Dari Bintang Manchester United ke Biara: Perjalanan Religius Phil Mulryne Menjadi Pendeta

Aga Deta | 27 Februari 2025 14:45
Dari Bintang Manchester United ke Biara: Perjalanan Religius Phil Mulryne Menjadi Pendeta
Pemandangan lapangan dan tribun penonton di stadion Old Trafford. (c) AP Photo/Jon Super

Bola.net - Phil Mulryne pernah merasakan gemerlap dunia sepak bola. Sebagai lulusan akademi Manchester United, ia sempat bermain bersama tim utama sebelum melanjutkan karier di Norwich City dan Cardiff City.

Namun, kehidupan sebagai pesepakbola ternyata tidak memberikan kebahagiaan sejati bagi Mulryne. Ia mulai merasa hampa meski memiliki segalanya, termasuk penghasilan besar dan gaya hidup mewah.

Advertisement

Pada 2008, ia memutuskan pensiun dari sepak bola. Setelah hampir satu dekade mencari makna hidup, ia akhirnya mengambil langkah mengejutkan dengan menjadi pendeta Katolik pada 2017.

Kini, pria berusia 47 tahun itu tinggal di sebuah biara, menjalani kehidupan sederhana jauh dari sorotan dunia sepak bola. Meski begitu, ia tetap mengikuti perkembangan olahraga yang dulu membesarkan namanya.

1 dari 5 halaman

Menemukan Makna di Biara

Menemukan Makna di Biara

Suasana tribune Old Trafford dalam laga Manchester United vs Bournemouth, Minggu (22/12/2024). (c) AP Photo/Dave Thompson

Mulryne kini mengabdikan hidupnya di sebuah biara, di mana ia tinggal bersama 15 orang lainnya. Ia menggambarkan hidup di sana sebagai sesuatu yang memiliki banyak kesamaan dengan dunia sepak bola.

"Ada pengorbanan, memberikan diri untuk sesuatu yang lebih besar, dalam arti saya hidup dalam komunitas saudara," ujarnya. "Saya memiliki seorang atasan di biara yang saya patuhi, seperti manajer dalam sepak bola."

Baginya, kehidupan di biara menawarkan kedamaian yang tak bisa ia temukan saat masih menjadi pesepakbola. Ia merasa lebih puas dengan jalan hidupnya saat ini dibandingkan masa kejayaannya dulu.

2 dari 5 halaman

Kehidupan Tanpa Televisi, Tapi Tetap Ikuti Sepak Bola

Kehidupan Tanpa Televisi, Tapi Tetap Ikuti Sepak Bola

Bola-bola siap di lapangan sebelum pertandingan Premier League antara West Ham United dan Brentford di London Stadium. (c) AP Photo/Steve Luciano

Meskipun tinggal di biara, Mulryne masih menyempatkan diri untuk mengikuti perkembangan sepak bola. Ia tetap mencari tahu hasil pertandingan tim-tim besar, meski dengan cara yang berbeda.

"Kami tidak memiliki TV di biara," katanya. "Kami punya ruangan dengan beberapa komputer, jadi saya menonton cuplikan tiga menit. Saya tetap mengikuti perkembangannya."

Baginya, sepak bola tetap menjadi bagian dari hidup, tetapi kini hanya sebagai hiburan kecil di sela-sela tugas religiusnya.

3 dari 5 halaman

Momen yang Mengubah Hidup

Momen yang Mengubah Hidup

Fans Manchester United di Old Trafford (c) AP Photo

Mulryne mengungkapkan bahwa perubahan hidupnya tidak terjadi secara tiba-tiba. Perjalanan spiritualnya dimulai pada tahun terakhirnya di Norwich, ketika ia mulai merasa ada sesuatu yang kurang dalam hidupnya.

"Saya cukup terkejut—kenapa saya tidak bahagia padahal saya punya semua yang diinginkan pria muda?" ungkapnya. "Saat itu saya mulai kembali mengeksplorasi keimanan saya."

Ia kemudian menghabiskan waktu satu tahun untuk mencari jawaban. Selama periode itu, ia aktif dalam kegiatan sosial, termasuk menjadi sukarelawan di tempat penampungan tunawisma.

4 dari 5 halaman

Sir Alex Ferguson dan Kenangan di Sepak Bola

Sir Alex Ferguson dan Kenangan di Sepak Bola

Sir Alex Ferguson saat menghadiri pemakaman legenda Manchester United Sir Bobby Charlton. (c) AP Photo/Dave Thompson

Meskipun sudah meninggalkan dunia sepak bola, Mulryne masih memiliki kenangan indah, termasuk hubungan baik dengan mantan pelatihnya, Sir Alex Ferguson.

Ia mengingat bagaimana Ferguson menghubunginya saat ia mengalami cedera parah di Norwich. Perhatian dari mantan manajernya itu menjadi salah satu momen yang berkesan dalam kariernya.

Selain itu, mantan rekannya di Norwich, Peter Crouch, juga memberikan pandangan menarik tentang keputusan Mulryne menjadi pendeta. "Mungkin—dan ini kemungkinan yang tidak ingin saya pikirkan—itu karena menghabiskan waktu bersama saya yang akhirnya membuatnya mencari arah hidup baru," tulis Crouch dalam bukunya.

5 dari 5 halaman

Dari Gaji Miliaran ke Pengabdian

Dari Gaji Miliaran ke Pengabdian

Ilustrasi uang dolar Amerika. (c) AP Photo/Mark Lennihan

Sebagai pesepakbola, Mulryne pernah mendapatkan bayaran besar, lebih dari £500.000 per tahun (sekitar Rp9,7 miliar). Namun, uang dan ketenaran tidak memberinya kebahagiaan yang ia cari.

Keputusannya untuk menjadi pendeta bukanlah sesuatu yang ia sesali. Justru, ia merasa menemukan tujuan hidup yang sebenarnya setelah meninggalkan dunia sepak bola.

"Sepak bola penuh dengan pasang surut, tetapi di sini saya menemukan ketenangan yang stabil," katanya. Kini, ia menjalani kehidupan sederhana, jauh dari sorotan, tetapi dengan hati yang lebih tenang.

Sumber: The Sun

LATEST UPDATE