5 Pelajaran dari Kemenangan Liverpool atas West Ham: Isak Bangkit, Peluang Empat Besar Masih Terbuka

Dimas Ardi Prasetya | 1 Desember 2025 17:04
5 Pelajaran dari Kemenangan Liverpool atas West Ham: Isak Bangkit, Peluang Empat Besar Masih Terbuka
Skuad Liverpool merayakan kemenangan atas West Ham, Minggu (30/11/2025). (c) AP Photo/Kirsty Wigglesworth

Bola.net - Liverpool kembali menemukan ritme permainan terbaiknya setelah menundukkan West Ham di pekan ke-13 Premier League 2025/2026 di London Stadium, Minggu (30/11/2025). Hasil ini terasa krusial karena datang pada periode ketika performa mereka sedang merosot.

Dua peluang emas dari Alexander Isak dan Florian Wirtz sebenarnya bisa membuka keunggulan lebih awal. Namun kurangnya ketenangan membuat 45 menit pertama berakhir tanpa gol meski tensi laga cukup tinggi.

Advertisement

Kebuntuan pun akhirnya pecah setelah jeda ketika Isak menyambar umpan Cody Gakpo dengan penyelesaian sempurna. Sayangnya bagi West Ham, Lucas Paqueta kemudian membuat situasi kian berat setelah menerima dua kartu kuning cepat.

Menjelang bubaran, Gakpo mengunci kemenangan lewat gol kedua yang dicetak dari situasi kontrol dada yang rapi. Kemenangan ini mengerek Liverpool semakin dekat ke zona Liga Champions dan kembali membangun momentum positif.

Berikut lima pelajaran dari pertandingan tersebut.

1 dari 6 halaman

Isak Pecah Telur dan Bawa Harapan Baru

Isak Pecah Telur dan Bawa Harapan Baru

Aksi Alexander Isak (kanan) di laga West Ham vs Liverpool di Liga Inggris 2025/26, Minggu (30/11/2025). (c) AP Photo/Kirsty Wigglesworth

Alexander Isak datang ke Anfield dengan ekspektasi besar setelah tampil eksplosif bersama Newcastle. Namun awal kariernya di Liverpool justru berjalan lambat hingga mulai menimbulkan keraguan publik.

Ia baru memiliki satu gol dari ajang Carabao Cup sebelum laga melawan West Ham digelar. Minimnya pramusim dan adaptasi tak mulus sempat disebut sebagai alasan performanya yang merosot.

Di babak pertama, Isak menunjukkan tanda-tanda belum sepenuhnya nyaman saat membuang dua peluang bagus. Sepakan melebar dan penyelamatan Areola membuat kepercayaan dirinya terlihat rapuh.

Namun pada babak kedua, segalanya berubah ketika Gakpo memberikan umpan terukur yang diselesaikannya dengan tenang. Gol Premier League pertamanya untuk Liverpool ini bisa menjadi titik balik yang menghidupkan kembali musimnya.

2 dari 6 halaman

Slot & Keputusan Mencadangkan Salah

Slot & Keputusan Mencadangkan Salah

Pemain Liverpool, Mohamed Salah, bertepuk tangan setelah pertandingan Liga Champions melawan PSV, Kamis, 27 November 2025. (c) AP Photo/Jon Super

Arne Slot mengambil keputusan yang mengejutkan banyak pihak ketika tidak memasang Mohamed Salah sebagai starter. Meski catatan lima gol dari 18 laga terbilang minim, reputasi Salah sebagai ikon Anfield masih sangat besar.

Keputusan itu tidak hanya menunjukkan keberanian, tetapi juga pandangan jangka panjang dari sang manajer. Slot tampak ingin membangun dinamika baru yang tidak sepenuhnya bergantung pada Salah.

Ketika Isak ditarik keluar, publik bahkan menduga Salah akhirnya mendapat kesempatan bermain. Namun Slot lebih memilih Hugo Ekitike, sebuah keputusan yang makin mempertegas perubahan hierarki di lini depan.

Langkah ini mungkin menandakan bahwa Slot ingin mempersiapkan transisi generasi lebih cepat. Liverpool harus mampu menang tanpa selalu menunggu keajaiban dari Salah seperti musim-musim sebelumnya.

3 dari 6 halaman

Paqueta dan Aksi Aneh yang Merusak West Ham

Paqueta dan Aksi Aneh yang Merusak West Ham

Selebrasi gelandang West Ham, Lucas Paqueta setelah mencetak gol ke gawang Chelsea di pekan kedua Liga Inggris 2025-2026. (c) AP Photo/Dave Shopland

Lucas Paqueta dikenal sebagai pemain yang bisa mengubah jalannya pertandingan hanya dengan satu aksi magis. Namun di laga ini, yang menonjol justru temperamennya yang tak terkendali.

Setelah baru saja kembali dari skorsing, Paqueta seharusnya tampil lebih dewasa dalam mengendalikan emosinya. Sayangnya, ia justru kembali menjadi sorotan negatif karena ulahnya sendiri.

Ia menerima kartu kuning setelah memprotes keras keputusan wasit, sesuatu yang sebenarnya tidak mendesak. Bahkan setelah peringatan itu, ia tetap melanjutkan protes hingga akhirnya menerima kartu kuning kedua.

Upaya rekan setim dan Alisson untuk menenangkannya tidak berdampak apa-apa karena Paqueta tetap bersikeras. Akibatnya, West Ham harus bermain dengan 10 pemain dan kehilangan peluang untuk bangkit.

Situasi ini membuat Paqueta wajib meminta maaf kepada tim karena tindakannya merusak rencana dan momentum. Dalam laga ketat seperti ini, ketidaksabaran bisa menjadi pembeda yang sangat fatal.

4 dari 6 halaman

Joe Gomez Tampil Impresif tapi Ada Tanda Tanya Besar

Joe Gomez Tampil Impresif tapi Ada Tanda Tanya Besar

PElatih Liverpool, Arne Slot, memasukkan Joe Gomez dalam pertandingan Premier League melawan Brentford di London, Sabtu, 25 Oktober 2025 (c) AP Photo/Dave Shopland

Penampilan Joe Gomez menjadi salah satu sorotan positif bagi Liverpool di laga ini. Ia akhirnya kembali turun sebagai starter di Premier League setelah absen panjang akibat cedera.

Sebagai full-back kanan, Gomez tampil rapi dan disiplin menjaga area tanggung jawabnya. Ia juga beberapa kali memutus aliran bola West Ham dan mengawali serangan balik.

Meski begitu, pertanyaan besar tetap mengintai terkait kondisi fisiknya. Gomez dikenal mudah cedera ketika dipaksa tampil dalam jadwal padat.

Dengan rangkaian laga intens menanti, Slot harus berhati-hati mengatur menit bermainnya. Liverpool membutuhkan Gomez, tetapi mereka juga harus memastikan ia tidak kembali masuk zona bahaya.

Kehadiran Gomez memberi opsi tambahan, namun ketergantungannya tetap harus dikelola dengan bijak. Slot kini memikul tugas menjaga keseimbangan antara performa dan risiko cedera.

5 dari 6 halaman

Asa Empat Besar Kembali Terbuka Lebar

Asa Empat Besar Kembali Terbuka Lebar

Selebrasi Alexander Isak dkk. dalam laga West Ham vs Liverpool, Minggu (30/11/2025). (c) AP Photo/Kirsty Wigglesworth

Meski inkonsisten sepanjang musim, kemenangan ini membawa Liverpool semakin dekat ke empat besar. Mereka kini hanya berjarak tiga poin dari posisi Liga Champions.

Situasi ini menunjukkan bahwa Premier League musim ini masih sangat cair bagi tim-tim besar. Konsistensi menjadi kunci untuk memastikan posisi di akhir musim.

Rangkaian laga yang lebih “ramah” kini menanti The Reds dalam beberapa pekan ke depan. Tujuh pertandingan berikutnya—termasuk melawan Sunderland, Leeds, Brighton, dan Fulham—bisa menjadi ladang poin penting.

Jika Liverpool mampu memanfaatkan jadwal ini, tekanan untuk mengejar top four akan berkurang drastis. Mereka bisa masuk fase 2025 dengan posisi yang jauh lebih aman.

Arne Slot pun kini memiliki kesempatan emas untuk membuktikan bahwa fase buruk di awal musim hanyalah gangguan sementara. Dengan momentum yang kembali, The Reds punya jalan jelas menuju empat besar.

LATEST UPDATE