Jose Mourinho Kesulitan Dongkrak Performa Tottenham Hotspur, Ini Alasannya
Aga Deta | 17 Januari 2020 09:22
Bola.net - Jose Mourinho diangkat Tottenham Hotspur untuk menggantikan Mauricio Pochettino yang dipecat. Namun, pencapaian Spurs di bawah Mourinho bisa dibilang tidak terlalu istimewa.
Dari 14 pertandingan di semua kompetisi, The Spesial One membukukan 7 kemenangan, dua imbang dan lima kali kalah.
Spurs menempati urutan kedelapan klasemen sementara Premier League 2019-2020. Meski telah melangkah lebih bagus daripada Mauricio Pochettino, performa tim asuhan Jose Mourinho tersebut masih angin-anginan.
Kekalahan dari Chelsea di kandang sendiri pada 22 Desember 2019 menjadi awal dari rentetan laju buruk Spurs. Mereka hanya meraih dua kemenangan dari enam pertandingan terakhir.
Jose Mourinho juga mengatakan pekerjaan di Tottenham Hotspur adalah tantangan terberat sebagai manajer sejak membesut FC Porto 18 tahun lalu.
"Dengar, jika Anda ingin tahu apa yang ingin saya lakukan di sini, lihat pertandingan pertama saya melawan West Ham. Ide strategi yang saya coba kembangkan untuk tim. Bermain dengan sistem bertahan empat pemain dan mengandalkan tiga pemain bertahan saat menyerang. Permainan overload yang coba saya kembangkan," kata Jose Mourinho dikutip The Sun.
"Tapi saya mendapatkan kesialan pada hari pertama, Ben Davies, cedera. Ia adalah pemain ideal di sisi pertahanan kiri untuk mengembangkan ide yang saya usung. Saya pikir semuanya dimulai dengan Hugo Lloris. Anda kehilangan kiper utama begitu lama dan kemudian dalam kasus yang saya alami, tim kehilangan Ben ketika mencoba mengembangkan sebuah ide untuk membuat tim berkembang." imbuhnya.
Berikut ini tiga alasan Jose Mourinho kesulitan mengangkat performa Tottenham Hotspur kembali impresif seperti dilansir dari Sportskeeda.
1. Susah Menahan Pemain Bintang Bertahan
Tottenham Hotspur merupakan satu-satunya tim Big Six yang pelit dalam urusan menggaji pemain. Kebijakan itu sempat mendapat pujian banyak orang ketika Spurs tampil impresif.
Namun, kebijakan tersebut menjadi bom waktu yang bisa meledak di kemudian hari. Beberapa pemain kunci seperti, Christian Eriksen, Jan Vertonghen, Toby Alderweireld, dan Danny Rose terlihat kecewa dengan kebijakan tersebut.
Kieran Trippier telah pergi ke Atletico Madrid pada musim panas 2019 karena masalah tersebut.
2. Perbedaan Filosofi Permainan
Jose Mourinho dan Maurincio Pochettino memiliki perbedaan filosofi permainan yang mendasar. Mou terkenal dengan sepak bola pragmatis dan cenderung bertahan, sementara Pochettino bermain lebih menyerang dengan tampil mendominasi.
Mourinho jelas dibuat pusing karena pemain warisan Pochettino cenderung lebih bermain menyerang. The Spesial One juga belum mendapatkan formasi yang paten untuk tim.
3. Kedalaman Skuat yang Kurang
Tottenham Hotspur juga memiliki kedalaman skuat yang sangat jomplang. Mou kesulitan membuat alternatif permainan jika dalam kondisi buntu.
Kondisi tersebut diperparah dengan beberapa pemain mengalami cedera. Masalah tersebut membuat The Spesial One perlu memutar otak lebih keras daripada biasanya.
Sumber: Sportkeeda
Disadur dari: Bola.com/Penulis Hanif Sri Yulianto/Editor Yus Mei Sawitri
Published: 16 Januari 2020
Baca Juga:
- Manchester United Luncurkan Merchandise Baru, Lego Old Trafford
- Jadi Pelatih Barcelona, Ini Sejumlah Masalah yang Menanti Quique Setien
- Statistik Messi Bersama 4 Pelatih Barcelona Setelah Guardiola, Mana yang Terbaik?
- Membandingkan Nilai Jual Pemain Liverpool pada Awal Musim dengan Sekarang, Siapa yang Mengalami Kena
- Demi Memasukkan Ronaldo, UEFA Dituding Ubah Formasi Team of The Year 2019 Pilihan Fans
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Man of the Match Aston Villa vs Arsenal: Matty Cash
Liga Inggris 6 Desember 2025, 22:12
-
Hasil Aston Villa vs Arsenal: Gol Menit Akhir Buendia Lumpuhkan The Gunners
Liga Inggris 6 Desember 2025, 21:29
-
PB Akuatik Indonesia Resmi Lepas 68 Atlet untuk SEA Games 2025
Olahraga Lain-Lain 6 Desember 2025, 20:13
LATEST UPDATE
-
Hasil Leeds United vs Liverpool: Perih, Ao Tanaka Bikin The Reds Nggak Jadi Menang
Liga Inggris 7 Desember 2025, 03:21
-
Ditarik Keluar di Laga Bournemouth vs Chelsea, Seberapa Parah Cedera Liam Delap?
Liga Inggris 7 Desember 2025, 03:21
-
Chelsea Ditahan Imbang Bournemouth, Enzo Maresca: Yang Penting Enggak Kalah!
Liga Inggris 7 Desember 2025, 03:07
-
Hasil Inter vs Como: Nerrazzurri Menang Telak, Kudeta AC Milan Dari Puncak Klasemen
Liga Italia 7 Desember 2025, 02:42
-
Man of the Match Betis vs Barcelona: Ferran Torres
Liga Spanyol 7 Desember 2025, 02:42
-
Jay Idzes Tampil Apik, Bantu Sassuolo Benamkan Klubnya David De Gea di Zona Degradasi
Liga Italia 7 Desember 2025, 02:10
-
Arsenal Kalah Setelah 18 Laga Unbeaten Gara-gara Duo Bek Tengah Cedera?
Liga Inggris 7 Desember 2025, 00:59
-
Tidak Cari-cari Alasan, Mikel Arteta akui Arsenal Layak Kalah dari Aston Villa
Liga Inggris 7 Desember 2025, 00:44
-
Rekor Unbeaten Berakhir, Mikel Arteta Minta Arsenal Lekas Bangkit
Liga Inggris 7 Desember 2025, 00:32
-
Man of the Match Man City vs Sunderland: Phil Foden
Liga Inggris 7 Desember 2025, 00:26
-
Hasil Man City vs Sunderland: Diwarnai Kartu Merah, The Citizens Menang Telak
Liga Inggris 7 Desember 2025, 00:12
-
Man of the Match Bournemouth vs Chelsea: Robert Sanchez
Liga Inggris 7 Desember 2025, 00:07
LATEST EDITORIAL
-
Dari Salah hingga Neymar, 8 Pemain Top yang Anjlok Drastis di Musim 2025/2026
Editorial 5 Desember 2025, 14:58
-
Jika Arne Slot Lengser, Ini 11 Pelatih Nganggur yang Cocok untuk Liverpool
Editorial 5 Desember 2025, 14:49
-
5 Pemain yang Memberikan Dampak Tak Terduga di Serie A Musim Ini
Editorial 4 Desember 2025, 13:02
-
6 Opsi Klub Baru Marcus Rashford jika Tak Dipermanenkan Barcelona
Editorial 4 Desember 2025, 11:26




