MU Dipermalukan City: Amorim Masih Keras Kepala dengan Taktik 3-4-3, Sampai Kapan?
Richard Andreas | 15 September 2025 17:50
Bola.net - Manchester United sekali lagi harus menerima kenyataan menyakitkan setelah dihajar habis-habisan Manchester City dengan skor 0-3. Kekalahan ini memperpanjang catatan suram mereka dalam derby, mengingat kemenangan terakhir dengan margin lebih dari dua gol atas City terjadi pada Februari 1995.
Pep Guardiola kini telah tujuh kali mengalahkan United dengan selisih tiga gol atau lebih. Prestasi yang semakin menegaskan dominasi mutlak The Citizens atas rivalnya dari Old Trafford.
Alih-alih memberikan harapan segar usai jeda internasional, pertarungan di Etihad justru memperlihatkan kesenjangan kualitas yang sangat mencolok antara kedua tim.
City bahkan sudah merayakan kemenangan dengan tarian Poznan di menit ke-70, sementara pendukung United memilih beranjak meninggalkan stadion sebelum peluit panjang. Drama ini kembali menempatkan Ruben Amorim di bawah sorotan tajam publik.
Strategi Amorim yang Tidak Efektif

Amorim berusaha melawan hegemoni City dengan pendekatan yang cenderung agresif. United mencoba memancing tekanan lawan di area tengah lapangan, kemudian mengalihkan bola ke wilayah sayap untuk mencari celah.
Namun, intensitas permainan yang ditampilkan tidak memadai untuk menembus blok pertahanan rapat City. Akibatnya, lini serang United jarang mendapatkan peluang emas sepanjang 90 menit pertandingan.
Saat kehilangan penguasaan bola, masalah sebenarnya justru semakin terbuka. Barisan belakang United tampak tidak kompak dalam menghadapi serangan balik cepat City, khususnya ketika harus mengawal pergerakan Erling Haaland yang sangat berbahaya.
Striker asal Norwegia itu terlalu mudah mendapat ruang gerak bebas dan akhirnya berhasil menyumbang dua gol. Gol ketiga City bahkan mencerminkan seluruh kelemahan struktural yang dimiliki United saat ini.
Kesalahan Fatal yang Berujung Gol
Gol penutup City bermula dari kesalahan fatal Manuel Ugarte yang memberikan umpan melenceng kepada Luke Shaw. Bola kemudian direbut Bernardo Silva yang langsung melepaskan umpan terobosan untuk Haaland.
Dengan formasi pertahanan yang terlalu maju ke depan dan koordinasi antar pemain yang minim, Haaland berlari bebas tanpa pengawal sebelum menaklukkan kiper Altay Bayindir.
Situasi ini menggambarkan betapa rapuhnya sistem defensif yang diterapkan Amorim.
Dua Perspektif Berbeda tentang Nasib Amorim

Kekalahan memalukan ini memicu perdebatan sengit di kalangan pengamat sepak bola dan para penggemar. Terdapat dua sudut pandang utama mengenai posisi Amorim di Manchester United.
Kubu pertama melihat pertandingan ini sebagai bagian dari proses adaptasi yang wajar di awal musim. Ketidakhadiran pemain kunci seperti Matheus Cunha, Mason Mount, dan Diogo Dalot dinilai menghambat perkembangan tim secara keseluruhan.
Sebaliknya, kubu kedua mengambil sikap yang lebih kritis terhadap kinerja pelatih Portugal itu. Data statistik menunjukkan Amorim telah mengalami 20 kekalahan dari 47 pertandingan sejak menangani United, termasuk dua kegagalan melalui adu penalti.
Skema 3-4-3 yang menjadi andalan Amorim dianggap tidak mampu memaksimalkan potensi terbaik skuad. Bahkan pemain kreatif sekaliber Bruno Fernandes terlihat kehilangan pengaruh dalam derby krusial ini.
Konsistensi Filosofi di Tengah Kritikan
Meskipun hujaman kritik semakin gencar, Amorim tetap kukuh mempertahankan pendekatannya. "Saya percaya pada cara saya, dan saya akan tetap bermain dengan cara saya sampai saya ingin mengubahnya. Jika tidak, berarti Anda harus ganti orangnya," tegasnya dalam konferensi pers pasca pertandingan.
Pelatih berusia 40 tahun itu meyakini filosofi yang diusungnya masih memiliki relevansi. Ia menegaskan bahwa setiap kekalahan bukan alasan untuk meninggalkan prinsip permainan yang telah diyakininya selama ini.
Amorim hanya membuka kemungkinan perubahan apabila ia sendiri merasa momentum yang tepat telah tiba. Namun, pertanyaan mendasar kini bukan lagi tentang keyakinan sang pelatih, melainkan kemampuan para pemain United dalam menyesuaikan diri dengan tuntutan taktis yang kompleks.
Dengan posisi terpuruk di peringkat ke-14 klasemen Premier League, jarak dengan tim-tim papan atas semakin menganga lebar. United harus segera menemukan formula yang tepat sebelum musim ini berubah menjadi perjalanan panjang yang dipenuhi kekecewaan berkepanjangan.
Jangan sampai ketinggalan infonya
- Amorim Diminta Rombak Total Lini Tengah MU: Mainoo Harus Starter, Ngapain Mainkan Sesko?
- Tottenham vs Villarreal: Duel Dua Tim yang Pernah Menundukkan Manchester United di Final Liga Europa
- Rooney Bongkar Borok Transfer Man United: Curigai Adanya 'Pembelian Panik' dan Sayangkan Kegagalan Rekrut Donnarumma
- Benjamin Sesko Jadi Korban Taktik MU, Calon 'Rasmus Hojlund Jilid 2'?
- MU Hancur, tapi Statistik Ruben Amorim Lebih Parah dari yang Dibayangkan
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
- 
    Prediksi Manchester City vs Bournemouth 2 November 2025 Liga Inggris 31 Oktober 2025, 15:26 
- 
    Cedera De Bruyne dan Piala Afrika jadi Alasan Napoli Memburu Kobbie Mainoo dari MU Liga Italia 31 Oktober 2025, 15:11 
LATEST UPDATE
- 
    Jadwal Lengkap Premier League 2025/2026 Live di SCTV dan Vidio Liga Inggris 31 Oktober 2025, 17:22 
- 
    Mario Aji Resmi Tetap Bela Honda Team Asia di Moto2 2026, Ngaku Waktunya Buktikan Diri Otomotif 31 Oktober 2025, 17:20 
- 
    Para Asisten Luciano Spalletti di Juvetus: Ada Eks Tangan Kanan Maurizio Sarri Liga Italia 31 Oktober 2025, 17:17 
- 
    Fakta Luciano Spalletti: Pelatih Juventus, tapi Punya Tato Logo Napoli di Lengannya! Liga Italia 31 Oktober 2025, 17:01 
- 
    Real Madrid vs Valencia: Waspadai 'Perangkap' Liga Spanyol 31 Oktober 2025, 16:14 
- 
    Prediksi AC Milan vs AS Roma 3 November 2025 Liga Italia 31 Oktober 2025, 15:57 
LATEST EDITORIAL
- 
    10 Pemain dengan Total Transfer Paling Gila di Dunia, Neymar Tembus Rp7,68 Triliun! Editorial 31 Oktober 2025, 15:01 
- 
    4 Klub yang Bisa Jadi Pelabuhan Baru Vinicius Junior Jika Hengkang dari Real Madrid Editorial 29 Oktober 2025, 14:17 
- 
    6 Alasan Mengapa Manchester United Bisa Jadi Penantang Gelar Premier League Musim Ini Editorial 29 Oktober 2025, 14:06 
- 
    Arne Slot di Ujung Tanduk? 5 Pelatih Premier League yang Terancam Dipecat Editorial 28 Oktober 2025, 14:36 











