Tak Peduli Nilai Kontrak, Ferdinand Ngebet Gabung PSM

- Demi bergabung dengan PSM Makassar, Ferdinand Sinaga tak merisaukan berapa pun nilai kontrak yang diterimanya di tim Juku Eja.

Striker Semen Padang tersebut menyatakan hasratnya untuk memperkuat PSM Makassar musim depan. Ferdinand ngebet ingin berkostum Juku Eja karena mengaku memiliki hubungan emosional dengan PSM Makassar, karena istrinya berasal dari Sulawesi Selatan.

Top skorer IPL musim 2011-2012 tersebut sudah memendam harapannya untuk bergabung dengan tim Ayam Jantan dari Timur sejak dua tahun lalu. Tapi, ketertarikan Ferdinand itu tidak mendapat sambutan dari manajemen PSM, bahkan terkesan dicuekin.

PSM yang tidak mau ambil saya. Dari dua tahu lalu saya ingin bermain di sini. Bahkan, beberapa kali saya yang menawarkan diri,” ungkap Ferdinand, yang saat ini tengah berada di Makassar dan ikut terlibat dalam Liga Ramadan IX.

Beberapa waktu lalu, pelatih PSM Makassar, Petar Segrt, mengaku tertarik pada kemampuan Ferdinand. Tapi Petar tidak berani untuk merekrut Ferdinand karena dinilai terlalu mahal.

Namun, pemain yang membawa Semen Padang sebagai juara IPL musim 2011-2012 itu menampiknya. Sebagai bukti keseriusannya ingin ke gabung dengan PSM, bintang Timnas U-23 di ajang SEA Games 2011 itu tidak mempersoalkan tentang harga.

Saya tidak terlalu mempersoalkan berapa nilai kontrak yang ditawarkan. Yang penting harga yang wajar dan masuk akal. Saya juga sudah cocok dengan pemain-pemain muda PSM, ujarnya.

Pemain yang memperistri wanita asal Tana Toraja (Tator) itu menambahkan agar pembayaran gaji tetap lancar. Ia tidak ingin, masalah gaji yang tersendat seperti dialami sebagian besar pemain di Indonesia,termasuk skuad PSM, terulang musim depan.

Ferdinand mengaku ingin sekali bisa bergabung dengan PSM dan membawa skuad Pasukan Ramang menjadi juara musim depan. Apalagi, mantan pemain Persiwa Wamena itu telah menganggap Makassar sebagai kampung halamannya sendiri.

Istri saya orang Sulawesi Selatan. Makassar sudah menjadi rumah kedua bagi saya setelah Bandung, tutur Ferdinand. (nda/dzi)