5 Pelajaran Chelsea vs Wolverhampton: Performa Buruk Duo Jerman Berlanjut
Asad Arifin | 16 Desember 2020 08:05
Bola.net - Chelsea kembali tampil minor. Setelah imbang lawan Krasnodar dan kalah dari Everton, kini The Blues menelan kekalahan ketika dijamu Wolverhampton, Rabu (16/12/2020) dini hari WIB.
Laga pekan ke-13 Premier League itu digelar di Stadion Molineux. The Blues harus mengakui keunggulan Wolves dengan skor 2-1.
Chelsea sebenarnya unggul lebih dulu lewat gol Olivier Giroud pada menit ke-49. Namun, Wolves mampu membalikkan kedudukan lewat aksi Daniel Podence menit 66 dan Pedro Neto pada menit 90+5.
Wolves mengakhiri catatan buruk usai kalah pada dua laga terakhir. Sedangkan, Chelsea kini tak pernah menang pada tiga laga terakhirnya.
Lantas, pelajaran apa yang bisa dipetik dari laga Wolves vs Chelsea? Simak di bawah ini ya Bolaneters.
Cara Bertahan Wolves
Nuno Espirito Santo secara teori bermain dengan formasi 3-4-1-2. Namun, pada penerapannya, Wolves justru lebih sering bermain dengan lima bek. Nelson Semedo dan Marcal acap kali turun ke lini belakang.
Dengan lima pemain di dekat kotak penalti, maka Wolves menutup banyak celah di pertahanan. Timo Werner tak punya ruang untuk berlari. Christian Pulisic pun kesulitan melakukan manuver.
Wolves akhirnya beruntung punya pemain dengan skill individu ciamik di depan. Adama Traore, Pedro Neto, hingga Danie Podence bekerja dengan baik ketika mendapat peluang dari serangan balik.
Chelsea Andalkan Sisi Kiri
Chelsea nampak bertumpu pada sisi kiri untuk menyerang. Bukan tanpa alasan tentunya. Chelsea punya tiga pemain agresif di kiri, Ben Chilwell, Mason Mount, dan Christian Pulisic.
Skema ini berjalan baik di babak pertama. Chelsea mampu mencetak gol lewat aksi Olivier Giroud. Namun, di babak kedua, skema ini mulai dibaca Wolves. Nelson Semedo bermain lebih disiplin. Begitu juga dengan Willy Boly.
Whoscored mencatat Chelsea bermain di sisi kiri sebanyak 53 persen sepanjang laga. Sedangkan, mereka hanya sisi kanan hanya dipakai sebanyak 26 persen saja.
Peforma Buruk Duo Jerman
Duo Jerman kembali tampil buruk. Timo Werner gagal mencetak gol, untuk delapan laga beruntun. Tentu saja ini bukan catatan yang bagus untuk pemain berposisi penyerang.
Timo Werner sebenarnya punya andil pada gol pertama Chelsea. Dia dengan cerdik melihat manuver Ben Chilwell dan memberinya umpan. Namun, selain itu, dia tampil buruk. Werner hanya terlibat dalam 12 kali sentuhan bola pada babak pertama.
Kai Havertz pun kembali tampil minor. Pemain dengan yang memegang rekor transfer paling mahal musim 2020/2021 itu gagal menunjukkan aksi yang impresif. Bahkan, dia harus dikeluarkan pada menit ke-71.
Rindu Hakim Ziyech
Frank Lampard telah mencoba beberapa opsi di posisi winger pada beberapa laga terakhir. Dia mencari opsi yang tepat ketika tidak bisa memainkan Hakim Ziyech di posisi tersebut.
Kai Havertz pernah dicoba sebagai winger kiri, tetapi tidak optimal. Pada laga melawan Wolves, Christian Pulisic dan Timo Werner bergantian mengisi pos winger kiri.
Pulisic dan Werner punya karakter yang berbeda dengan Hakim Ziyech. Mereka tak punya kemampuan untuk melepas umpan diagonal atau crossing dengan baik. Lampard pun rindu keberadaan Hakim Ziyech.
Wolves Bahaya di Babak Kedua
Wolves menunjukkan performa yang tidak cukup bagus pada babak pertama. Bahkan, mereka harus masuk ruang ganti dengan situasi tertinggal satu gol.
Namun, Wolves mampu bangkit pada babak kedua. Wolves mencetak dua gol dan mendapatkan tiga poin. Gol kemenangan tercipta pada menit 90+5.
Wolves sekali lagi menunjukkan bahwa mereka adalah tim yang bahaya di menit-menit akhir. Wolves mencetak 30 persen golnya pada musim ini pada menit 60 sampai 75. Sedangkan, 23 persen gol tercipta pada menit 75 ke atas. Wolves panas di menit akhir laga.
Sumber: Berbagai Sumber
Baca Ini Juga:
- Chelsea Dikalahkan Wolves, Suara Fans: Mau Beralasan Apa Lagi, Frank Lampard?!
- Liverpool vs Tottenham Hotspur: Rekor The Reds Unggul Mutlak
- Galeri: 17 Kakak Beradik yang Sama-Sama Pernah Berlaga di MotoGP
- Krisis di Arsenal: 5 Masalah Utama yang Dihadapi Skuad The Gunners dengan Mikel Arteta
- 10 Transfer Termahal Sepanjang Sejarah AC Milan: Siapa yang Gagal dan Sukses?
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Man of the Match Bayer Leverkusen vs PSG: Nuno Mendes
Liga Champions 22 Oktober 2025, 08:50 -
Man of the Match Villarreal vs Manchester City: Savinho
Liga Champions 22 Oktober 2025, 08:45 -
Man of the Match Union Saint-Gilloise vs Inter Milan: Denzel Dumfries
Liga Champions 22 Oktober 2025, 08:27 -
Man of the Match Arsenal vs Atletico Madrid: Viktor Gyokeres
Liga Champions 22 Oktober 2025, 08:17 -
Man of the Match Barcelona vs Olympiakos: Fermin Lopez
Liga Champions 22 Oktober 2025, 08:05
LATEST UPDATE
-
Hansi Flick Acungi Jempol Performa Marcus Rashford: Makin Hari, Makin Sip!
Liga Champions 22 Oktober 2025, 11:49 -
Arsenal Melaju Sempurna di Liga Champions: 3 Laga, 9 Poin, 8 Gol, dan 0 Kebobolan
Liga Champions 22 Oktober 2025, 11:04 -
Catat Jadwal Europa Conference League 2025/26: Pekan Ke-2 Eksklusif di Vidio
Liga Eropa UEFA 22 Oktober 2025, 10:58 -
Jakarta jadi Kota Terbahagia ke-18 di Dunia, Begini Respons Pramono Anung
News 22 Oktober 2025, 10:58 -
Erling Haaland Samai Rekor Cristiano Ronaldo, Cetak Gol dalam 12 Laga Beruntun
Liga Champions 22 Oktober 2025, 10:19 -
PSV vs Napoli: Malam Mengerikan di Philips Stadium
Liga Champions 22 Oktober 2025, 10:03
LATEST EDITORIAL
-
6 Kandidat Pengganti Igor Tudor di Juventus: Ada Eks Inter Milan
Editorial 21 Oktober 2025, 22:27 -
4 Pemain Baru Manchester United yang Bantu Ruben Amorim Taklukkan Liverpool di Anfield
Editorial 21 Oktober 2025, 22:04