Fabio Capello Kritik Juventus, Penjualan Chiesa dan Strategi Thiago Motta
Aga Deta | 28 Februari 2025 04:53
Bola.net - Mantan pelatih Juventus, Fabio Capello, menyoroti berbagai masalah yang dihadapi klub musim ini. Menurutnya, kegagalan Bianconeri tidak hanya menjadi tanggung jawab Thiago Motta, tetapi juga Cristiano Giuntoli sebagai direktur olahraga.
Juventus baru saja mengalami pukulan telak setelah tersingkir dari Coppa Italia. Mereka dikalahkan Empoli melalui adu penalti, Kamis (27/2/2025) dini hari WIB.
Duel Juventus vs Empoli di Allianz Arena berakhir 1-1 selama 90 menit. Namun, Bianconeri akhirnya kalah 2-4 lewat drama adu penalti.
Hasil itu membuat langkah Juventus di Coppa Italia musim ini harus terhenti di perempat final. Capello menilai tim ini kehilangan semangat, keinginan, dan kualitas yang seharusnya mereka miliki.
“Juventus membiarkan Empoli menyerang sesuka mereka,” kata Capello kepada Sky Sport Italia. "Mereka mirip seperti Milan. Tidak ada determinasi, semangat, atau kualitas dalam permainan mereka."
Penjualan Chiesa dan Kebijakan Transfer Dipertanyakan
Capello secara khusus mempertanyakan keputusan Juventus untuk menjual Federico Chiesa. Menurutnya, Chiesa adalah pemain yang mampu mengangkat moral tim dalam momen-momen sulit.
“Juventus memulai musim dengan membuang pemain kunci, terutama Chiesa. Dia punya momen-momen keajaiban yang sangat berarti bagi tim,” tambahnya.
Selain itu, Capello menilai Juventus tidak melakukan belanja pemain dengan bijak. Menurutnya, banyak rekrutan musim ini yang tidak cukup kuat untuk menghadapi tekanan bermain di klub besar.
"Pilihan harus dibuat dengan bijak, merekrut pemain yang bisa menangani tekanan mengenakan jersey klub besar. Juve tidak memahami ini. Mereka menghabiskan banyak uang, tapi tidak dengan bijak. Mereka punya pemain bagus, tapi tidak ada yang benar-benar membuat perbedaan," ujarnya.
Thiago Motta dan Masalah Penguasaan Bola
Capello juga menyoroti gaya bermain yang diterapkan oleh Thiago Motta. Ia merasa bahwa terlalu banyak penguasaan bola tanpa arah yang jelas telah menjadi kelemahan utama Juventus.
“Motta terlalu fokus pada penguasaan bola, tetapi saya dengar dia mulai frustrasi dengan Gatti karena ingin lebih banyak umpan vertikal,” ungkap Capello.
“Dia akhirnya menyadari bahwa penguasaan bola yang sia-sia dan umpan ke belakang tidak memberikan hasil yang sama seperti di Bologna.”
Menurut Capello, Juventus selalu kesulitan menghadapi lawan yang bermain dengan tempo cepat dan penuh determinasi. Hal ini menunjukkan bahwa pendekatan taktik mereka masih perlu diperbaiki.
Situasi Sulit Dusan Vlahovic
Dusan Vlahovic juga menjadi sorotan setelah gagal mengeksekusi penalti melawan Empoli. Masa depannya di Juventus semakin tidak pasti karena belum ada kesepakatan perpanjangan kontrak yang berakhir pada 2026.
“Ketika seorang pemain merasa tidak dipercaya oleh pelatihnya, itu akan sulit baginya,” kata Capello. “Setelah satu kesalahan kontrol, kepercayaan dirinya langsung turun. Dia terlihat tidak nyaman dan itu berpengaruh pada eksekusi penaltinya.”
Capello juga menyebut kombinasi Vlahovic dan Randal Kolo Muani cukup menjanjikan, tetapi Juventus masih kurang pemain yang bisa mengisi area kotak penalti dengan lebih efektif.
Juventus Harus Fokus pada Target Minimal
Dengan tersingkir dari Coppa Italia dan Liga Champions, Juventus kini harus mengamankan posisi empat besar di Serie A agar bisa kembali ke Liga Champions musim depan.
“Dua setengah tempat di Liga Champions sudah hampir pasti diambil, jadi perebutan posisi keempat akan sangat ketat,” jelas Capello. “Setiap pertandingan harus dihadapi dengan penuh fokus, terutama untuk klub seperti Juventus dan Milan yang telah menghabiskan banyak uang di bursa transfer.”
Juventus kini harus segera bangkit jika tidak ingin musim ini berakhir dengan kekecewaan total.
Sumber: Football Italia
Klasemen Serie A
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Timnas Indonesia Kuasai Ruang Antarlini dan Menjaga Kualitas Transisi Permainan
Tim Nasional 6 September 2025, 17:02 -
Vanenburg Beberkan Alasan Belum Mainkan Dion Markx di Timnas Indonesia U-23
Tim Nasional 6 September 2025, 16:52 -
Pelatih Timnas Lebanon Tak Asing dengan Sepak Bola Indonesia, Kok Bisa?
Tim Nasional 6 September 2025, 16:46 -
Hansi Flick Belum Temukan Kombinasi Bek Tengah Terbaik Barcelona
Liga Spanyol 6 September 2025, 16:32 -
MU Bisa Raup Bonus Tambahan dari Transfer Antony ke Real Betis, Begini Caranya
Liga Inggris 6 September 2025, 16:11
LATEST UPDATE
-
Jadwal, Hasil Lengkap, Klasemen, dan Top Skor Kualifikasi Piala Asia U-23 2026
Tim Nasional 6 September 2025, 22:55 -
Man of the Match Timnas Indonesia U-23 vs Makau: Arkhan Fikri
Tim Nasional 6 September 2025, 22:32 -
Terlewatinya Catatan Gol Francesco Totti di Timnas Italia
Piala Dunia 6 September 2025, 22:08 -
Update Klasemen Pembalap MotoE 2025
Otomotif 6 September 2025, 21:48 -
Hasil Race 2 MotoE Catalunya 2025: Eric Granado Raih Kemenangan Ganda untuk LCR E-Team
Otomotif 6 September 2025, 21:44 -
Daftar Pabrikan Motor dengan Gelar Dunia Konstruktor MotoGP Terbanyak dalam Sejarah
Otomotif 6 September 2025, 21:36
LATEST EDITORIAL
-
Isak Catat Rekor Baru, Ini 5 Transfer Termahal Premier League
Editorial 3 September 2025, 14:48 -
Rekor Pecah Lagi! 5 Pemain Liverpool dengan Harga Fantastis
Editorial 3 September 2025, 13:18 -
6 Pemain yang Menolak Chelsea untuk Gabung Tottenham, Termasuk Xavi Simons
Editorial 1 September 2025, 17:24