Calon Ketum PSSI, Erick Thohir Dianggap Harapan Terakhir Sepak Bola Indonesia yang Sudah di Titik Nadir
Serafin Unus Pasi | 18 Januari 2023 19:22
Bola.net - Bakal Calon Ketua Umum (Ketum) PSSI, Erick Thohir dianggap sebagai harapan terakhir sepak bola Indonesia yang sudah berada di titik nadir.
Erick Thohir mendapatkan dukungan dari B.E.D.A untuk menjadi Ketum PSSI periode 2023-2024. Pria yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN itu adalah unggulan terkuat.
B.E.D.A merupakan akronim dari Beda, Energik, Dahsyat, dan Amanah dan juga gerakan anak muda untuk mendorong berbagai inisiatif transformasi di masyarakat yang dipelopori Tsamara Amany dan Pangeran Siahaan.
B.E.D.A sudah mengungkapkan sikapnya dengan percaya penuh terhadap Erick Thohir untuk memenangkan kontestasi pemilihan Ketum PSSI dalam Kongres Luar Biasa (KLB) pada 16 Februari 2023.
"Mungkin sesederhananya, Erick Thohir ini adalah harapan terakhir untuk sepak bola Indonesia," ujar Tsamara Amany, di GIOI Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (18/1/2023).
"Beliau sebenarnya tidak perlu menjadi Ketua PSSI. Tapi, karena situasi sepak bola Indonesia sudah berada dalam titik nadir, Erick Thohir adalah harapan terakhir kita," katanya menambahkan.
Erick Thohir punya rekam jejak menawan di sepak bola. Menteri berusia 52 tahun itu pernah menjadi Presiden Inter Milan, pemilik DC United, hingga Wakil Komisaris Utama Persis Solo.
"Kalau sampai harapan terakhir kita tidak memenangkan pencalonan Ketua PSSI, mungkin saya akan kehilangan harapan untuk sepak bola Indonesia," ucap Tsamara.
Orang Paling Tepat Memimpin PSSI
Sementara itu, Pangeran Siahaan melihat bahwa Erick Thohir adalah orang yang tepat untuk memimpin PSSI karena segudang alasan. Termasuk gila olahraga terutama sepak bola.
"Erick Thohir adalah orang yang paling tepat dan ini adalah momentum yang paling tepat. Kita punya orang yang suka olahraga dan sepak bola," tutur Pangeran Siahaan.
"Dulu saya bertanya-tanya, kenapa ketua pengurus organisasi olahraga Indonesia harus seseorang yang punya jabatan politik. Di atletik misalnya. Karena apa? Karena ini bukan perkara teknik olahraga."
"Ini masalah manajerial, kepemimpinan. Kita dipenuhi oleh orang-orang pintar kok. Banyak yang bikin riset bagaimana caranya sepak bola Indonesia itu lebih baik, tinggal masalah eksekusi," imbuhnya.
(Bola.net/Fitri Apriani)
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Pelatih Asal Belanda Kesulitan di Indonesia? Ini Pengakuan Pelatih Bali United
Tim Nasional 17 Oktober 2025, 09:49
LATEST UPDATE
-
Prediksi Celta Vigo vs Nice 24 Oktober 2025
Liga Eropa UEFA 22 Oktober 2025, 22:28
-
Erling Haaland Lampaui Rekor Cristiano Ronaldo, Cetak Gol 12 Laga Beruntun!
Liga Champions 22 Oktober 2025, 22:04
-
Prediksi AS Roma vs Viktoria Plzen 24 Oktober 2025
Liga Eropa UEFA 22 Oktober 2025, 21:51
-
Hebatnya Kylian Mbappe: Jumlah Golnya Setara dengan Total Gol Juventus Musim Ini
Liga Champions 22 Oktober 2025, 21:46
-
Prediksi KRC Genk vs Real Betis 23 Oktober 2025
Liga Eropa UEFA 22 Oktober 2025, 21:27
-
Sejarah Baru: Arsenal Raih 100 Kemenangan di Liga Champions
Liga Champions 22 Oktober 2025, 21:16
-
Arsenal Resmi Jadi 'Raja Bola Mati' di Eropa
Bola Indonesia 22 Oktober 2025, 21:08
-
Real Madrid vs Juventus: Duel Panas Dua Bintang Turki, Arda Guler dan Kenan Yildiz
Liga Champions 22 Oktober 2025, 21:01
-
Prediksi Go Ahead Eagles vs Aston Villa 23 Oktober 2025
Liga Eropa UEFA 22 Oktober 2025, 20:59
LATEST EDITORIAL
-
6 Kandidat Pengganti Igor Tudor di Juventus: Ada Eks Inter Milan
Editorial 21 Oktober 2025, 22:27
-
4 Pemain Baru Manchester United yang Bantu Ruben Amorim Taklukkan Liverpool di Anfield
Editorial 21 Oktober 2025, 22:04












