, 'taktik' Balotelli tidak berjalan.
Setelah laga, Reina mengungkapkan bahwa dia sudah mempelajari cara Balotelli mengambil penalti. Oleh karena itulah, kiper Spanyol tersebut sukses membendungnya. Reina memenangi mind game, dan bergerak setelah Balotelli menendang. Hasilnya, terbaca.
Di penghujung laga, gawang Reina memang tetap bergetar sekali oleh Balotelli lewat open play. Namun, dia sudah mementahkan tujuh shot on target Milan sepanjang 90 menit dan Napoli pun pulang dengan tiga angka dari San Siro untuk pertama kalinya sejak 1986.
Kalau bisa dibilang, inilah sisi atraktif dari sepakbola. Tidak ada sesuatu yang pasti di atas lapangan. Tak ada yang namanya kesempurnaan. Yang ada hanyalah kerja keras demi meraih hasil maksimal.
Balotelli sendiri, setelah 'dikembalikan ke bumi', dapat menggunakan momen ini sebagai pemicu untuk menempa diri lebih keras agar menjadi lebih baik lagi di masa depan. (bola/gia)
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Dilema Juventus: Biaya Pemecatan Igor Tudor dan Beban Finansial Klub
Liga Italia 21 Oktober 2025, 21:47 -
PSV Eindhoven vs Napoli: Kota Teknologi Bertemu Kota Seni di Liga Champions
Liga Champions 21 Oktober 2025, 16:25
LATEST UPDATE
-
Pengakuan Jujur Denzem Dumfries: Union SG Bikin Inter Milan Merana!
Liga Italia 22 Oktober 2025, 14:01 -
Dosa Finansial Ronaldo: Juventus Masih Bayar Mahal Kesalahan Empat Tahun Lalu
Liga Italia 22 Oktober 2025, 13:24 -
Keran Gol Viktor Gyokeres Terbuka Lagi, Mikel Arteta: Syukurlah!
Liga Spanyol 22 Oktober 2025, 12:29 -
Hansi Flick Acungi Jempol Performa Marcus Rashford: Makin Hari, Makin Sip!
Liga Champions 22 Oktober 2025, 11:49 -
Arsenal Melaju Sempurna di Liga Champions: 3 Laga, 9 Poin, 8 Gol, dan 0 Kebobolan
Liga Champions 22 Oktober 2025, 11:04 -
Catat Jadwal Europa Conference League 2025/26: Pekan Ke-2 Eksklusif di Vidio
Liga Eropa UEFA 22 Oktober 2025, 10:58 -
Jakarta jadi Kota Terbahagia ke-18 di Dunia, Begini Respons Pramono Anung
News 22 Oktober 2025, 10:58
LATEST EDITORIAL
-
6 Kandidat Pengganti Igor Tudor di Juventus: Ada Eks Inter Milan
Editorial 21 Oktober 2025, 22:27 -
4 Pemain Baru Manchester United yang Bantu Ruben Amorim Taklukkan Liverpool di Anfield
Editorial 21 Oktober 2025, 22:04