SOS Minta KLB PSSI Selesaikan Masalah Fundamental Sepakbola Indonesia
Editor Bolanet | 3 Agustus 2016 10:39
Menurut SOS, ada tiga hal mendasar yang harus diperhatikan sekaligus dalam KLB ini. Masalah pertama adalah pengembalian status keanggotaan klub yang dihilangkan PSSI.
Persebaya, Persibo dan Persema Malang dihilangkan karena dinyatakan terlibat Liga Primer lndonesia. Pada masa itu selain ketiga anggota PSSI tersebut, PSM juga terlibat LPl, namun keanggotaannya tidak dihilangkan. Konsistensi perlu ditegakkan dalam lembaran baru dalam masa kerja pengurus baru nanti, ujar Koordinator SOS, Akmal Marhali.
Masalah kedua, menurut SOS, adalah aturan terkait legalitas sebuah klub. Menurut regulasi FIFA artikel 4.4 halaman 20 yang dijadikan acuan Konfederasi Sepakbola Asia (AFC) dan PSSI, dalam menetapkan lisensi klub profesional, dijelaskan dengan gamblang dan tegas bahwa 'a licence may not be transferred', yang bila diterjemahkan berarti lisensi klub tak bisa dipindahtangankan (dijualbelikan).
Artinya, bila PSSI selaku federasi dan PT Liga Indonesia sebagai pelaksana kompetisi profesional membolehkan, maka mereka serta merta telah melanggar statuta dan regulasi yang telah ditetapkan FIFA dan AFC. Dengan kata lain, FIFA-AFC pantas memberikan sanksi kepada PSSI, tutur Akmal.
Akmal menambahkan, PSSI harus membuat aturan baku terkait proses jual beli saham kepemilikan sebuah klub, sehingga tak menjadi kerancuan yang pada akhirnya merusak sistem tata kelola sepak bola nasional. Legalitas klub menjadi penting apalagi terkait hak suara mereka dalam Kongres.
Saat ini, menurutnya, setidaknya ada klub-klub bermasalah terkait jual beli lisensi yang dapat merusak sistem dan juga statusnya sebagai pemilik suara. Akmal mencontohkan klub-klub ini adalah: Arema Cronus, Bhayangkara Surabaya United, Bali United, Pusamania Borneo FC, Madura United dan PS TNI.
Ini harus di-clear-kan dan dibuat aturan yang baku agar tidak menjadi beban masalah pengurus baru yang nantinya akan memimpin PSSI, tegas Akmal.
Tidak kunjung selesainya masalah sepak bola nasional sampai saat ini karena tak adanya aturan baku yang dibuat dan mengikat. Karena itu KLB kali ini harus benar-benar menuntaskan masalah fundamental ini, imbuh mantan jurnalis olahraga ini.
Lebih lanjut, SOS masalah ketiga yang harus dibenahi adalah match fixing, match setting, dan match acting, yang menjadi “tumor” di sepakbola Indonesia. Sudah menjadi rahasia umum bahwa sampai saat ini kompetisi sepak bola Indonesia berada dalam genggaman bandar-bandar judi, yang merusak mentalitas pemain dan bakal berimbas kepada prestasi tim nasional.
PSSI perlu memberikan perhatian khusus untuk kasus ini. KLB diharapkan dapat mengambil keputusan bersama untuk perang terhadap match fixing. PSSI membentuk komite integritas dan bekerja sama dengan penegak hukum untuk meminimalkan dan membersihkan sepak bola Indonesia dari tangan-tangan kotor bandar judi, tandas Akmal. (den/dzi)
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Resmi! Chinese Taipei Jadi Pengganti Kuwait untuk Uji Coba vs Timnas Indonesia
Tim Nasional 27 Agustus 2025, 17:44 -
Bedah Ketajaman Miliano Jonathans Bersama FC Utrecht
Tim Nasional 27 Agustus 2025, 15:05
LATEST UPDATE
-
Andre Onana OTW Tinggalkan Man United, Sepakat Merapat ke Trabzonspor
Liga Inggris 8 September 2025, 01:41 -
Man of the Match Lithuania vs Belanda: Memphis Depay
Piala Dunia 8 September 2025, 01:30 -
Bad News untuk Arsenal, William Saliba Harus Absen hingga Sebulan
Liga Inggris 8 September 2025, 00:47 -
Masa Depan Cerah Benjamin Sesko di Manchester United: Potensi Bomber Kelas Dunia
Liga Inggris 7 September 2025, 23:40 -
Kisah 20 Tahun Presnel Kimpembe di PSG Resmi Berakhir
Liga Eropa Lain 7 September 2025, 22:22 -
Daftar Pembalap Formula 1 dengan Kemenangan Terbanyak Sepanjang Sejarah
Otomotif 7 September 2025, 21:39 -
Hasil Lengkap dan Klasemen Pembalap Formula 1 2025
Otomotif 7 September 2025, 21:29 -
Update Klasemen Pembalap Formula 1 2025
Otomotif 7 September 2025, 21:28 -
Klasemen Sementara Formula 1 2025 Usai Seri Italia di Monza
Otomotif 7 September 2025, 21:27 -
Hasil Balapan Formula 1 GP Italia 2025: Max Verstappen Kalahkan Duet McLaren
Otomotif 7 September 2025, 21:22
LATEST EDITORIAL
-
Isak Catat Rekor Baru, Ini 5 Transfer Termahal Premier League
Editorial 3 September 2025, 14:48 -
Rekor Pecah Lagi! 5 Pemain Liverpool dengan Harga Fantastis
Editorial 3 September 2025, 13:18 -
6 Pemain yang Menolak Chelsea untuk Gabung Tottenham, Termasuk Xavi Simons
Editorial 1 September 2025, 17:24