Satu Tahun Pembekuan PSSI Dari Kacamata Rahmad Darmawan

Editor Bolanet | 19 April 2016 12:45
Satu Tahun Pembekuan PSSI Dari Kacamata Rahmad Darmawan
Rahmad Darmawan (c) Antok
- Satu tahun sudah Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi mengeluarkan Surat Keputusan (SK) No. 01307 pada 17 April 2015. SK tersebut memuat keputusan tentang pembekuan PSSI yang berujung sanksi dari Federation of Association Football (FIFA) untuk Indonesia.


Mantan pelatih tim nasional (Timnas) Indonesia U-23 Rahmad Darmawan mengungkapkan, satu tahun pembekuan merupakan kerugian bagi sepakbola Indonesia. Sebab, tak hanya kompetisi saja yang terhenti tapi timnas Indonesia juga harus absen di kancah internasional.


Indonesia harus terasing dari hingar bingar pertandingan International, kompetisi berhenti, program pengembangan kepelatihan berhenti, dan program youth development juga harus berhenti karena terputusnya rantai dengan negara anggota FIFA lainnya, ujar pelatih yang biasa disapa RD itu saat dihubungi , Selasa (19/4).


Menurut RD, dampak dari pembekuan ini tak hanya merugikan para pelaku sepakbola. Tapi juga masyarakat yang terlibat di sepakbola.


Puluhan ribu orang yang menggantungkan profesinya lewat sepakbola juga pada akhirnya berdampak terhadap kondisi ekonomi mereka. Kondisi ini sudah sepantasnya menjadi sebuah perenungan lebih serius terhadap apa yang terjadi, ungkap mantan pelatih Persija Jakarta itu.


Bagi RD, semua itu jelas bertabrakan dengan keinginan pemerintah untuk mereformasi tata kelola sepakbola Indonesia. Sebab, untuk membangun sepakbola dibutuhkan proses. Bukan mengambil kesimpulan bahwa pengurus atau ketua PSSI yang bersalah terhadap prestasi sepakbola kita.


Yuk kita lihat Bagaimana Youth Development kita, apa ada mereka ditunjang oleh fasilitas utama berupa lapangan yang berkualitas untuk mereka berlatih dengan baik? Adakah kita menyiapkan tenaga pelatih berkualitas untuk pemain-pemain muda? Sudahkah anggaran mencukupi untuk menggelar kompetisi reguler disetiap kelompok usia?, tutur RD.


Lebih jauh, juru taktik yang pernah membawa Persipura juara Liga Indonesia 2005 itu berharap konflik antara menpora dan PSSI segera diakhiri dengan cara mencabut SK Pembekuan. Agar FIFA juga segera mencabut suspendnya terhadap PSSI, RD mengakhiri.[initial]


 (fit/dzi)

LATEST UPDATE