3 Insiden yang Terjadi di Stadion Kanjuruhan Sebelum Tragedi: Pagar Pernah Rubuh
Asad Arifin | 7 Oktober 2022 12:18
Bola.net - Stadion Kanjuruhan menjadi sorotan usai terjadinya tragedi terburuk dalam sepak bola Indonesia pada 1 Oktober 2022 lalu. Namun, ini bukan kali pertama terjadinya tragedi atau insiden di Stadion Kanjuruhan.
Tragedi Kanjuruhan yang terjadi pada Sabtu (1/10/2022). Jumlahnya mencapai 130 korban jiwa. Seperti dikabarkan sebelumnya, banyak korban jiwa dari kericuhan yang terjadi setelah Arema FC kalah dari Persebaya Surabaya.
Korban berjatuhan lantaran efek gas air mata yang ditembakkan ke arah tribune belakang gawang atau tribune selatan.
Suporter pun sesak napas dan kepanikan melanda mereka yang berebut untuk keluar dari stadion, hingga banyak pula yang terjatuh dan terinjak. Ada pula yang menjadi korban karena berdesakan di pintu keluar.
Sebelum 1 Oktober 2022, paling tidak ada tiga insiden lain yang terjadi di Stadion Kanjuruhan. Apa saja? Yuk simak ulasan lengkapnya di bawah ini ya Bolaneters.
Gas Air Mata 2018

Insiden yang mirip dengan Tragedi Kanjuruhan pernah terjadi pada 2018. Ketika itu Arema FC menjamu Persib Bandung di Stadion Kanjuruhan. Laga ini tentu sarat gengsi, sehingga Aremania memenuhi setiap jengkal tribune.
Pada pengujung pertandingan, Aremania yang kecewa masuk ke lapangan. Ketika itu skor imbang 2-2 dan peluit panjang belum berbunyi.
Namun, Aremania sudah ada yang masuk ke lapangan sebagai pelampiasan kekecewaan karena beberapa laga sebelumnya Arema FC juga sulit menang di kandang.
Kejadian itu pun hampir mirip dengan tragedi yang baru terjadi. Keamanan menembakkan gas air mata. Aremania berjatuhan karena sesak napas. Bedanya, gas air mata ditembakkan di lapangan, sehingga tidak banyak korban dari tribune. Ketika itu ada satu korban meninggal dunia di rumah sakti.
Setelah kejadian itu, Aremania sudah marah dengan petugas kepolisian yang menggunakan gas air mata di Stadion Kanjuruhan. Menurut mereka, tindakan peringatan lain, seperti menggunakan anjing K-9 atau tembakan air sebenarnya bisa meredam suporter.
Pagar Pembatas Rubuh 2019

Musim 2019, ada juga insiden di Stadion Kanjuruhan, tapi tidak terlalu menghebohkan. Waktu itu Arema FC menjamu Persija Jakarta. Seperti biasa, pertemuan dengan tim ibu kota tersebut selalu membuat Stadion Kanjuruhan penuh. Bahkan terkadang melebihi kapasitas.
Waktu itu, Jakmania menempati tribune 3. Karena jumlah suporter terlalu banyak, pagar pembatas antara tribune duduk dengan tribune berdiri di bawahnya rubuh.
Waktu itu pagar pembatas itu banyak diduduki Jakmania. Karena kelebihan beban, pagar itu roboh. Ada 7 korban dari Jakmania yang mengalami luka karena mereka terjatuh dari pagar ke tribune bawah yang tingginya kurang lebih 2 meter. Untungnya tak ada korban jiwa di insiden ini.
Sejak itu, panpel Arema melarang suporter duduk di pagar pembatas. Lantaran pagar itu dibangun bukan untuk diduduki. Tapi sekedar pembatas.
Suporter Masuk Stadion Ketika Jeda Laga (2019)

Ini terjadi pada musim 2019. Waktu itu juga terjadi dalam derbi Jawa Timur. Arema bersua Persebaya Surabaya. Arema mengakhiri pertandingan dengan kemenangan telak 4-0. Namun, insiden terjadi saat jeda pertandingan.
Ketika pemain cadangan Persebaya melakukan pemanasan, dirigen Aremania, Yuli Sumpil, dan satu Aremania lain turun ke lapangan. Mereka mendekati pemain Persebaya.
Hal itu dianggap provokasi oleh PSSI. Korban jiwa atau luka memang tidak ada dalam kejadian ini. Namun Yuli Sumpil dan rekannya Vandy dihukum seumur hidup tidak boleh memasuki stadion di Indonesia. Namun sanksi itu dapat keringanan setahun berselang.
Tidak Angker bagi Tim Tamu

Kini, ada sebuah images yang luntur dari markas Arema FC. Dulu, tim tamu yang datang ke Stadion Kanjuruhan selalu pulang dengan kekalahan, tapi di BRI Liga 1 2022, sudah tiga tim yang berhasil menang.
Itu terjadi dalam tiga laga kandang beruntun, ykni lawan Persija Jakarta, Persib Bandung dan Persebaya Surabaya.
Kebetulan jadwal laga kandang Arema memang mempertemukan dengan tiga tim itu beruntun di Malang. Biasanya, Arema sangat perkasa dan main ngotot melawan ketiga tim itu. Apalagi stadion bakal terisi penuh. Tapi, saat ini Kanjuruhan sudah tak angker lagi bagi tim tamu.
Sampai akhir musim, kenangan tiga kekalahan beruntun ini akan tersimpan. Selanjutnya Arema FC menjalani sanksi bermain di stadion yang jaraknya minimal 250 kilometer dari Kanjuruhan. Laga itu juga digelar tanpa penonton.
Disadur dari Bola.com: Iwan Setiawan/Benediktus Gerendo, 7 Oktober 2022
Baca Ini Juga ya Bolaneters:
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Aksi Heroik Leo Navacchio: Dari 'Triple Save' hingga Jadi Bintang BRI Super League
Bola Indonesia 3 Desember 2025, 12:47
-
Luciano Guaycochea Jadi Player of The Week Pekan Ke-14 BRI Super League 2025/2026
Bola Indonesia 3 Desember 2025, 11:10
LATEST UPDATE
-
Jay Idzes Tampil Apik, Bantu Sassuolo Benamkan Klubnya David De Gea di Zona Degradasi
Liga Italia 7 Desember 2025, 02:10
-
Arsenal Kalah Setelah 18 Laga Unbeaten Gara-gara Duo Bek Tengah Cedera?
Liga Inggris 7 Desember 2025, 00:59
-
Tidak Cari-cari Alasan, Mikel Arteta akui Arsenal Layak Kalah dari Aston Villa
Liga Inggris 7 Desember 2025, 00:44
-
Rekor Unbeaten Berakhir, Mikel Arteta Minta Arsenal Lekas Bangkit
Liga Inggris 7 Desember 2025, 00:32
-
Man of the Match Man City vs Sunderland: Phil Foden
Liga Inggris 7 Desember 2025, 00:26
-
Hasil Man City vs Sunderland: Diwarnai Kartu Merah, The Citizens Menang Telak
Liga Inggris 7 Desember 2025, 00:12
-
Man of the Match Bournemouth vs Chelsea: Robert Sanchez
Liga Inggris 7 Desember 2025, 00:07
-
Man of the Match Aston Villa vs Arsenal: Matty Cash
Liga Inggris 6 Desember 2025, 22:12
LATEST EDITORIAL
-
Dari Salah hingga Neymar, 8 Pemain Top yang Anjlok Drastis di Musim 2025/2026
Editorial 5 Desember 2025, 14:58
-
Jika Arne Slot Lengser, Ini 11 Pelatih Nganggur yang Cocok untuk Liverpool
Editorial 5 Desember 2025, 14:49
-
5 Pemain yang Memberikan Dampak Tak Terduga di Serie A Musim Ini
Editorial 4 Desember 2025, 13:02
-
6 Opsi Klub Baru Marcus Rashford jika Tak Dipermanenkan Barcelona
Editorial 4 Desember 2025, 11:26









