Tiga Musim Mourinho di Madrid
Editor Bolanet | 21 Mei 2013 04:44
Bola.net - Jose Mourinho akan meninggalkan Real Madrid pada akhir musim 2012/13.
Mourinho dan Madrid sudah saling sepakat untuk mengakhiri kebersamaan mereka yang telah terjalin sejak 2010 silam.
Bagaimana sepak terjang The Special One selama tiga musim mengarsiteki El Real? Berikut rangkumannya. (dai/gia)
Musim 2010/11

Mourinho tak pernah lepas dari headline sepanjang karier kepelatihannya. Pada musim pertama di Madrid, hal yang sama juga terjadi.
Dia dua kali dikenai larangan mendampingi tim oleh UEFA akibat insiden-insiden di Liga Champions. Yang pertama adalah karena memberi instruksi kepada Sergio Ramos dan Xabi Alonso agar sengaja mendapatkan kartu kuning. Yang kedua dia dapat setelah semifinal panas melawan sang rival Barcelona di semifinal.
Mourinho diusir pada leg pertama dan mengatakan bahwa Barcelona mendapat perlakuan spesial dari UEFA. Tindakan ini membuatnya dijatuhi sanksi lima pertandingan.
Madrid tak terkalahkan dalam 19 pertandingan awalnya bersama Mourinho, tapi rentetan itu berakhir tragis dengan kekalahan telak 0-5 di markas Barcelona.
Pada musim tersebut, Madrid finis sebagai runner-up La Liga di bawah Barcelona, tapi sempat melakukan pembalasan dengan menundukkan Blaugrana di final Copa del Rey berkat extra-time goal Cristiano Ronaldo.
Itu merupakan kali pertama Madrid meraih trofi sejak 1993.
Musim 2011/12

Mourinho yakin Madrid bakal berkembang selama masa kepelatihannya. Hal itu terbukti dengan keberhasilan Madrid menjuarai La Liga dengan memecahkan rekor poin pada musim kedua Mourinho di Santiago Bernabeu.
Madrid menjadi tim pertama yang mencapai 100 poin di kompetisi kasta tertinggi Spanyol, juga menutup musim dengan torehan 121 gol sekaligus mengakhiri tiga tahun dominasi Barcelona.
Namun, Madrid disingkirkan Barcelona di perempat final Copa del Rey dan kandas di semifinal Liga Champions setelah adu penalti melawan Bayern Munich.
Mourinho juga memicu kontroversi setelah terlihat mencolok mata Tito Vilanova (asisten pelatih Barcelona waktu itu) dalam laga Supercopa de Espana di Camp Nou pada awal musim, yang berakhir dengan kekalahan Madrid. Sanksi dua laga pun dia dapatkan akibat tindakannya tersebut.
Pada akhir musim, Mourinho menandatangani perpanjangan kontrak dengan Madrid, yang mengikatnya di Santiago Bernaebu hingga 2016.
Musim 2012/13

Musim terakhir Mourinho sebagai pelatih Madrid sebenarnya diawali dengan sebuah prestasi manis, yakni mengalahkan Barcelona di Supercopa de Espana dengan keunggulan gol tandang dalam agregat 4-4.
Namun, di pentas La Liga, Madrid tak sanggup menghadang laju Barcelona.Sebelum Natal, bahkan sudah terlihat bahwa Madrid bakal harus menyerahkan gelar mereka pada sang rival.
Pada satu titik di bulan Februari, Madrid bahkan sempat tertinggal 16 poin dari Blaugrana. Setelah itu, Madrid memang sanggup memangkas jarak, tapi perburuan sudah berakhir dengan tiga laga tersisa.
Di Liga Champions, nasib buruk juga menghampiri Madrid. Pasukan Mourinho dipaksa menelan pil pahit oleh Borussia Dortmund di babak semifinal. Mereka out dengan kekalahan agregat 3-4 setelah tumbang 1-4 di leg pertama.
Satu-satunya harapan Madrid untuk meraih trofi musim ini tinggal di ajang Copa del Rey. Final digelar di kandang sendiri, asa pun menguat. Akan tetapi, Madrid justru ditekuk Atletico Madrid 1-2 dalam laga di mana Mourinho dan Cristiano Ronaldo diusir dari lapangan.
Itu juga menjadi kekalahan pertama Madrid dari sang rival sekota dalam 14 tahun terakhir.
Tak cukup dengan sederet kegagalan tersebut, konflik internal juga membuat suasana di Bernabeu semakin tidak kondusif, khususnya terkait pro-kontra pencadangan kapten dan kiper Iker Casillas. Para suporter Madrid pun tampaknya tak mau Mourinho tinggal lebih lama lagi di ibu kota.
Tanggal 20 Mei waktu setempat, kebetulan bertepatan dengan ulang tahun ke-32 Casillas, presiden Florentino Perez mengumumkan bahwa Mourinho dan Madrid telah saling sepakat untuk berpisah di akhir kompetisi La Liga.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Juventus dan Luka yang Tak Kunjung Sembuh
Liga Champions 23 Oktober 2025, 18:46
-
Liga Champions 23 Oktober 2025, 18:29

-
Diincar Banyak Klub, Ini Pernyataan Dusan Vlahovic
Liga Champions 23 Oktober 2025, 17:22
-
Jude Bellingham Akhirnya Sudahi Paceklik Gol, Xabi Alonso: Lanjutkeun!
Liga Champions 23 Oktober 2025, 13:22
-
Dikritik Tak Mempan, Vinicius Junior Tampil Brilian untuk Real Madrid
Liga Champions 23 Oktober 2025, 12:19
LATEST UPDATE
-
Live Streaming AC Milan vs Pisa - Link Nonton Serie A/Liga Italia di Vidio
Liga Italia 25 Oktober 2025, 00:45
-
Tak Ada Pilihan Lain, Juventus Harus Kalahkan Lazio Pekan Ini
Liga Italia 24 Oktober 2025, 23:59
-
Federico Dimarco Jadi Mesin Peluang Inter Milan di Musim Ini
Liga Italia 24 Oktober 2025, 23:20
-
Juventus, Bawalah Semangat Lawan Real Madrid ke Serie A
Liga Italia 24 Oktober 2025, 23:18
-
Siapa yang Layak Jadi Starter Liverpool: Hugo Ekitike atau Alexander Isak?
Liga Inggris 24 Oktober 2025, 23:12
-
Xabi Alonso Kepincut Kenan Yildiz, Juventus Pasang Harga 100 Juta Euro
Liga Spanyol 24 Oktober 2025, 22:05
-
Barcelona Dapat Pukulan Berat, Raphinha Dipastikan Absen di El Clasico
Liga Spanyol 24 Oktober 2025, 21:28
-
Napoli vs Inter Milan: Dilema di Lini Serang Tuan Rumah
Liga Italia 24 Oktober 2025, 21:24
-
Lamine Yamal Panaskan El Clasico: Sebut Real Madrid Sebagai Maling!
Liga Spanyol 24 Oktober 2025, 21:15
-
Enzo Maresca Beri Kabar Gembira: Liam Delap Segera Comeback Bela Chelsea!
Liga Inggris 24 Oktober 2025, 21:15
-
Napoli vs Inter Milan: Bagian dari Perjalanan Panjang
Liga Italia 24 Oktober 2025, 21:13
LATEST EDITORIAL
-
4 Striker Terbaik Versi Harry Kane, Nama Thierry Henry Tak Masuk Daftar
Editorial 24 Oktober 2025, 22:47
-
3 Manajer Premier League yang Kontraknya Habis pada Musim Panas 2026
Editorial 23 Oktober 2025, 21:39
-
10 Gelandang Tengah Terbaik di Dunia Saat Ini: Dari Vitinha hingga Mac Allister
Editorial 23 Oktober 2025, 20:56





