Dilema Casemiro di Man United: Masih Garang di Usia 33, Layak Dapat Kontrak Baru?

Dimas Ardi Prasetya | 29 Oktober 2025 08:59
Dilema Casemiro di Man United: Masih Garang di Usia 33, Layak Dapat Kontrak Baru?
Selebrasi gelandang Manchester United, Casemiro usai mencetak gol ke gawang Chelsea di Liga Inggris 2025-2026 yang digelar di Old Trafford, 20 Sept 2025. (c) AP Photo/Dave Thompson

Bola.net - Performa Casemiro sedang naik daun lagi. Dalam tiga laga terakhir Manchester United di Premier League, gelandang asal Brasil itu menunjukkan kelasnya sebagai pemain berpengalaman yang masih mampu mendominasi lini tengah.

Saat United menang 2-0 atas Sunderland, Casemiro tampil solid dan mendapat rating 7.7 dari FotMob. Permainannya kian konsisten saat Setan Merah menundukkan Liverpool 2-1, di mana ia kembali jadi jangkar utama dengan rating 7.0. Puncaknya datang ketika United menghajar Brighton 4-1. Dalam laga itu, Casemiro mencetak satu gol dan satu assist, sekaligus meraih rating 8.6—penampilan yang membuktikan bahwa ia belum habis.

Advertisement

Kini muncul pertanyaan besar di Old Trafford: apakah performa apik itu cukup untuk membuat manajemen memperpanjang kontraknya? Saat ini, Casemiro masih terikat hingga musim panas 2026, dengan opsi perpanjangan satu tahun. Namun di balik penampilan cemerlang itu, ada dilema besar yang harus dipertimbangkan klub.

Di satu sisi, Casemiro adalah simbol pengalaman dan kepemimpinan di ruang ganti. Di sisi lain, faktor usia dan gaji selangitnya membuat perpanjangan kontrak bisa jadi langkah berisiko. Mari kita bedah tiga sisi dari dilema ini.

1 dari 4 halaman

Pengalaman dan Mental Juara Jadi Keunggulan Casemiro

Pengalaman dan Mental Juara Jadi Keunggulan Casemiro

Selebrasi Casemiro dalam laga Manchester United vs Brighton di Premier League, Sabtu (25/10/2025). (c) AP Photo/Dave Thompson

Bicara pengalaman, sulit menandingi Casemiro di skuad Manchester United saat ini. Ia adalah pemain dengan segudang prestasi dari masa kejayaannya di Real Madrid, termasuk lima trofi Liga Champions dan banyak gelar domestik. Pengalaman itu memberi nilai tambah besar bagi tim yang sedang dalam masa transisi seperti United.

Selain kualitas individu, Casemiro juga dikenal memiliki mental pemenang yang kuat. Ia tahu bagaimana bertarung di laga-laga besar dan mampu menjaga fokus rekan-rekannya di momen krusial. Hal ini sangat berharga untuk skuad muda United yang masih belajar menghadapi tekanan kompetisi elite.

Tak hanya itu, kehadirannya memberi keseimbangan di ruang ganti. Pemain muda seperti Kobbie Mainoo bisa belajar banyak darinya, terutama soal disiplin, etos kerja, dan tanggung jawab di lapangan. Dalam situasi di mana United belum memiliki banyak pemain dengan karakter pemimpin, mempertahankan Casemiro bisa jadi keputusan strategis.

2 dari 4 halaman

Tapi Usia Tak Bisa Dibohongi, Casemiro Sudah 33 Tahun

Tapi Usia Tak Bisa Dibohongi, Casemiro Sudah 33 Tahun

Pemain Manchester United, Casemiro berbicara dengan wasit Peter Bankes di laga melawan Chelsea di Old Trafford. (c) AP Photo/Dave Thompson

Di sisi lain, usia Casemiro kini sudah menginjak 33 tahun—sebuah fase di mana banyak gelandang mulai kehilangan ketajaman fisik. Meski secara teknis ia masih mumpuni, intensitas tinggi Premier League menuntut stamina dan kecepatan yang luar biasa, sesuatu yang makin sulit dijaga seiring bertambahnya usia.

Pelatih MU, Ruben Amorim, dikenal mengandalkan sistem dengan pressing ketat dan pergerakan cepat dari lini tengah. Dalam taktik seperti itu, peran gelandang box-to-box yang atletis dan serba bisa sangat krusial. Casemiro mungkin tak lagi ideal untuk peran tersebut, apalagi jika harus tampil di dua atau tiga kompetisi sekaligus.

Cedera juga menjadi faktor yang tak bisa diabaikan. Semakin tua usia pemain, semakin besar risiko cedera otot dan penurunan kebugaran. MU tentu harus mempertimbangkan risiko ini sebelum memutuskan menambah durasi kontrak pemain yang sudah memasuki fase akhir kariernya.

Jika manajemen ingin membangun tim jangka panjang, mempertahankan pemain berusia 33 tahun dengan beban fisik tinggi jelas bukan opsi paling rasional. Banyak suporter pun menilai sudah saatnya United memberi ruang bagi generasi baru di lini tengah.

3 dari 4 halaman

Gaji Selangit Casemiro Jadi Pertimbangan Berat untuk MU

Gaji Selangit Casemiro Jadi Pertimbangan Berat untuk MU

Casemiro berjalan melewati trofi Liga Europa musim 2024/2025 (c) AP Photo/Bernat Armangue

Faktor finansial mungkin jadi alasan terkuat mengapa Manchester United mungkin bakal ragu memberi Casemiro kontrak baru. Menurut laporan Capology, gelandang asal Brasil itu merupakan pemain dengan bayaran tertinggi di Old Trafford: mencapai 350 ribu pounds per pekan atau sekitar 18,2 juta pounds per tahun. Jika ditambah bonus, total penghasilannya bisa menembus 23,4 juta pounds per musim.

Nominal sebesar itu jelas membebani struktur gaji klub, apalagi jika performanya tak selalu konsisten di sepanjang musim. Dalam konteks keuangan modern, klub sebesar MU harus mulai berhati-hati agar tidak terjebak dalam kontrak mahal untuk pemain yang produktivitasnya menurun.

Selain itu, gaji besar Casemiro bisa menciptakan ketimpangan di ruang ganti. Pemain muda yang mulai bersinar mungkin akan menuntut bayaran lebih tinggi, dan hal ini bisa mengganggu keseimbangan finansial tim.

Dari perspektif investasi, memberi kontrak baru kepada pemain berusia 33 tahun dengan gaji tinggi bukan keputusan ideal. Uang sebesar itu bisa dialihkan untuk mendatangkan gelandang muda dengan potensi besar dan gaji lebih rasional.

Apapun keputusan yang diambil, jelas bahwa Casemiro masih punya nilai penting di Manchester United—setidaknya dalam jangka pendek. Namun, jika klub benar-benar ingin membangun masa depan yang lebih efisien dan kompetitif, dilema ini harus diselesaikan dengan keseimbangan antara rasa hormat terhadap jasa sang pemain dan visi jangka panjang klub.

LATEST UPDATE