Benjamin Sesko ke Manchester United: Bisakah Jadi Mesin Gol di Premier League?

Aga Deta | 2 Agustus 2025 15:01
Benjamin Sesko ke Manchester United: Bisakah Jadi Mesin Gol di Premier League?
Pemain RB Leipzig Benjamin Sesko merayakan golnya dalam pertandingan Bundesliga melawan Eintracht Frankfurt di Red Bull Arena, Minggu (15/12/2024). (c) Jan Woitas/dpa via AP

Bola.net - Manchester United sedang aktif membangun ulang lini depannya untuk musim mendatang. Salah satu target utama mereka adalah penyerang muda asal Slovenia, Benjamin Sesko.

Sesko menjadi sorotan berkat kombinasi fisik dan teknik yang menjanjikan. Dengan tinggi mendekati dua meter, kecepatan luar biasa, dan tendangan keras, ia dianggap cocok dengan gaya Premier League.

Advertisement

Setelah sempat diminati Arsenal, kini Manchester United menjadi kandidat terkuat untuk mendapatkan tanda tangannya. Klub berharap bisa mengembangkan potensinya menjadi striker top Eropa.

Namun, keputusan untuk merekrutnya bukan tanpa risiko. Meski menjanjikan, Sesko masih dalam tahap perkembangan dan belum konsisten di level tertinggi.

1 dari 6 halaman

Paket Lengkap di Usia Muda

Paket Lengkap di Usia Muda

Selebrasi Benjamin Sesko dalam laga Liga Champions antara RB Leipzig vs Juventus, Kamis (3/10/2024). (c) AP Photo/Ebrahim Noroozi

Benjamin Sesko adalah tipikal penyerang modern dengan atribut lengkap. Ia bisa turun menjemput bola maupun berlari menusuk ke ruang kosong di belakang pertahanan lawan.

Dalam dua musim di RB Leipzig, Sesko menunjukkan perkembangan signifikan. Ia datang dari Red Bull Salzburg pada 2023 dan langsung menjadi bagian penting lini depan Leipzig.

Musim pertamanya begitu impresif dengan catatan 14 gol, 13 di antaranya berasal dari dalam kotak penalti. Ia juga mencatat rasio 0,82 gol per 90 menit, hanya kalah dari Harry Kane dan Serhou Guirassy.

Statistik tersebut menunjukkan potensinya sebagai predator kotak penalti. Namun, gaya permainannya berkembang di musim berikutnya, dengan kontribusi lebih variatif di seluruh area lapangan.

2 dari 6 halaman

Dari Finisher Menjadi Playmaker?

Dari Finisher Menjadi Playmaker?

Selebrasi Benjamin Sesko dalam laga Liga Champions antara Atletico Madrid vs RB Leipzig, Jumat (20/9/2024). (c) AP Photo/Manu Fernandez

Pada musim 2024/2025, peran Sesko tampak lebih fleksibel. Ia lebih sering menyentuh bola di luar kotak penalti, dan frekuensi sentuhan di area berbahaya menurun drastis.

Akibatnya, rasio tembakan dari dalam kotak juga menurun dari 2,4 menjadi 1,5 per 90 menit. Hanya 76,9% golnya berasal dari dalam area penalti, salah satu yang terendah di antara striker top Bundesliga.

Ia mencetak 13 gol, satu lebih sedikit dari musim sebelumnya, meskipun bermain hampir 15 jam lebih sedikit. Itu mencerminkan penurunan peluang emas, bukan semata soal kualitas penyelesaian.

Dengan kemampuannya mencetak gol dari jarak jauh dan dua kaki, Sesko tetap menjadi ancaman. Tapi ia perlu lebih sering berada di posisi yang menguntungkan untuk mencetak lebih banyak gol.

3 dari 6 halaman

Kualitas Finishing Lebih dari Rata-Rata

Kualitas Finishing Lebih dari Rata-Rata

Benjamin Sesko mencoba untuk membobol gawang Real Madrid, Rabu (14/2/2024) (c) AP Photo/Matthias Schrader

Meski tak selalu berada di posisi ideal, Sesko tetap mencatatkan overperformance terhadap expected goals (xG). Pada 2023/24, ia mencetak 6,3 gol lebih banyak dari ekspektasi — tertinggi di Bundesliga.

Di musim berikutnya, angka itu menurun menjadi +2,7, namun masih menunjukkan kualitas penyelesaian yang di atas rata-rata. Dari 8,31 xG sepanjang musim, ia menghasilkan 13 gol non-penalti.

Tingkat konversinya dari dalam kotak penalti juga mengesankan, dengan overperformance +1,53. Angka ini menempatkannya di posisi ke-33 di Bundesliga, cukup menjanjikan untuk usianya.

Namun, data tersebut juga mengindikasikan satu hal penting: ia belum cukup sering berada di posisi terbaik. Untuk berkembang jadi mesin gol, aspek ini yang harus ditingkatkan.

4 dari 6 halaman

Peluang di Manchester United

Peluang di Manchester United

Duel Benjamin Sesko (kiri) dan Guelor Kanga dalam laga Red Star Belgrade vs RB Leipzig di Rajko Mitic Stadium pada lanjutan Liga Champions 2023/2024, Rabu (8/11/2023) dini hari WIB. (c) AP Photo/Darko Vojinovic

Di Old Trafford, Benjamin Sesko akan mendapat dukungan besar untuk berkembang. Ia kemungkinan besar akan bermain sebagai striker tunggal dalam formasi 3-4-2-1 milik Ruben Amorim.

Dibanding di Leipzig yang memakai dua penyerang, skema MU bisa memberinya ruang lebih untuk fokus menyerang. Itu bisa membantu memperbaiki frekuensi peluang yang ia terima.

Selain itu, MU telah merekrut dua penyerang sayap produktif, Matheus Cunha dan Bryan Mbeumo. Keduanya terbukti efektif mencetak gol sekaligus aktif menciptakan ruang dan peluang.

Dengan dukungan lini serang seperti itu, tekanan untuk mencetak 20 gol di musim pertama bisa diminimalkan. MU memberi Sesko waktu untuk tumbuh jadi striker utama masa depan.

5 dari 6 halaman

Catatan Inkonsistensi yang Wajar

Catatan Inkonsistensi yang Wajar

Aksi Benjamin Sesko dalam laga RB Leipzig vs Bochum di Bundesliga 2023/2024. (c) Jan Woitas/dpa via AP

Satu hal yang mencuat dari Sesko adalah inkonsistensi golnya. Di musim 2023/2024, ia mencetak tujuh gol dalam tujuh pertandingan berturut-turut, tetapi juga sempat mandul selama sepuluh laga.

Musim 2024/2025 pun serupa, dengan periode subur dan paceklik silih berganti. Ia mencetak lima gol dalam empat pertandingan dan tujuh dalam delapan laga, tapi juga melewati sebelas laga dengan hanya tiga gol.

Ini bukan hal aneh untuk pemain seusianya. Usia 22 tahun memang masa perkembangan, dan konsistensi biasanya datang seiring pengalaman.

Yang penting, ia telah menunjukkan potensi ledakan performa — dan itu jadi alasan utama MU tertarik berinvestasi padanya.

Sumber: Opta

6 dari 6 halaman

Klasemen Premier League

LATEST UPDATE