Uang dan Hak Siar: Mengapa Sulit Nonton Premier League di Indonesia?
Richard Andreas | 2 Agustus 2019 14:00
Bola.net - Premier League 2019/20 bakal dimulai tepat satu pekan lagi. Liverpool bakal menjamu Norwich City, Sabtu (10/8) dini hari WIB pekan depan sebagai laga pembuka.
Seperti biasa, ketika musim baru Premier League dimulai, fans di Indonesia bersatu dalam pertanyaan: "bisa nonton di channel mana?"
Fenomena ini sebenarnya tidak hanya terjadi di Indonesia, negara-negara lain di berbagai belahan dunia juga merasakan masalah yang sama. Bagaimanapun, Premier League adalah liga sepak bola paling populer dengan dua miliar fans di seluruh dunia.
Musim depan, hak siar Premier League Indonesia dipegang oleh dua perusahaan: Mola Sport dan TVRI. Entah bagaimana pembagiannya, yang jelas big match bakal jadi rebutan.
Sebenarnya apa penyebab nonton Premier League begitu sulit? Baca selengkapnya di bawah ini ya, Bolaneters!
Hak Siar Resmi
Mengutip Premierleague.com, saat ini hak siar Premier League dipegang oleh Sky Sports, BT Sport, dan Amazon untuk penayangan di wilayah UK. Karena itulah mereka biasanya menerapkan batasan geo-location.
Tidak main-main, Sky dan BT membayar 4.464 miliar poundsterling alias sekitar 76.8 triliun rupiah untuk menayangkan 160 pertandingan Premier League dari musim 2019/20 sampai 2021/22.
Sky membayar 3,6 miliar pounds untuk menayangkan 128 pertandingan per musim, sementara BT mengeluarkan 885 juta pounds untuk menayangkan 42 pertandingan. 40 laga sisa bakal dibagi ke perusahaan lain, Premier League memang tidak mengizinkan monopoli hak siar oleh satu media saja.
Luar Biasa Mahal
Mari berhitung! Jika Sky membayar 3,6 miliar pounds atau sekitar 62 triliun rupiah untuk 128 pertandingan, berapa harga per satu pertandingan?
Ya, sekitar 484 miliar rupiah per satu pertandingan saja. Luar biasa mahal! Premier League tahu betul cara memanfaatkan popularitas mereka, tentu sebagian besar uang tersebut masuk ke kantong klub masing-masing.
Tentu saja kami tidak benar-benar tahu berapa harga hak siar pertandingan Premier League di Indonesia. Namun, kontrak Sky Sports dan BT Sport di atas sudah cukup menjadi acuan. Kondisi inilah yang mungkin membuat media-media Indonesia berpikir dua kali sebelum membeli hak siar Premier League yang terlampau mahal.
Yang perlu diingat, hitungan tersebut hanya estimasi kasar. Harga hak siar duel Manchester United vs Liverpool tentu jauh lebih mahal daripada duel Brighton vs Norwich City, misalnya.
Menarik ya, Bolaneters!
Baca Juga:
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Prediksi Chelsea vs Ajax Amsterdam 23 Oktober 2025
Liga Champions 21 Oktober 2025, 23:11 -
Ryan Gravenberch Absen Latihan Jelang Laga Liverpool vs Eintracht Frankfurt
Liga Inggris 21 Oktober 2025, 23:02 -
Xabi Alonso Ungkap Peluang Manchester United Gaet Endrick di Januari
Liga Spanyol 21 Oktober 2025, 22:43
LATEST UPDATE
-
Dosa Finansial Ronaldo: Juventus Masih Bayar Mahal Kesalahan Empat Tahun Lalu
Liga Italia 22 Oktober 2025, 13:24 -
Keran Gol Viktor Gyokeres Terbuka Lagi, Mikel Arteta: Syukurlah!
Liga Spanyol 22 Oktober 2025, 12:29 -
Hansi Flick Acungi Jempol Performa Marcus Rashford: Makin Hari, Makin Sip!
Liga Champions 22 Oktober 2025, 11:49 -
Arsenal Melaju Sempurna di Liga Champions: 3 Laga, 9 Poin, 8 Gol, dan 0 Kebobolan
Liga Champions 22 Oktober 2025, 11:04 -
Catat Jadwal Europa Conference League 2025/26: Pekan Ke-2 Eksklusif di Vidio
Liga Eropa UEFA 22 Oktober 2025, 10:58 -
Jakarta jadi Kota Terbahagia ke-18 di Dunia, Begini Respons Pramono Anung
News 22 Oktober 2025, 10:58 -
Erling Haaland Samai Rekor Cristiano Ronaldo, Cetak Gol dalam 12 Laga Beruntun
Liga Champions 22 Oktober 2025, 10:19
LATEST EDITORIAL
-
6 Kandidat Pengganti Igor Tudor di Juventus: Ada Eks Inter Milan
Editorial 21 Oktober 2025, 22:27 -
4 Pemain Baru Manchester United yang Bantu Ruben Amorim Taklukkan Liverpool di Anfield
Editorial 21 Oktober 2025, 22:04