Evolusi Gelandang Bertahan: Dari Penjaga Garis Belakang Jadi Senjata Rahasia
Richard Andreas | 27 September 2025 06:30
Bola.net - Dulu, gelandang bertahan dikenal sebagai jangkar, pelindung lini belakang, dan pengatur tempo dari kedalaman lapangan. Mereka bertugas menutup ruang, memotong serangan, dan menyerahkan urusan menyerang kepada pemain lain. Tapi kini, lanskap sepak bola telah bergeser.
Peran yang dulu statis kini menjadi dinamis. Pemain di posisi terdalam kini tak hanya bertahan, tetapi juga memiliki kebebasan menyerang, bahkan mencetak gol. Nama-nama seperti Rodri, Ryan Gravenberch, hingga Sandro Tonali menjadi contoh nyata evolusi ini.
Transformasi ini bukan sekadar tren sementara. Ia lahir dari perubahan taktik global, dari era 4-4-2 yang konservatif menuju 4-3-3 dan 4-2-3-1 yang memberi ruang lebih besar bagi kreativitas dan pergerakan vertikal.
Dari Vieira ke Makelele: Awal Pergeseran Peran

Dua dekade lalu, gelandang bertahan seperti Patrick Vieira atau Roy Keane masih dikenal dengan gaya box-to-box. Mereka kuat, agresif, dan sering naik membantu serangan. Namun, seiring masuknya pola 4-3-3 di pertengahan 2000-an, peran ini mulai tersegmentasi.
Claude Makelele menjadi simbol gelandang bertahan murni. Ia nyaris tak pernah maju, fokus menjaga keseimbangan dan mengawal garis belakang. Di era itu, istilah "Makelele Role" lahir sebagai definisi baru: disiplin, tidak mencolok, tapi vital.
Kemudian datang Sergio Busquets, yang memberi warna berbeda. Ia membawa kecerdasan posisi dan kemampuan teknis tinggi. Namun, pergerakannya lebih sering ke belakang, bukan ke depan. Peran gelandang terdalam semakin identik dengan kehati-hatian.
Rodri dan Generasi Baru: Saat Nomor 6 Jadi Pemecah Kebuntuan
Kini, wajah baru peran ini lahir dalam sosok Rodri. Pemenang Ballon d’Or 2024 itu menunjukkan bagaimana gelandang bertahan bisa menjadi senjata serangan. Meski kadang bermain sebagai bek tengah, Rodri kerap muncul di tepi kotak penalti, mencetak gol penting melawan tim dengan blok rendah.
Rodri bukan pengecualian. Patri Guijarro di sepak bola wanita memerankan hal serupa. Ia tampil dominan, namun tetap punya naluri menyerang yang kuat. Keduanya melambangkan kebebasan baru bagi gelandang terdalam untuk menjelajah dan menciptakan peluang.
Fenomena ini menandakan perubahan besar: gelandang terdalam bukan lagi sekadar penghubung, tetapi juga kreator sekaligus eksekutor.
Contoh Konkret: Gravenberch dan Krejci Pecah Kebuntuan

Perubahan ini tergambar jelas di Premier League pekan lalu. Ryan Gravenberch membuka skor di derby Merseyside, memulai dari posisi dalam, memberi umpan, lalu melakukan tusukan ke depan untuk menyambut umpan Mohamed Salah.
“Musim ini, saya ingin lebih banyak gol dan assist,” ujar Gravenberch kepada TNT Sports. “Pelatih memberi saya kepercayaan untuk maju ke depan. Itulah kekuatan saya.”
Tak lama berselang, Ladislav Krejci dari Wolves mencetak gol serupa melawan Leeds. Ia berlari dari posisi terdalam, mengecoh penjagaan, dan menyelesaikan peluang lewat kombinasi umpan cepat. Gelandang bertahan tak lagi pasif; mereka kini bagian dari orkestrasi serangan.
Dari Tonali ke Caicedo: Gelombang Baru Gelandang Dinamis
Contoh lain datang dari Sandro Tonali di Newcastle. Golnya ke gawang Southampton musim lalu memperlihatkan rotasi dinamis antar-gelandang. Dari duel udara sederhana, ia tiba-tiba melakukan lari vertikal, menerima umpan terobosan, dan mencetak gol.
Fenomena ini kian meluas. Ryan Gravenberch, Moises Caicedo, dan Martin Zubimendi sudah mencetak dua gol musim ini. Joao Palhinha, Casemiro, hingga Idrissa Gueye juga ikut menyumbang skor. Jumlah gol gelandang bertahan kini menyaingi pemain sayap kiri.
Bandingkan dengan masa Makelele yang hanya mencetak lima gol sepanjang kariernya, atau Busquets yang mencetak sebelas gol dari hampir lima ratus laga. Angka-angka itu menunjukkan jurang perbedaan yang mencolok antara dua era.
Era Baru Gelandang Bertahan: Antara Taktik dan Keberanian

Sepak bola modern menuntut dinamika lebih tinggi. Tekanan, pressing, dan rotasi membuat pemain di posisi terdalam harus lincah, agresif, dan siap naik menyerang. Mereka kini bukan hanya penjaga ritme, tapi juga pemecah kebuntuan.
Sebagian besar pemain baru, seperti Gravenberch, datang dari posisi menyerang dan dikonversi ke gelandang bertahan. Dengan kemampuan teknis dan insting menyerang, mereka mampu memberikan kejutan dari area yang tak terduga.
Era “Makelele Role” telah berevolusi menjadi “Rodri Role”, posisi yang tidak hanya menjaga keseimbangan, tapi juga menciptakan momentum. Di tangan generasi baru ini, garis tengah menjadi sumber daya ofensif yang tak kalah berbahaya.
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Wayne Rooney Kembali Kritik Virgil van Dijk: Fokus Saja pada Permainanmu
Liga Inggris 12 November 2025, 14:17
-
Bukan Wacana, MU Lancarkan Manuver Senyap untuk Gelandang Timnas Inggris Ini
Liga Inggris 12 November 2025, 13:44
LATEST UPDATE
-
Antara Lautaro Martinez, Del Piero, dan Bergomi
Liga Italia 13 November 2025, 01:01
-
Kabar Bagus untuk Liverpool! Nico Schlotterbeck Tolak Perpanjang Kontrak di Dortmund
Liga Inggris 13 November 2025, 00:03
-
Eric Garcia: Sang Prajurit Bertopeng Barcelona yang Bekerja dalam Diam
Liga Spanyol 12 November 2025, 23:53
-
Gejolak di Real Madrid: Gestur Dingin Rodrygo Picu Isu Keretakan Tim
Liga Spanyol 12 November 2025, 23:40
-
Menjarah Bayern Munchen: Barcelona Bidik Kane Sebagai Penerus Lewandowski
Liga Spanyol 12 November 2025, 23:29
-
Tragisnya Karier Sterling: Ketika Kejayaan Berubah Jadi Keheningan di Usia Emas
Liga Inggris 12 November 2025, 21:17
-
The Tactical Miracle: Bagaimana Sunderland Mengalahkan Logika Premier League
Liga Inggris 12 November 2025, 20:55
-
Prediksi Inggris vs Serbia 14 November 2025
Piala Dunia 12 November 2025, 20:08
-
BRI Super League: Persib Panen Efek Positif dari Panggung Asia
Bola Indonesia 12 November 2025, 20:07
-
PSSI Bidik Heimir Hallgrimsson, Pelatih yang Kini Melatih Timnas Irlandia
Tim Nasional 12 November 2025, 19:57
LATEST EDITORIAL
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55
-
8 Penendang Penalti Terbaik Sepanjang Masa di Premier League, Siapa Paling Akurat?
Editorial 11 November 2025, 13:01
-
10 Pemain Termuda Sepanjang Sejarah Liga Champions, Ada yang Baru 15 Tahun!
Editorial 11 November 2025, 12:20








