Kilas Balik Sanksi FIFA untuk Timnas Indonesia pada 2015: Gara-Gara Konflik PSSI vs Menpora
Ari Prayoga | 16 Oktober 2022 17:30Bola.net - Badan sepak bola dunia FIFA pernah menjatuhkan sanksi terhadap Timnas Indonesia pada 2015 silam. Sanksi tersebut merupakan buntut konflik antara PSSI dengan pemerintah lewat Kemenpora.
Saat itu, Menpora Imam Nahrawi mengeluarkan Surat Keputusan bernomor 0137 tentang pembekuan PSSI pada 17 April 2015. Pemerintah memutuskan untuk turun tangan karena adanya perebutan kekuasaan di PSSI.
Selain itu, Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) yang berada di bawah naungan Kemenpora juga tidak merekomendasikan Arema Cronus dan Persebaya Surabaya untuk mengikuti QNB League 2015. Pasalnya, terjadi dualisme kepemilikan di kedua klub itu.
Adanya intervensi dari Kemenpora membuat FIFA bersikap tegas dengan membekukan sepak bola Indonesia. Padahal induk tertinggi sepak bola dunia itu telah memberi waktu sampai 29 Mei agar PSSI dan Menpora dapat mengakhiri konflik.
FIFA menelurkan sanksi kepada Indonesia pada 30 Mei 2015. Dalam surat yang dikirimkan, FIFA menilai PSSI melanggar Statuta FIFA pasal 13 tentang Kewajiban Anggota, 14 ayat 1 tentang suspensi, dan 17 tentang kebebasan anggota dan turunannya.
Berdampak kepada Timnas Indonesia
Dampak pembekuan dari FIFA membuat Timnas Indonesia tidak boleh ikut serta dalam ajang sepak bola internasional. Tim Garuda tidak bisa mengikuti Kualifikasi Piala Dunia 2018 sekaligus kualifikasi Piala Asia 2019.
Dalam dua kompetisi tersebut, Timnas Indonesia bakal bertarung bersama Chinese Taipei, Irak, Thailand, dan Vietnam.
Efek domino juga dirasakan Timnas Indonesia U-19 dan U-16. Dua Tim Merah-Putih yang ketika itu ditangani Fachri Husaini dipastikan batal berlaga sebagai tuan rumah di turnamen regional, Piala AFF.
Meski begitu, FIFA memberikan dispensasi kepada Timnas Indonesia U-23 yang akan berlaga di SEA Games 2015 Singapura. Timnas Garuda Muda boleh ikut serta di ajang pesta olah raga se-Asia Tenggara tersebut.
Pelatnas Jangka Panjang Timnas Junior Dibubarkan
Sanksi yang dijatuhkan FIFA kepada Indonesia tidak hanya berimbas pada Timnas Indonesia Senior, namun juga timnas junior yakni Timnas U-19 dan Timnas U-16.
AFC memastikan Timnas U-19 dan Timnas U-16 tidak bisa berpartisipasi pada Kualifikasi Piala AFC U-19 di Bahrain dan Piala AFC U-16 di India, yang putaran finalnya akan berlangsung tahun depan.
Setelah itu, PSSI secara resmi membubarkan Timnas Indonesia U-16 dan U-19. Sebelumnya, timnas junior juga tak bisa bermain di Piala AFF.
FIFA Resmi Cabut Sanksi
Setelah setahun berlalu, FIFA secara resmi mencabut sanksi untuk Indonesia. Pencabutan sanksi itu dilakukan oleh Presiden FIFA, Gianni Infantino saat berlangsungnya Kongres Tahunan FIFA di Meksiko pada 13 Mei 2016.
Pria yang menggantikan Sepp Blatter sebagai orang nomor satu FIFA itu juga mengungkapkan alasan pencabutan sanksi kepada Indonesia.
Seperti dilansir Reuters, Infantino mengambil keputusan tersebut karena Pemerintah Indonesia telah mencabut Surat Keputusan pembekuan PSSI.
Menpora Imam Nahrawi sudah resmi mencabut pembekuan PSSI pada 10 Mei. Pencabutan pembekuan itu dilakukan Imam setelah sepak bola Indonesia dibekukan sejak 17 April 2015.
Lolos dari Sanksi FIFA
Teranyar, sepak bola Indonesia terancam dijatuhi sanksi oleh FIFA menyusul Tragedi Kanjuruhan dalam laga Arema FC versus Persebaya Surabaya pada 1 Oktober 2022. Akibat insiden tersebut sebanyak 132 nyawa melayang.
Beruntung, Indonesia terhindar dari sanksi FIFA. Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo telah mendapat surat dari FIFA jika Indonesia tidak dikenai sanksi atas peristiwa memilukan di Malang.
"Surat dari FIFA ini adalah tindak lanjut pembicaraan saya per telepon dengan Presiden FIFA, Gianni Infantino, pada 3 Oktober 2022 lalu. Berdasarkan surat tersebut, alhamdulillah sepak bola Indonesia tidak dikenakan sanksi oleh FIFA," terang Presiden Jokowi pada 7 Oktober 2022.
Disadur dari: Bola.com (Rizki Hidayat, Gatot Susetyo, Wiwig Prayugi) 16 Oktober 2022
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Hasil BRI Super League: Bekuk Arema FC, Dewa United Tinggalkan Dasar Klasemen
Bola Indonesia 13 September 2025, 17:27 -
Hasil Kualifikasi MotoGP San Marino 2025: Sikat Alex Marquez, Marco Bezzecchi Sabet Pole
Otomotif 13 September 2025, 16:37 -
Hasil FP2 MotoGP San Marino 2025: Trio Murid Valentino Rossi Berkuasa, Marco Bezzecchi Terdepan
Otomotif 13 September 2025, 15:48 -
Daftar Juara Red Bull Rookies Cup, Veda Ega Pratama Masih Punya Peluang Menyusul Tahun Ini!
Otomotif 13 September 2025, 15:41
LATEST UPDATE
-
Update Klasemen Pembalap Red Bull Rookies Cup 2025
Otomotif 13 September 2025, 22:42 -
Dampak Krusial bagi Manchester United jika Kalah dalam Laga Derby kontra Manchester City
Liga Inggris 13 September 2025, 22:24 -
Jadwal Chelsea di Liga Inggris Hari Minggu, 14 September 2025: Vs Brentford
Liga Inggris 13 September 2025, 22:00 -
Update Klasemen Pembalap MotoE 2025
Otomotif 13 September 2025, 21:33 -
Hasil Race 2 MotoE San Marino 2025: Matteo Ferrari Menang di Kandang Gresini
Otomotif 13 September 2025, 21:29 -
Man of the Match Arsenal vs Nottingham Forest: Martin Zubimendi
Liga Inggris 13 September 2025, 20:48 -
Video Kecelakaan Marc Marquez Saat Memimpin Sprint Race MotoGP San Marino 2025
Otomotif 13 September 2025, 20:44 -
Jadwal Inter Milan di Serie A Hari Sabtu, 13 September 2025: Vs Juventus
Liga Italia 13 September 2025, 20:39 -
Menuju Olimpiade 2032, Indonesia Punya Liga Padel
Olahraga Lain-Lain 13 September 2025, 20:38 -
Hasil Lengkap dan Klasemen Pembalap MotoGP 2025
Otomotif 13 September 2025, 20:34
LATEST EDITORIAL
-
Melihat Besaran Gaji Cristiano Ronaldo dari Masa ke Masa
Editorial 12 September 2025, 15:55 -
10 Transfer Chelsea Era Roman Abramovich yang Bikin Klub dan Fans Menangis
Editorial 12 September 2025, 14:49 -
Chelsea Era Roman Abramovich: 5 Transfer Paling Mahal dan Nasib Mereka Kini
Editorial 12 September 2025, 14:09 -
Peta Panas Pelatih Premier League: Slot Nyaman, Amorim di Ujung Tanduk
Editorial 11 September 2025, 13:43