Granit Xhaka Kembali ke Premier League: Pemain yang Sama Sekali Berbeda dari yang Pernah Dihina di Arsenal

Aga Deta | 30 Juli 2025 16:44
Granit Xhaka Kembali ke Premier League: Pemain yang Sama Sekali Berbeda dari yang Pernah Dihina di Arsenal
Aksi Granit Xhaka dalam laga Liga Champions antara Bayer Leverkusen vs AC Milan, Rabu (2/10/2024). (c) Bayer 04 Leverkusen Official

Bola.net - Granit Xhaka akan kembali ke Premier League setelah Sunderland menyelesaikan kepindahannya dari Bayer Leverkusen. Namun, kali ini ia bukan pemain yang sama seperti ketika meninggalkan Arsenal.

Xhaka sempat dibenci dan dicemooh oleh fans The Gunners pada 2019. Namun, ia mampu membalikkan keadaan sebelum akhirnya hengkang ke Jerman.

Advertisement

Di bawah asuhan Xabi Alonso di Bayer Leverkusen, Xhaka berkembang menjadi pemain kunci. Ia bahkan berperan penting dalam membawa tim meraih gelar Bundesliga tanpa terkalahkan musim 2023/2024.

Kini, pada usia 32 tahun, Xhaka kembali ke Inggris dengan tekad membuktikan bahwa ia adalah pemain yang lebih matang. Sunderland akan menjadi panggung pembuktiannya.

1 dari 5 halaman

Perubahan Besar dalam Karier Xhaka

Perubahan Besar dalam Karier Xhaka

Pemain Bayer Leverkusen, Granit Xhaka, dalam laga vs Atalanta di final Liga Europa 2023/2024 (c) AP Photo/Frank Augstein

Xhaka meninggalkan Arsenal pada 2023 setelah tujuh musim penuh pasang surut. Ia dikenal sebagai pemain yang sering melakukan kesalahan fatal yang berujung gol lawan.

Di Leverkusen, ia berubah menjadi pemain yang jauh lebih konsisten dan tenang di lapangan. Pada musim perdananya, ia mencatatkan 228 keterlibatan dalam proses serangan terbuka, hanya kalah dari Florian Wirtz.

Bahkan, sepanjang musim tersebut, ia tidak membuat satu pun kesalahan yang mengarah ke gol lawan. Itu adalah bukti nyata kedewasaannya sebagai pemain.

Performanya yang solid membantu Leverkusen meraih gelar liga dan DFB-Pokal, nyaris menyapu bersih semua kompetisi yang diikuti.

2 dari 5 halaman

Statistik Mengesankan di Bundesliga

Statistik Mengesankan di Bundesliga

Aksi Granit Xhaka bersama Bayer Leverkusen pada musim 2023/2024 (c) AP Photo/Martin Meissner

Musim 2024/2025 menjadi bukti bahwa Xhaka tetap berada di level tertinggi. Ia berada di peringkat tiga besar dalam jumlah umpan terbanyak dengan total 2.753 umpan dan tingkat akurasi 90,7%.

Ia bukan sekadar pengumpan aman, tetapi juga kreator serangan. Xhaka mencatatkan 203 umpan progresif dan tujuh assist dari permainan terbuka, menjadi satu-satunya gelandang bertahan di daftar tersebut.

Xhaka juga memimpin liga dalam jumlah umpan yang memecah lini lawan dengan total 550 kali. Sebanyak 80 di antaranya menghasilkan peluang crossing yang berbahaya.

Dengan kemampuan membaca permainan dan visi yang luar biasa, ia menjadi pusat permainan Leverkusen dari lini tengah.

3 dari 5 halaman

Kedewasaan dan Mentalitas Baru

Kedewasaan dan Mentalitas Baru

Xabi Alonso bersama Granit Xhaka usai pertandingan Bayer Leverkusen musim 2023/2024 (c) Ofisial X Bayer Leverkusen

Selain performa teknis, Xhaka menunjukkan perkembangan besar dalam hal kedisiplinan. Ia hanya menerima tiga kartu kuning dalam 33 laga Bundesliga musim lalu.

Catatan ini kontras dengan masa-masa awalnya di Arsenal ketika ia terkenal temperamental. Kini, ia lebih mampu mengendalikan emosinya di situasi sulit.

Ia juga menunjukkan daya tahan fisik yang luar biasa dengan menempuh jarak 378,2 km dalam semusim, hanya kalah dari empat pemain lain di liga.

Kemampuan bertahan dan kontribusi ofensifnya membuatnya menjadi gelandang yang sangat komplet, sekaligus pemimpin di lapangan.

4 dari 5 halaman

Tantangan Baru di Sunderland

Tantangan Baru di Sunderland

Selebrasi pemain Bayer Leverkusen saat melawan Eintracht Frankfurt di Bundesliga 2023/2024. (c) AP Photo/Michael Probst

Kepindahan ke Sunderland menjadi langkah besar bagi Xhaka. Tim promosi ini akan menghadapi tekanan berat untuk bertahan di Premier League.

Dengan catatan penguasaan bola hanya 48,6% di Championship, Xhaka harus siap menghadapi situasi yang jauh berbeda dibanding di Leverkusen.

Derby Tyne-Wear melawan Newcastle pada Desember nanti akan menjadi ujian mental besar. Atmosfer panas laga ini bisa memicu emosinya seperti masa lalu.

Namun, Xhaka yang sekarang adalah pemain yang lebih matang. Sunderland jelas akan jauh lebih kuat dengan keberadaannya di lini tengah.

Sumber: Opta

5 dari 5 halaman

Klasemen Premier League

LATEST UPDATE