Wayne Rooney Ungkap Perubahan Besar di Ruang Ganti Manchester United
Aga Deta | 25 September 2025 19:34
Bola.net - Wayne Rooney kembali menyoroti kondisi internal Manchester United. Mantan kapten Setan Merah itu menilai budaya dalam ruang ganti klub sudah jauh berbeda dibanding eranya dulu.
Selama 13 tahun membela United, Rooney terbiasa dengan suasana yang keras dan penuh tekanan. Namun, ia mengakui pendekatan seperti itu kini tidak lagi bisa diterapkan pada pemain modern.
Menurut Rooney, cara berbicara yang blak-blakan sekarang berisiko dianggap perundungan. Situasi tersebut, menurutnya, membuat sosok pemimpin di tim kesulitan untuk memberi teguran tegas.
Komentar itu ia lontarkan ketika berbincang dengan Rio Ferdinand. Rooney bahkan menyebut dirinya mungkin akan langsung dipecat bila masih berada di ruang ganti United zaman sekarang.
Rooney Akui Bisa Kehilangan Pekerjaan
Rooney menilai perubahan budaya benar-benar mengubah cara komunikasi antar pemain. Teguran keras yang dulunya hal biasa, kini bisa dianggap melewati batas.
Mantan striker Inggris itu merasa dirinya maupun Roy Keane tak akan mampu bertahan dalam suasana modern di Old Trafford. Keduanya terbiasa dengan gaya konfrontatif yang kini tak bisa lagi dilakukan.
“Tidak,” kata Rooney ketika ditanya Ferdinand apakah dirinya atau Keane bisa bertahan di ruang ganti United sekarang. “Kami akan dipecat,” tegasnya kepada Rio Ferdinand Presents Podcast.
“Beberapa hal yang dulu bisa dikatakan di ruang ganti, sekarang tidak bisa. Anda bisa dianggap menyinggung seseorang, disebut pembuli, dan dituduh melakukan perundungan,” tambah Rooney.
Pergeseran Budaya Sepak Bola Modern
Rooney juga menyoroti hilangnya tradisi saling mengkritik secara langsung di dalam tim. Baginya, kritik terbuka justru bisa mendorong pemain meningkatkan performa.
Ia mengingat bagaimana pemain-pemain besar di eranya saling mengingatkan dengan cara keras namun efektif. Menurutnya, itu adalah bentuk kepedulian dan tanggung jawab bersama.
“Apa yang terjadi dengan berbicara jujur dan berkata, ‘Apa yang kamu lakukan?’” ucap Rooney. “Ketika kamu mengkritik saya, saya akan berpikir ‘Saya tidak akan membiarkannya lagi’, dan itu membuat saya bangkit.”
“Itu membangunkanmu, memberi kehidupan, dan menjadi tanggung jawab. Saya punya tanggung jawab untuk menjaga rekan setim saya tetap fokus, begitu juga sebaliknya. Itu kolektif,” ujar Rooney.
Pengalaman Rooney Saat Jadi Pelatih
Rooney melanjutkan kariernya ke dunia manajerial setelah gantung sepatu pada 2021. Ia pernah menukangi Derby County, Birmingham City, hingga Plymouth Argyle, meski hasilnya tidak memuaskan.
Ia mengaku perubahan kultur ruang ganti juga terasa saat dirinya melatih. Bahkan, ia pernah memilih meninggalkan ruang ganti agar tidak terlibat lebih jauh.
“Saya pernah keluar dari ruang ganti sebagai manajer karena saya akan meledak,” kata Rooney. “Saya melihat seorang pemain mengkritik pemain lain, padahal tidak buruk, hanya biasa saja.”
“Namun ada pemain lain berkata, ‘Kamu tidak bisa melakukan itu, kalau mau bicara lakukan secara pribadi. Itu perundungan’. Saya hanya berdiri, lalu berkata, ‘Mandi saja’, dan pergi tanpa bicara,” ujar Rooney.
Tantangan Komunikasi Zaman Sekarang
Rooney menilai komunikasi antar pemain modern jauh lebih sensitif. Setiap ucapan bisa ditafsirkan berbeda tergantung nada maupun cara penyampaian.
Menurutnya, meski tujuan akhirnya tetap untuk memotivasi, kini pemain atau pelatih harus jauh lebih hati-hati. Ia menganggap perubahan ini adalah konsekuensi dari perkembangan sepak bola masa kini.
“Anda tidak tahu apa yang bisa dan tidak bisa dikatakan sekarang. Harus benar-benar hati-hati dalam kata-kata, cara berbicara, dan nada suara,” kata Rooney.
“Begitu banyak hal yang harus diperhatikan, tapi pada akhirnya, tujuannya tetap sama: mencoba mendapatkan yang terbaik dari pemain itu,” tambahnya.
Sumber: Manchester Evening News
Klasemen Premier League
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
21 Shots, 0 Gol: Masalah AC Milan Itu Bernama Santiago Gimenez
Liga Italia 14 November 2025, 23:52
-
4 Statistik yang Membuat AC Milan Unggul di Derby: Analisis jelang Bentrokan dengan Inter
Liga Italia 14 November 2025, 23:40
LATEST UPDATE
-
Liverpool Diam-Diam Siapkan Alternatif Guehi untuk Januari 2026, Dua Nama Masuk Radar
Liga Inggris 15 November 2025, 07:00
-
Kondisi Faktual Xabi Alonso di Real Madrid: Kritik Mengalir, Kepercayaan Tetap Solid
Liga Spanyol 15 November 2025, 04:50
-
Vinicius Junior, Rodrygo, dan Dukungan Ancelotti untuk Duo Real Madrid di Timnas Brasil
Piala Dunia 15 November 2025, 04:21
-
Hasil Angola vs Argentina: Tango Menang Lagi, Messi Bikin Satu Gol & Satu Assist
Piala Dunia 15 November 2025, 02:10
-
Jadwal Live Streaming Final Voli Piala Ketum PP PBVSI 2025 di MOJI Hari Ini, 15 November 2025
Voli 15 November 2025, 00:01
-
21 Shots, 0 Gol: Masalah AC Milan Itu Bernama Santiago Gimenez
Liga Italia 14 November 2025, 23:52
-
4 Statistik yang Membuat AC Milan Unggul di Derby: Analisis jelang Bentrokan dengan Inter
Liga Italia 14 November 2025, 23:40
LATEST EDITORIAL
-
Tempat Lahirnya Legenda: 10 Stadion Paling Ikonik dalam Sejarah Sepak Bola
Editorial 13 November 2025, 10:55
-
Florian Wirtz Selanjutnya? 10 Rekrutan Terburuk dari Juara Bertahan Premier League
Editorial 12 November 2025, 11:23
-
6 Gelandang yang Bisa Jadi Target Manchester United pada Bursa Transfer Januari 2026
Editorial 12 November 2025, 10:55
-
8 Penendang Penalti Terbaik Sepanjang Masa di Premier League, Siapa Paling Akurat?
Editorial 11 November 2025, 13:01







