Menyelami Kritikan Agen Antony: Benarkah Amorim dan MU yang Salah?
Editor Bolanet | 6 Maret 2025 05:34
Bola.net - Agen Antony, Junior Pedroso, baru-baru ini membuat pernyataan kontroversial tentang performa kliennya di Manchester United. Dalam wawancara dengan Marca, Pedroso menyalahkan manajemen MU dan pelatih Ruben Amorim atas kegagalan Antony bersinar di Old Trafford.
Pedroso juga membela Antony dengan menyebut bahwa kritik soal fisik pemain Brasil itu terlalu berlebihan. Ia menegaskan bahwa Antony memiliki kualitas yang dibutuhkan untuk bersaing di level tertinggi, meski harus mengakui bahwa La Liga mungkin lebih cocok untuk gaya bermainnya.
Namun, banyak pihak meragukan argumen Pedroso, terutama soal peran manajemen dalam performa buruk Antony. Artikel ini akan membahas empat poin utama dari pernyataan sang agen, termasuk apa yang benar, salah, dan debat yang muncul.
BENAR: Antony Kurang Dapat Kesempatan di Bawah Amorim

Junior Pedroso menyebut bahwa Antony tidak diberikan cukup kesempatan oleh Ruben Amorim untuk membuktikan diri. Pemain sayap itu hanya bermain 252 menit sebelum akhirnya dipinjamkan ke Real Betis.
"Apa yang terjadi sebenarnya adalah Antony tidak diberi waktu yang cukup untuk memainkan permainan terbaiknya. Selama 15 pertandingan ia dilatih Amorim, Antony hanya bermain di sembilan pertandingan dengan total 252 menit. Ia hanya bermain 18,6% dari waktu yang bisa ia dapatkan, dan bagaimana mungkin ia bisa menilai seorang atlet dari kondisi seperti itu?," jelas Pedroso.
Argumen ini cukup valid karena waktu yang terbatas sulit untuk menilai potensi seorang pemain sepenuhnya. Namun, kritikus Antony berpendapat bahwa Amorim mungkin sudah memiliki gambaran tentang kemampuan pemain itu dari dua musim sebelumnya.
SALAH: Soal Fisik Antony

Pedroso menolak anggapan bahwa Antony tidak memiliki fisik yang memadai untuk Premier League. Padahal, selama bermain di Inggris, Antony sering terlihat kesulitan menghadapi fisik bek-bek tangguh.
"Kami menghormati opini Ruben Amorim, namun kami sama sekali tidak setuju dengan opininya. Ia menyebut bahwa Antony tidak sukses di Manchester United karena masalah fisik itu merupakan sebuah analisis palsu yang tidak sesuai dengan kenyataan yang ada," kritik Pedroso.
Kritik soal fisik bukanlah hal sepele, karena itu adalah salah satu faktor penting untuk sukses di Premier League. Tanpa fisik yang memadai, pemain akan kesulitan bersaing di liga terberat di dunia itu.
BENAR: La Liga Cocok untuk Antony

Pedroso menyebut bahwa La Liga lebih cocok untuk gaya bermain Antony. Meski Liga Spanyol sering dianggap kurang kompetitif, faktanya liga ini masih memiliki standar yang tinggi.
"Mungkin dia tidak bermaksud seperti ini, namun pernyataannya (Amorim) itu merendahkan La Liga. Padahal La Liga adalah salah satu kompetisi paling kompetitif di dunia, di mana tim-tim di sini secara konsisten bermain di fase akhir Liga Champions dan Liga Europa," kritik Pedroso.
Antony memang menunjukkan performa yang lebih baik di Real Betis. Ini membuktikan bahwa gaya bermainnya lebih cocok dengan karakteristik La Liga yang lebih teknis.
SALAH: Antony Gagal Karena Manajemen Man United

"Sejak bergabung dengan Real Betis, Antony menjadi pemain terbaik mereka dan juga di La Liga. Ia menunjukkan potensi yang ia miliki ketika ia diberi kondisi yang tepat untuk memainkan permainannya. Banyak pemain yang gagal di United bisa meraih kesuksesan di klub lain, dan itu menjadi pertanyaan apakah masalahnya ada di sang pemain atau pada klubnya," kritik Pedroso.
Pedroso menyalahkan manajemen United atas performa buruk Antony. Namun, argumen ini terkesan mengada-ada karena Erik ten Hag, pelatih sebelumnya, justru menjadi pendukung terbesar Antony.
Faktanya, Antony tidak bisa menunjukkan performa terbaiknya meski diberikan kepercayaan penuh. Pemain berusia 24 tahun itu harus mengakui bahwa dirinya gagal beradaptasi dengan tuntutan Premier League.
Kamu Setuju Nggak, Pemain Gagal di MU itu karena Tekanan?
Pedroso menyoroti fenomena pemain yang gagal di Man United tapi sukses di klub lain. Ini memunculkan pertanyaan: apakah tekanan tinggi di Old Trafford menjadi penyebab utama kegagalan mereka?
Atau, apakah pemain-pemain itu sebenarnya tidak cukup berkualitas untuk bermain di level tertinggi?
Pernyataan Junior Pedroso tentang Antony memicu berbagai reaksi, mulai dari yang setuju hingga yang meragukan. Yang jelas, Antony perlu membuktikan diri di Real Betis jika ingin kembali ke level tertinggi.
Bagaimana pendapatmu Bolaneters?.
Sumber: Manchester Evening News
Jangan Sampai Ketinggalan ini Bolaneters!
- Setelah Alvaro Carreras, Benfica Berminat Angkut Bek Manchester United Ini
- Agen Antony Tidak Terima dengan Pernyataan Ruben Amorim, Sebut Sang Pelatih Rendahkan La Liga!
- Mantan Wonderkid Ini Siap Perkuat Kembali Manchester United?
- Manchester United Menaruh Hati Pada 'Berlian Muda' Barcelona Ini?
- MU Harus Siap Menderita Jika Ingin Kalahkan Real Sociedad
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Hasil PSM vs Persebaya: Diwarnai Kartu Merah, Duel Sengit Berakhir Imbang 1-1
Bola Indonesia 6 Desember 2025, 21:09
-
Prediksi Susunan Pemain Man City vs Sunderland: Ancaman Tim Promosi
Liga Inggris 6 Desember 2025, 18:47
LATEST UPDATE
-
Man of the Match Aston Villa vs Arsenal: Matty Cash
Liga Inggris 6 Desember 2025, 22:12
-
Hasil SEA Games 2025: Timor Leste Bangkit dan Tumbangkan Singapura 3-1
Tim Nasional 6 Desember 2025, 21:46
-
Hasil Aston Villa vs Arsenal: Gol Menit Akhir Buendia Lumpuhkan The Gunners
Liga Inggris 6 Desember 2025, 21:29
-
Hasil PSM vs Persebaya: Diwarnai Kartu Merah, Duel Sengit Berakhir Imbang 1-1
Bola Indonesia 6 Desember 2025, 21:09
-
PB Akuatik Indonesia Resmi Lepas 68 Atlet untuk SEA Games 2025
Olahraga Lain-Lain 6 Desember 2025, 20:13
LATEST EDITORIAL
-
Dari Salah hingga Neymar, 8 Pemain Top yang Anjlok Drastis di Musim 2025/2026
Editorial 5 Desember 2025, 14:58
-
Jika Arne Slot Lengser, Ini 11 Pelatih Nganggur yang Cocok untuk Liverpool
Editorial 5 Desember 2025, 14:49
-
5 Pemain yang Memberikan Dampak Tak Terduga di Serie A Musim Ini
Editorial 4 Desember 2025, 13:02
-
6 Opsi Klub Baru Marcus Rashford jika Tak Dipermanenkan Barcelona
Editorial 4 Desember 2025, 11:26











