PSSI Lapang Dada Terima Sanksi Dari AFC
Editor Bolanet | 23 Mei 2013 15:45
- Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) membatalkan keputusannya untuk melakukan banding kepada konfederasi Sepak Bola Asia (AFC).
Itu menyusul, jatuhnya sanksi sebesar USD 15.000 atau sekitar Rp156 juta kepada organisasi pimpinan Djohar Arifin tersebut, akibat ulah suporter Indonesia dalam lanjutan kualifikasi Piala Asia 2015, lawan Arab Saudi, di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Sabtu (23/3).
Semula, materi banding yang disiapkan yakni kronologi kejadian saat pertandingan. Namun, karena kami patuh terhadap AFC, yang menilai bahwa suporter Indonesia melakukan kesalahan dan AFC juga memiliki bukti kronologi kejadian, maka banding akhirnya kami batalkan, ucap Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Hadiyandra.
Lebih jauh dikatakannya, alasan utama pembatalan banding karena berjuang memberikan pembelajaran terhadap para pendukung Indonesia agar dapat bertindak lebih arif dan bijaksana. Sehingga, kejadian serupa diharapkan tidak kembali terulang.
Sebab, yang rugi bukan hanya keselamatan pribadi dan orang lain, namun federasi. Sanksi terburuknya, laga Indonesia bisa digelar tanpa penonton. Sebab, AFC terus menyoroti sepak bola dan suporter kita, imbuhnya.
Di tengah kondisi keuangan federasi yang tidak mapan, kami siap membayar sanksi tersebut. Sebab, itulah komitmen kami, sambungnya.
Dalam pertandingan tersebut, pendukung Merah-Putih melempari pendukung tim tamu dengan botol minuman. Tidak hanya itu, mereka juga membakar kembang api dan petasan.
Sanksi yang dijatuhkan AFC sebenarnya hanya USD10000, namun USD 5000 merupakan denda tambahan karena kejadian serupa sempat terjadi dalam empat pertandingan selama satu tahun. (esa/mac)
Itu menyusul, jatuhnya sanksi sebesar USD 15.000 atau sekitar Rp156 juta kepada organisasi pimpinan Djohar Arifin tersebut, akibat ulah suporter Indonesia dalam lanjutan kualifikasi Piala Asia 2015, lawan Arab Saudi, di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Sabtu (23/3).
Semula, materi banding yang disiapkan yakni kronologi kejadian saat pertandingan. Namun, karena kami patuh terhadap AFC, yang menilai bahwa suporter Indonesia melakukan kesalahan dan AFC juga memiliki bukti kronologi kejadian, maka banding akhirnya kami batalkan, ucap Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Hadiyandra.
Lebih jauh dikatakannya, alasan utama pembatalan banding karena berjuang memberikan pembelajaran terhadap para pendukung Indonesia agar dapat bertindak lebih arif dan bijaksana. Sehingga, kejadian serupa diharapkan tidak kembali terulang.
Sebab, yang rugi bukan hanya keselamatan pribadi dan orang lain, namun federasi. Sanksi terburuknya, laga Indonesia bisa digelar tanpa penonton. Sebab, AFC terus menyoroti sepak bola dan suporter kita, imbuhnya.
Di tengah kondisi keuangan federasi yang tidak mapan, kami siap membayar sanksi tersebut. Sebab, itulah komitmen kami, sambungnya.
Dalam pertandingan tersebut, pendukung Merah-Putih melempari pendukung tim tamu dengan botol minuman. Tidak hanya itu, mereka juga membakar kembang api dan petasan.
Sanksi yang dijatuhkan AFC sebenarnya hanya USD10000, namun USD 5000 merupakan denda tambahan karena kejadian serupa sempat terjadi dalam empat pertandingan selama satu tahun. (esa/mac)
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
LATEST UPDATE
-
Ousmane Dembele Dukung Mbappe Raih Ballon dOr: Dia Layak Dapat!
Liga Champions 22 Oktober 2025, 14:37 -
Pengakuan Jujur Denzem Dumfries: Union SG Bikin Inter Milan Merana!
Liga Italia 22 Oktober 2025, 14:01 -
Dosa Finansial Ronaldo: Juventus Masih Bayar Mahal Kesalahan Empat Tahun Lalu
Liga Italia 22 Oktober 2025, 13:24 -
Keran Gol Viktor Gyokeres Terbuka Lagi, Mikel Arteta: Syukurlah!
Liga Spanyol 22 Oktober 2025, 12:29 -
Hansi Flick Acungi Jempol Performa Marcus Rashford: Makin Hari, Makin Sip!
Liga Champions 22 Oktober 2025, 11:49
LATEST EDITORIAL
-
6 Kandidat Pengganti Igor Tudor di Juventus: Ada Eks Inter Milan
Editorial 21 Oktober 2025, 22:27 -
4 Pemain Baru Manchester United yang Bantu Ruben Amorim Taklukkan Liverpool di Anfield
Editorial 21 Oktober 2025, 22:04