Kritik Pedas untuk MU: Ruben Amorim Jadi Korban Terbaru Kegagalan Manajemen Transfer

Richard Andreas | 4 September 2025 14:47
Kritik Pedas untuk MU: Ruben Amorim Jadi Korban Terbaru Kegagalan Manajemen Transfer
Pelatih Manchester United, Ruben Amorim. (c) AP Photo/Nam Y. Huh

Bola.net - Manchester United kembali mendapat sorotan tajam setelah aktivitas bursa transfer musim panas dinilai tidak mampu memenuhi kebutuhan tim. Kritik paling keras datang dari Mark Goldbridge melalui platform The United Stand dengan nada pesimistis mengenai masa depan Ruben Amorim.

Goldbridge dengan tegas menyatakan bahwa setiap kekalahan kini akan semakin mendekatkan Amorim pada ancaman pemecatan dari Old Trafford. Dia bahkan mengungkapkan kekhawatiran besar terhadap kualitas skuad, khususnya lini tengah yang tidak mendapat penambahan pemain baru.

Advertisement

Meskipun hasil buruk nantinya bisa mengakhiri masa jabatan Amorim, Goldbridge menegaskan kesalahan tidak sepenuhnya berada di pundak sang pelatih. Menurutnya, manajemen United sekali lagi gagal memberikan dukungan yang tepat melalui strategi rekrutmen yang salah arah.

Situasi ini memunculkan pertanyaan mendasar: apakah Amorim akan mengalami nasib serupa dengan para pendahulunya yang juga terpuruk akibat kegagalan klub dalam menangani urusan transfer?

1 dari 3 halaman

Transfer Musim Panas yang Dinilai Gagal

Goldbridge membandingkan kondisi Amorim dengan kasus-kasus sebelumnya di Old Trafford. Ia mencontohkan Ole Gunnar Solskjaer yang kehilangan posisinya meskipun sempat mendapat pemain-pemain top seperti Jadon Sancho, Raphael Varane, dan Cristiano Ronaldo.

Menurut analisisnya, perekrutan saat itu tidak sesuai dengan kebutuhan mendesak tim. Solskjaer membutuhkan gelandang, namun justru diberi penambahan pemain di posisi-posisi lain.

Akibatnya, proyek yang dibangun runtuh sebelum memasuki periode Natal. Pola serupa juga menimpa Jose Mourinho yang setelah berhasil finis sebagai runner-up, hanya diberi Fred, Diogo Dalot, dan Lee Grant pada musim panas berikutnya.

Padahal Mourinho sudah secara terbuka mengeluhkan minimnya dukungan dari manajemen. Kini, pola yang sama disebut kembali terulang pada era Amorim dengan United yang tidak menutup celah-celah krusial meski kondisi tim sangat memerlukan perbaikan.

2 dari 3 halaman

Rekrutmen yang Tidak Seimbang

Rekrutmen yang Tidak Seimbang

Skuad Manchester United merayakan gol Bruno Fernandes ke gawang Burnley (c) MUFC Official

Goldbridge menyoroti empat rekrutan baru United pada musim panas ini dengan penilaian yang kritis. Menurutnya, meskipun Kunya dan Burmo mungkin merupakan pemain-pemain berkualitas, jumlah tersebut masih jauh dari memadai untuk membenahi skuad yang musim lalu terpuruk di peringkat 15.

Dia memperkirakan setidaknya dibutuhkan lima hingga delapan pemain baru, terutama untuk mengisi kekosongan di lini tengah. Namun, klub justru berhenti di angka empat tanpa mendatangkan sosok yang benar-benar mampu mengangkat kualitas permainan secara signifikan.

Kegagalan mendatangkan gelandang berkualitas dianggap sebagai kesalahan paling fatal dalam strategi transfer kali ini. Goldbridge menekankan bahwa kebutuhan utama Amorim adalah seorang pemain pengatur ritme, namun hal tersebut tidak terealisasi hingga jendela transfer resmi ditutup.

Kekecewaan semakin memuncak ketika rumor transfer Belaba yang sempat dikonfirmasi oleh jurnalis kredibel David Ornstein justru berakhir tanpa hasil. Harapan para penggemar pun kembali kandas di tengah jalan.

3 dari 3 halaman

Tekanan Berat untuk Amorim

Kondisi inilah yang membuat Goldbridge yakin bahwa Amorim berada dalam posisi yang sangat rentan saat ini. Setiap hasil negatif berpotensi menambah keraguan dari penggemar maupun pihak manajemen terhadap kemampuannya memimpin tim.

Dia menegaskan bahwa dirinya tidak sedang terbawa emosi, melainkan menyampaikan analisis yang berdasarkan realitas objektif. Jika hasil tidak segera menunjukkan perbaikan, masa depan Amorim di Old Trafford akan semakin terancam.

Bagi Goldbridge, masalah fundamental bukan terletak pada sosok pelatih semata, melainkan pada pola berulang dari klub yang gagal memberikan dukungan sesuai kebutuhan tim. Amorim hanya menjadi korban terbaru dari sistem manajemen yang terus melakukan kesalahan arah.

Dengan sorotan tajam dari para penggemar dan pundit sepak bola, Amorim kini disebut sedang menghadapi "kesempatan terakhir" untuk membuktikan kemampuannya. Tanpa hasil positif dalam waktu dekat, kisahnya berisiko menjadi bagian lain dari siklus kegagalan panjang yang terus menghantui Manchester United.