Pusamania Borneo FC Keberatan Dengan Keputusan PSSI
Editor Bolanet | 4 Mei 2015 18:45
- Kompetisi profesional, khususnya QNB League musim 2015, sudah diputuskan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) dan PT Liga Indonesia (PT LI) tidak dilanjutkan dengan status force majeure.
Langkah tersebut, diambil usai digelarnya rapat Komite Eksekutif (Exco) PSSI, di Senayan, Jakarta, Sabtu (2/5).
Sayangnya, hal tersebut kini mendapatkan protes keras dari Manajer Umum Pusamania Borneo FC (PBFC), Aidil Fitri. Sebab dikatakannya, keputusan tersebut sangat merugikan dan tidak berpihak pada klub.
Soal force majeure itu, kita kira hanya sebulan. Ternyata, kita tidak tahu jika sebenarnya adalah penghentian kompetisi. Kalau seperti ini, merugikan klub kami. Lalu siapa yang mau bayar gaji pemain? Siapa yang tanggung jawab karena sponsor pada lari semua? Enak kalau sponsor tidak minta ganti rugi, tapi bagaimana kalau minta ganti rugi? papar Aidil.
Inilah yang saya minta, PSSI, PT LI dan Kemenpora harus tanggungjawab dengan keuangan kami. Rabu (6/5), kami minta klub-klub yang punya saham 99 persen, dikumpulkan. Saya sudah telepon pak Joko Driyono (COE PT LI), tuturnya.
Pertemuan tersebut, diharapkan Aidil, untuk membahas ulang keputusan PSSI dan PT lI. Dengan demikian, kelanjutan kompetisi bisa mendapatkan kepastian.
Selain itu, supaya kita ini jangan sampai pecah. Kalau kompetisi 2015 tidak jalan, sama saja bunuh kami dong, tutupnya. (esa/dzi)
Langkah tersebut, diambil usai digelarnya rapat Komite Eksekutif (Exco) PSSI, di Senayan, Jakarta, Sabtu (2/5).
Sayangnya, hal tersebut kini mendapatkan protes keras dari Manajer Umum Pusamania Borneo FC (PBFC), Aidil Fitri. Sebab dikatakannya, keputusan tersebut sangat merugikan dan tidak berpihak pada klub.
Soal force majeure itu, kita kira hanya sebulan. Ternyata, kita tidak tahu jika sebenarnya adalah penghentian kompetisi. Kalau seperti ini, merugikan klub kami. Lalu siapa yang mau bayar gaji pemain? Siapa yang tanggung jawab karena sponsor pada lari semua? Enak kalau sponsor tidak minta ganti rugi, tapi bagaimana kalau minta ganti rugi? papar Aidil.
Inilah yang saya minta, PSSI, PT LI dan Kemenpora harus tanggungjawab dengan keuangan kami. Rabu (6/5), kami minta klub-klub yang punya saham 99 persen, dikumpulkan. Saya sudah telepon pak Joko Driyono (COE PT LI), tuturnya.
Pertemuan tersebut, diharapkan Aidil, untuk membahas ulang keputusan PSSI dan PT lI. Dengan demikian, kelanjutan kompetisi bisa mendapatkan kepastian.
Selain itu, supaya kita ini jangan sampai pecah. Kalau kompetisi 2015 tidak jalan, sama saja bunuh kami dong, tutupnya. (esa/dzi)
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
PSSI Tegaskan Keamanan Pertandingan Timnas Indonesia di Surabaya dan Sidoarjo
Tim Nasional 2 September 2025, 21:39
LATEST UPDATE
-
Daftar Lengkap Negara yang Lolos ke Putaran Final Piala Asia U-23 2026
Tim Nasional 9 September 2025, 23:47 -
Momen-momen Menarik Korea Selatan vs Indonesia: Cahaya Cahya Supriadi
Tim Nasional 9 September 2025, 23:15 -
Man of the Match Timnas Indonesia U-23 vs Korea Selatan: Cahya Supriadi
Tim Nasional 9 September 2025, 23:07 -
Jadwal, Hasil Lengkap, Klasemen, dan Top Skor Kualifikasi Piala Asia U-23 2026
Tim Nasional 9 September 2025, 22:03 -
Beda Nasib: Timnas Indonesia U-23 Gagal, Vietnam U-23 Melenggang ke Piala Asia U-23 2026
Tim Nasional 9 September 2025, 22:02
LATEST EDITORIAL
-
Siapa Suksesor Mohamed Salah di Liverpool? Ini 5 Kandidatnya
Editorial 8 September 2025, 14:06 -
7 Transfer Musim Panas 2025 yang Langsung Meledak: Ekitike Gak Percuma Dibeli Mahal
Editorial 8 September 2025, 13:20 -
Isak Catat Rekor Baru, Ini 5 Transfer Termahal Premier League
Editorial 3 September 2025, 14:48