5 Pelajaran dari Kekalahan Chelsea di Final FA Cup: VAR Lebih Kejam dari Ibu Tiri!
Serafin Unus Pasi | 16 Mei 2021 07:15
Bola.net - Partai Final FA Cup 2020/21 menghadirkan kejutan. Leicester City berhasil menjadi juara dari kompetisi itu usai mengalahkan Chelsea di Wembley.
Kedua tim sama-sama masuk ke final dengan meyakinkan. Leicester City menyingkirkan Southampton, sementara Chelsea menyingkirkan Manchester City.
Duel taktik antara Brendan Rodgers dan Thomas Tuchel ini berlangsung seru. Karena jalannya pertandingan sangat ketat.
Namun duel yang berlangsung sengit itu dimenangkan oleh The Foxes. Satu gol dari Youri Tielemans di laga ini sukses memastikan Leicester City menjadi kampiun FA Cup musim 2020/21.
Dari kekalahan Chelsea ini ada beberapa hal yang bisa dipetik sebagai pelajaran. Apakah itu? Simak selengkapnya di bawah ini.
Rotasi Salah Sasaran
Pelajaran pertama yang bisa dipetik dari hasil ini adalah rotasi Thomas Tuchel salah sasaran.
Di laga ini, Tuchel menurunkan sejumlah pemain yang belakangan ini jarabg bermain. Sebut saja Kepa, Reece James, Hakim Ziyech dan Jorginho. Ia mengistirahatkan beberapa pemain kunci seperti Kai Havertz, Christian Pulisic dan Ben Chilwell.
Keputusan ini agak sulit diterima secara rasional, karena untuk berhadapan dengan tim sekelas Leicester City di partai Final FA Cup, Tuchel seharusnya menurunkan skuat terbaiknya. Seharusnya jika ia serius ingin memenangkan FA Cup, mereka lebih baik 'mengorbankan' laga kontra Arsenal di tengah pekan kemarin.
Apakah menurunkan pemain-pemain itu mengindikasikan Tuchel meremehkan Leicester City? Nampaknya sih demikian.
Buang-Buang Peluang
Kesalahan fatal kedua Chelsea di laga ini adalah mereka sangat 'boros' dalam memanfaatkan peluang.
Sejak awal laga, Chelsea mendominasi penguasaan bola. Sepanjang 90 menit pertandingan, mereka melepaskan total 13 tembakan, dan hanya tiga yang tepat sasaran.
Ini tidak terlepas dari Timo Werner yang dipasang sebagai ujung tombak banyak sekali gagal memanfaatkan peluang yang ada. Sebagai contoh di babak pertama Werner melepaskan empat tembakan tapi tidak ada yang tepat sasaran.
Melihat performa Werner ini, Tuchel harus berpikir ulang untuk menjadikannya striker utama Chelsea di musim 2021/22 mendatang.
Pertahanan Leicester Rapat
Kekalahan Chelsea di laga ini tidak hanya disebabkan karena lini serang mereka yang gagal memanfaatkan peluang. Namun juga karena pertahanan Leicester City yang tampil solid.
Sepanjang laga dua bek tengah Leicester City, Wesley Fofana dan Caglar Soyuncu tampil sangat bagus. Para penyerang Chelsea kesulitan untuk melewati mereka sepanjang laga.
Tidak hanya itu keduanya juga tangguh dalam duel-duel udara, sehingga Chelsea seakan mati kutu mencari celah di pertahanan The Foxes pada laga ini.
Satu Kesalahan dan Buyar
Seperti yang kami tuliskan sebelumnya, Chelsea sebenarnya lebih berpotensi memenangkan laga ini. Karena selama 60 menit pertandingan pertahanan Chelsea berhasil meredam serangan balik Leicester.
Namun hanya butuh satu detik untuk menghancurkan kerja keras Chelsea. Itu terjadi saat Reece James salah melepaskan umpan yang mengenai Ayose Perez.
Berkat satu umpan yang salah itu, bola berhasil diambil Luke Thomas yang kemudian mengirimkan bola kepada.
VAR Jadi Antagonis
VAR sedikit banyak mengambil andil dalam kekalahan Chelsea di laga ini.
Ada dua keputusan VAR yang dianggap merugikan Chelsea. Yang pertama gol Tielemans tetap disahkan, meski dalam prosesnya Ayose Perez sempat diduga membuat handball. Meski mantan wasit Peter Walton menilai itu bukan hand ball, karena bola terkena tangan Perez karena bola memantul saat mengenai lutut sang penyerang.
Keputusan VAR kedua yang 'mengubah' jalannya pertandingan adalah VAR tidak mengesahkan gol bunuh diri Wes Morgan karena Ben Chilwell offside duluan. Meski tipis, memang Chilwell berada dalam posisi offside sehingga VAR membuat keputusan yang benar menganulir gol Chelsea meski keputusan itu tergolong kejam.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Barcelona Pertimbangkan Lepas Ronald Araujo Jika Performa Tak Membaik
Liga Spanyol 6 September 2025, 16:01 -
Jadwal, Hasil Lengkap, dan Klasemen Livoli Divisi Utama 2025
Voli 6 September 2025, 15:48 -
Hasil FP2 MotoGP Catalunya 2025: Wow! Joan Mir dan Honda Catat Waktu Tercepat
Otomotif 6 September 2025, 15:46 -
Inter Milan Siap Rebut Dusan Vlahovic Secara Gratis Tahun Depan
Liga Italia 6 September 2025, 15:38
LATEST UPDATE
-
Prediksi Turki vs Spanyol 8 September 2025
Piala Dunia 6 September 2025, 19:35 -
Hasil Kualifikasi Moto2 Catalunya 2025: Sikat Jake Dixon, Daniel Holgado Sabet Pole
Otomotif 6 September 2025, 19:30 -
Susunan Pemain Timnas Indonesia U-23 vs Makau: Rotasi oleh Gerald Vanenburg
Tim Nasional 6 September 2025, 19:21 -
Prediksi Jerman vs Irlandia Utara 8 September 2025
Piala Dunia 6 September 2025, 19:11 -
Hasil Latihan Ketiga Formula 1 GP Italia 2025: Lando Norris Ungguli Charles Leclerc
Otomotif 6 September 2025, 18:37 -
Hasil Kualifikasi Moto3 Catalunya 2025: David Almansa Rebut Pole Perdana
Otomotif 6 September 2025, 18:32 -
Update Klasemen Pembalap WorldSSP300 2025
Otomotif 6 September 2025, 18:26 -
Hasil Race 1 WorldSSP300 Prancis 2025: Debut Arai Agaska, Loris Veneman Menang
Otomotif 6 September 2025, 18:22 -
Kualifikasi Piala Asia U-23 2026: Korea Selatan Habisi Laos Tujuh Gol Tanpa Balas
Tim Nasional 6 September 2025, 18:02 -
Prediksi Lithuania vs Belanda 7 September 2025
Piala Dunia 6 September 2025, 17:50 -
Update Klasemen Pembalap MotoE 2025
Otomotif 6 September 2025, 17:46 -
Update Klasemen Pembalap WorldWCR 2025
Otomotif 6 September 2025, 17:25 -
Hasil Race 1 WorldWCR Prancis 2025: Kalahkan Chloe Jones, Maria Herrera Rebut Kemenangan
Otomotif 6 September 2025, 17:21
LATEST EDITORIAL
-
Isak Catat Rekor Baru, Ini 5 Transfer Termahal Premier League
Editorial 3 September 2025, 14:48 -
Rekor Pecah Lagi! 5 Pemain Liverpool dengan Harga Fantastis
Editorial 3 September 2025, 13:18 -
6 Pemain yang Menolak Chelsea untuk Gabung Tottenham, Termasuk Xavi Simons
Editorial 1 September 2025, 17:24