Mengapa Final Liga Europa Bisa Jadi Titik Terkelam atau Awal Kebangkitan MU?

Editor Bolanet | 20 Mei 2025 15:04
Mengapa Final Liga Europa Bisa Jadi Titik Terkelam atau Awal Kebangkitan MU?
Selebrasi Mason Mount dkk. dalam laga semifinal Liga Europa antara Manchester United vs Athletic Bilbao, Jumat (9/5/2025). (c) AP Photo/Dave Thompson

Bola.net - Final Liga Europa 2025 bukan sekadar ajang perebutan trofi bagi Manchester United. Laga kontra Tottenham pada Kamis 22 Mei 2025 mendatang bisa menjadi penentu arah klub dalam beberapa tahun ke depan.

Rene Meulensteen, mantan pelatih MU, menyebut ini sebagai momen paling krusial dalam sejarah modern klub. Kekalahan di final ini dikhawatirkan akan memperburuk krisis yang sudah melanda Setan Merah.

Advertisement

Di sisi lain, kemenangan bisa menjadi titik balik setelah musim yang disebut Meulensteen sebagai "yang terburuk dalam 50 tahun terakhir". Namun apakah trofi Liga Europa cukup untuk menyelamatkan MU?

1 dari 3 halaman

Musim Paling Buruk dalam Sejarah

Musim Paling Buruk dalam Sejarah

Selebrasi Rasmus Hojlund dan Amad Diallo dalam laga semifinal Liga Europa antara Manchester United vs Athletic Bilbao, Jumat (9/5/2025). (c) AP Photo/Dave Thompson

Manchester United berpotensi finis di posisi ke-16 Premier League, pencapaian terburuk sejak era 1970-an. Performa buruk ini membuat tekanan pada manajemen dan pemain semakin besar.

Meulensteen menegaskan bahwa trofi Liga Europa bisa menjadi obat penenang sementara. Namun ia mengingatkan bahwa trofi ini tak akan menutupi semua masalah yang ada.

Kekalahan di final dikhawatirkan akan memicu krisis kepercayaan yang lebih dalam. Situasi ini bisa berdampak pada kemampuan klub merekrut pemain berkualitas musim depan.

2 dari 3 halaman

Tiket MU Menuju Finansial Lebih Baik

Tiket MU Menuju Finansial Lebih Baik

Selebrasi skuad Manchester United dalam laga semifinal Liga Europa antara versus Athletic Bilbao, Jumat (9/5/2025). (c) AP Photo/Dave Thompson

Partisipasi di Liga Champions menjadi penyelamat finansial bagi MU yang sedang terpuruk. Pakar keuangan Kieran Maguire menyebut final ini sebagai pertandingan terpenting secara ekonomi dalam sejarah klub.

Kemenangan akan membuka keran pendapatan hingga £100 juta dari berbagai sumber. Pemasukan tambahan dari perjalanan di Liga Champions bisa mencapai £30-40 juta.

Tanpa pendapatan ini, MU berisiko melanggar aturan Financial Fair Play. Beban utang £1 miliar dan kerugian £300 juta dalam tiga tahun terakhir menjadi ancaman serius.

3 dari 3 halaman

Bom Waktu Finansial MU

Bom Waktu Finansial MU

Ruben Amorim pada laga Athletic Bilbao vs Manchester United di Liga Europa 2024/2025 (c) AP Photo/Miguel Oses

Meski pendapatan MU mencapai £651 juta tahun lalu, mereka tetap mencatat kerugian £113 juta. Angka ini jauh lebih buruk dibandingkan Tottenham yang hanya merugi £26 juta.

Utang warisan keluarga Glazer sejak 2005 terus membebani keuangan klub. Bunga utang yang mencapai puluhan juta pound per tahun semakin memperparah kondisi.

Jika gagal lolos ke Liga Champions, MU bisa terjebak dalam spiral finansial yang sulit diatasi. Krisis ini berpotensi mengganggu rencana pembangunan tim jangka panjang.

Ruben Amorim secara terbuka menyatakan bahwa target utama adalah tiket Liga Champions. Pelatih asal Portugal itu menilai partisipasi di kompetisi elit Eropa lebih penting daripada sekadar trofi.

Amorim mewanti-wanti bahwa kekalahan di final akan memperburuk situasi. Ia mengakui bahwa kesabaran fans dan media akan sangat tipis jika MU kembali gagal.

LATEST UPDATE