Cerita Hendro Siswanto di Arema: Pernah Terpaksa Numpang Makan di Rumah Along
Gia Yuda Pradana | 13 Agustus 2020 09:38
Bola.net - Hendro Siswanto menceritakan asam manis kariernya selama membela Arema. Dia berkisah tentang lika-liku perjalanan, baik saat di atas maupun di bawah.
Hal itu yang pernah dirasakan oleh gelandang andalan Arema, Hendro Siswanto. Pria asal Tuban, Jawa Timur ini memang sudah cukup lama berseragam Arema, yakni sejak tahun 2012 hingga sekarang.
Delapan musim ia lalui berseragam Singo Edan (julukan Arema), tidak semulus yang ia impikan dahulu, terutama pada awal-awal kariernya bermain di Arema pada tahun 2012.
Dalam penuturannya, Hendro Siswanto bergabung di Arema dengan komposisi skuat yang sebagian besar adalah pemain saat juara ISL tahun 2010. Pelatih pertama di Arema yang membuatnya langsung berkesan adalah Milomir Seslija. Sayangnya, Arema yang ia bela mengalami perpecahan akibat dualisme kompetisi.
"Kebetulan Arema mengalami dualisme dan saya ikut Arema di IPL. Bahkan tim ini juga terpecah lagi menjadi dua. Padahal Arema itu impian saya, tapi kenapa saya gabung kok seperti ini," ujar Hendro Siswanto dalam kanal YouTube Keluarga 12.
"Saya sering melihat tayangan kompetisi ISL kok seru dan semarak, Sementara yang IPL kok seperti ada yang kurang. Tapi di IPL saya mengenal pemain yang berpengalaman seperti Noh Alam Shah dan Muhammad Riduan," ungkapnya.
Sosok duo Singapura tersebut diakui Hendro Siswanto menjadi mentor baginya. Terutama Along (sapaan akrab Noh Alam Shah) yang sering memberikan masukan dan banyak mengajarkan banyak hal.
"Termasuk soal penempatan posisi. Itulah saya mengaguminya, dan sebagai pemain yang bertanggung jawab di tim. Banyak membimbing pemain muda," lanjut Hendro.
"Pengalaman terburuk saya di IPL, ketika tur, ada dua tim yang satu sudah berangkat, satunya belum. Kemudian pemain harus mengeluarkan uang sendiri. Sempat juga tidak gajian, kadang sampai makan di rumah Along," papar pemain andalan Arema ini.
Gabung ke Arema ISL
Pengalaman bermain di tim IPL, membuatnya berpikir lebih mencari tim lain. Arema yang begitu ia idamkan sejak lama, ternyata luput dari harapan untuk tahun pertama. Alhasil ia hijrah ke Arema ISL, setelah kompetisi IPL bubar.
Dirinya pun mendapat tawaran dari bos Arema ISL, Iwan Budianto untuk bergabung. Termasuk dengan rekannya setim seperti Dendik Setiawan, Sunarto, dan John Alfarizi. Ia pun bergabung dengan Arema untuk misi penyelematan dari lubang degradasi di musim 2012.
"Saya ikut membantu tim agar terhindar dari degradasi. Alhamdulillah di tahun itu kami bisa menghindarkan tim dari degradasi," tutur Hendro Siswanto.
Melejit di 2013
Setelah ikut menyelematkan Arema yang sempat terseok-seok, Hendro Siswanto menjalani musim apik di 2013. Arema yang ketika itu dibesut Rahmad Darmawan, sukses finis di urutan kedua pada klasemen akhir, di bawah Persipura yang keluar sebagai juara.
Hendro Siswanto mengenang timnya saat itu yang diisi banyak pemain hebat dan penuh pengalaman. Skuat Arema diisi nama-nama seperti Cristian Gonzales, Greg Nwokolo, Keith Kayamba Gumb
"Musim 2013 menjadi tahun yang terbaik untuk saya. Pelatih Rahmad Darmawan, membuat saya penasaran dengan prestasinya di banyak klub. Skuat Arema juga diisi pemain hebat. Membuat saya tambah semangat berlatih dan Arema sebagai runner-up di akhir kompetisi," jelasnya.
Disadur dari: Bola.com/Vincentius Atmaja/Gregah Nurikhsani
Published: 12 Agustus 2020
Baca juga artikel-artikel lainnya:
- PSIS Kemungkinan Memulai Latihan pada Pekan Terakhir Agustus
- Pelatih Barito Putera Belum Bisa Komentari Aturan Penyesuaian Gaji
- PT LIB Ajukan 7 Regulasi Baru untuk Shopee Liga 1 2020, Termasuk 2 Aturan Pemain Muda
- Charis Yulianto Harap Pengganti Gomez di Arema Sosok Berpengalaman
- Borneo FC Siapkan Pengganti Edson Tavares
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Mengenal Calvin Verdonk: Pilar Garuda dengan Darah Aceh di Ligue 1
Tim Nasional 6 September 2025, 13:55 -
Pemain Chinese Taipei Terkesima dengan Dukungan Suporter Indonesia di GBT
Tim Nasional 6 September 2025, 09:19
LATEST UPDATE
-
Prediksi Turki vs Spanyol 8 September 2025
Piala Dunia 6 September 2025, 19:35 -
Hasil Kualifikasi Moto2 Catalunya 2025: Sikat Jake Dixon, Daniel Holgado Sabet Pole
Otomotif 6 September 2025, 19:30 -
Susunan Pemain Timnas Indonesia U-23 vs Makau: Rotasi oleh Gerald Vanenburg
Tim Nasional 6 September 2025, 19:21 -
Prediksi Jerman vs Irlandia Utara 8 September 2025
Piala Dunia 6 September 2025, 19:11 -
Hasil Latihan Ketiga Formula 1 GP Italia 2025: Lando Norris Ungguli Charles Leclerc
Otomotif 6 September 2025, 18:37 -
Hasil Kualifikasi Moto3 Catalunya 2025: David Almansa Rebut Pole Perdana
Otomotif 6 September 2025, 18:32 -
Update Klasemen Pembalap WorldSSP300 2025
Otomotif 6 September 2025, 18:26 -
Hasil Race 1 WorldSSP300 Prancis 2025: Debut Arai Agaska, Loris Veneman Menang
Otomotif 6 September 2025, 18:22 -
Kualifikasi Piala Asia U-23 2026: Korea Selatan Habisi Laos Tujuh Gol Tanpa Balas
Tim Nasional 6 September 2025, 18:02 -
Prediksi Lithuania vs Belanda 7 September 2025
Piala Dunia 6 September 2025, 17:50 -
Update Klasemen Pembalap MotoE 2025
Otomotif 6 September 2025, 17:46 -
Update Klasemen Pembalap WorldWCR 2025
Otomotif 6 September 2025, 17:25 -
Hasil Race 1 WorldWCR Prancis 2025: Kalahkan Chloe Jones, Maria Herrera Rebut Kemenangan
Otomotif 6 September 2025, 17:21
LATEST EDITORIAL
-
Isak Catat Rekor Baru, Ini 5 Transfer Termahal Premier League
Editorial 3 September 2025, 14:48 -
Rekor Pecah Lagi! 5 Pemain Liverpool dengan Harga Fantastis
Editorial 3 September 2025, 13:18 -
6 Pemain yang Menolak Chelsea untuk Gabung Tottenham, Termasuk Xavi Simons
Editorial 1 September 2025, 17:24