Pilihan Taktik dan Alasan Manchester United Gagal Menang Lawan Sheffield

Asad Arifin | 25 November 2019 11:17
Pilihan Taktik dan Alasan Manchester United Gagal Menang Lawan Sheffield
Manajer Manchester United, Ole Gunnar Solskjaer (c) AP Photo

Bola.net - Manchester United gagal menang pada laga kontra Sheffield United di pekan 13 Premier League, Minggu (24/11/2019) di Bramall Lane. Setan Merah harus puas dengan skor imbang 3-3 setelah sempat unggul dengan skor 3-2.

Laga melawan Sheffield berjalan tidak bagus untuk United. Menit 19, gawang David de Gea kebobolan. Jhon Fleck mencetak menjadi pelakunya. Fleck kemudian memberi assist untuk gol Lys Mousset pada menit 52.

Advertisement

United kemudian bangkit dan mencetak tiga gol dalam rentan tujuh menit saja. Di mulai dari gol Brandon Williams pada menit 72, United unggul 3-2 lewat tambahan gol Mason Greenwood [77] dan Marcus Rashford [72].

Kemenangan sudah di depan mata bagi United. Namun, pada menit 90, Oliver McBurnie membobol gawang David de Gea. Sheffield meraih satu poin saat menjamu United. Simak pelajaran yang dipetik dari laga tersebut pada ulasan di bawah ini.

1 dari 3 halaman

Pilihan Pemain

Ole Gunnar Solskjaer tidak memainkan skuad terbaiknya saat berjumpa Sheffield. Scott McTominay mengalami cedera. Padahal, pemain asa Skotlandia selama ini menjadi pemain kunci United. Solskjaer kehilangan pemain penting.

Tanpa McTominay, Solskjaer memainkan Fred dan Andreas Pereira di lini tengah. Kedua pemain tidak punya kemampuan yang cukup baik ketika tim dalam stuasi tertekan. Mereka juga sering kehilangan bola.

Pereira dan Fred juga tidak mampu memberi suntikan kreativitas bagi serangan United. Karena itu, Marcus Rashford sempat kesulitan mendapat peluang di babak pertama, walau Sheffield tidak diperkuat John Egan.

2 dari 3 halaman

Taktik

Taktik

Momen sesaat setelah striker Manchester United, Marcus Rashford menjebol gawang Sheffield United. (c) AP Photo

Solskjaer secara mengejutkan memilih formasi 3-4-3. Absennya sejumlah pemain kunci membuatnya memilih formasi ini. Marcus Rashford, Daniel James, dan Anthony Martial menjadi pilar di lini depan. Namun, tidak tampil cukup tajam.

Ddi babak kedua, Solskjaer mengubah wajah timnya. Formasi 3-4-3 diganti dengan 4-3-3. Formasi ini membuat United bermain lebih baik. Lini tengah cukup solid dengan tambahan kekuatan dari Jesse Lingard.

Hanya saja, dengan formasi 4-3-3, maka ada banyak lubang di lini pertahanan United. Apalagi, Fred yang didapuk sebagai gelandang bertahan belum mampu tampil sesuai dengan harapan.

3 dari 3 halaman

Pergantian Pemain

Solskjaer membuat dua pergantian pemain yang penting di babak kedua. Pertama, memasukkan Jesse Lingard dan menarik keluar Phil Jones menit 46. Kedua, memainkan Mason Greenwood untuk menggantikan Andreas Pereira pada menit 73.

Lingard mampu memberi tenaga di lini tengah dan membuat serangan United lebih variatif di babak kedua. Sedangkan, Greenwood tampil bagus dan mampu mencetak satu gol. Pemain 18 tahun memberi dampak besar di lini serang.

Namun, ketika Solskjaer mengganti Martial dengan Axel Tuanzebe, United nampak bingung. Manajer asal Norwegia bermaksud memperkuat lini belakang dengan memainkan bek tengah. Namun, yang terjadi United justru kebobolan.

Sumber: Sportsmole