Persijap Jepara: Jatuh Bangun Laskar Kalinyamat di Panggung Sepak Bola Nasional
Gia Yuda Pradana | 27 Februari 2025 09:43
Bola.net - Persijap Jepara adalah tim yang telah kenyang asam garam sepak bola Indonesia. Sejak penyatuan kompetisi eks Perserikatan dan eks Galatama, klub ini kerap mengalami naik turun kasta.
Dari Liga 1 hingga level terendah, Laskar Kalinyamat selalu berusaha bangkit. Namun, perjalanan mereka tak selalu mulus, sering terbentur tantangan besar.
Dukungan dari Banaspati, kelompok suporter fanatik Persijap, tak pernah luntur. Publik Kota Ukir selalu setia mendampingi klub kebanggaan mereka di setiap kondisi.
Rivalitas dengan PSIS: Derby Pantura yang Sarat Gengsi
Di antara tim-tim pesisir Pantura Jawa Tengah, pamor Persijap masih di bawah PSIS Semarang. Namun, pertemuan kedua tim selalu menjadi laga sarat gengsi.
Laga mereka kerap disebut Derby Pantura. Salah satu momen terbaik Persijap terjadi di Copa Indonesia. Pada musim 2008/2009, mereka dua kali mengalahkan PSIS dengan skor 2-0 di Jepara dan 3-2 di Semarang.
Prestasi tertinggi Persijap di ajang ini adalah mencapai semifinal. Di bawah asuhan pelatih Djunaedi, mereka dikenal sebagai tim yang bermain keras, spartan, dan bermental baja.
Nama-nama Besar di Balik Sepak Terjang Persijap
Sejarah Persijap diwarnai oleh tangan dingin beberapa pelatih hebat. Benny Hartono membawa mereka ke Divisi Utama 2001, disusul Ruddy William Keltjes pada 2005.
Pada era transisi dualisme IPL dan ISL, pelatih asal Malaysia, Raja Isa, membawa Persijap naik ke ISL pada 2013 meski akhirnya pergi karena masalah internal.
"Persijap klub dari kota kecil, tapi fanatisme warganya terhadap tim dan sepak bola luar biasa. Bermain di kasta berapa pun, dukungan mereka tetap tinggi," ujar Raja Isa.
Tantangan Finansial dan Bakat Lokal yang Bersinar
Persijap kerap menghadapi kendala finansial yang berdampak pada kestabilan klub. Hal ini diakui sendiri oleh Raja Isa saat menukangi tim.
"Saya meninggalkan tim karena ada masalah internal yang tak bisa saya ungkap ke publik. Intinya, finansial Persijap sedang buruk saat itu," katanya.
Meski begitu, potensi pemain lokal Jepara menjadi kebanggaan tersendiri. Gunawan Dwi Cahyo, salah satu jebolan Persijap, bahkan pernah memperkuat Timnas Indonesia.
Kembali ke Liga 1: Asa Baru di Puncak Kompetisi
Setelah terdegradasi pada 2014, Persijap butuh 11 tahun untuk kembali ke kasta tertinggi. Mereka merebut tiket terakhir promosi ke Liga 1 usai menyingkirkan PSPS dengan skor 1-0.
Kemenangan di Stadion Gelora Bumi Kartini pada 25 Februari 2025 menjadi tonggak kebangkitan. Masyarakat Jepara pun larut dalam euforia setelah penantian panjang.
"Saya ikuti geliat Persijap dalam tiga tahun terakhir sudah dikelola dengan baik. Liga 1 sangat keras. Persijap tak boleh hanya mengandalkan fanatisme publik," kata Raja Isa.
Persijap kini berada di persimpangan jalan. Jika ingin bertahan lama di Liga 1, mereka harus dikelola secara profesional dan beradaptasi dengan tantangan baru.
Disadur dari: Bola.com/Gatot Sumitro/Gregah Nurikhsani, 27 Februari 2025
Baca Artikel-artikel Menarik Lainnya:
- PT LIB Respons Tergenangnya Stadion Manahan yang Bikin Final Pegadaian Liga 2 Tertunda 1 Jam
- PT LIB Ingatkan 3 Klub Promosi Liga 1 untuk Penuhi Syarat Infrastruktur, Managerial System, EPA, Training Ground, dan Deposit Klub
- Selain Ryo Matsumura, Suporter Berharap PSIM Rekrut 3 Pemain Persija Lagi untuk Liga 1 Musim Depan
- PSIM Ingin Nikmati Dulu Gelar Juara Pegadaian Liga 2 Sebelum Gaspol ke Liga 1 Musim Depan
- Pelatih PSIM Usai Juara Pegadaian Liga 2 di Solo: Mataram is Love, Terima Kasih Persis
- Daftar Lengkap Tim yang Promosi dan Terdegradasi dari Pegadaian Liga 2 2024 / 2025: Persaingan Ketat dan Diwarnai Drama
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Terlewatinya Catatan Gol Francesco Totti di Timnas Italia
Piala Dunia 6 September 2025, 22:08 -
Marselino Ferdinan Cari Jam Terbang di Slovakia Bersama AS Trencin
Tim Nasional 6 September 2025, 20:34 -
Nkunku Bukan Penyerang Tengah, Gimenez Masih Layak Tempati Posisi Nomor 9 AC Milan
Liga Italia 6 September 2025, 20:33
LATEST UPDATE
-
Kisah 20 Tahun Presnel Kimpembe di PSG Resmi Berakhir
Liga Eropa Lain 7 September 2025, 22:22 -
Daftar Pembalap Formula 1 dengan Kemenangan Terbanyak Sepanjang Sejarah
Otomotif 7 September 2025, 21:39 -
Hasil Lengkap dan Klasemen Pembalap Formula 1 2025
Otomotif 7 September 2025, 21:29 -
Update Klasemen Pembalap Formula 1 2025
Otomotif 7 September 2025, 21:28 -
Klasemen Sementara Formula 1 2025 Usai Seri Italia di Monza
Otomotif 7 September 2025, 21:27 -
Hasil Balapan Formula 1 GP Italia 2025: Max Verstappen Kalahkan Duet McLaren
Otomotif 7 September 2025, 21:22 -
Update Klasemen Pembalap WorldSBK 2025
Otomotif 7 September 2025, 21:18 -
Hasil Race 2 WorldSBK Prancis 2025: Toprak Razgatlioglu Bawa Pulang Hat-trick Kemenangan
Otomotif 7 September 2025, 21:14 -
Matheus Cunha Tebar Kode Sudah Fit untuk Perkuat MU Lawan Man City
Liga Inggris 7 September 2025, 20:55 -
Update Klasemen Pembalap WorldSSP 2025
Otomotif 7 September 2025, 20:18 -
Hasil Race 2 WorldSSP Prancis 2025: Stefano Manzi Lagi-Lagi Kalahkan Can Oncu
Otomotif 7 September 2025, 20:13 -
Klasemen Sementara MotoGP 2025 Usai Seri Catalunya
Otomotif 7 September 2025, 19:53 -
Hasil Lengkap dan Klasemen Pembalap MotoGP 2025
Otomotif 7 September 2025, 19:53 -
Update Klasemen Pembalap MotoGP 2025
Otomotif 7 September 2025, 19:53
LATEST EDITORIAL
-
Isak Catat Rekor Baru, Ini 5 Transfer Termahal Premier League
Editorial 3 September 2025, 14:48 -
Rekor Pecah Lagi! 5 Pemain Liverpool dengan Harga Fantastis
Editorial 3 September 2025, 13:18 -
6 Pemain yang Menolak Chelsea untuk Gabung Tottenham, Termasuk Xavi Simons
Editorial 1 September 2025, 17:24