Menelusuri Jejak Alessandro Nesta: Legenda Milan yang Menjadi Pelatih Monza 2 Kali dalam 50 hari

Afdholud Dzikry | 11 Februari 2025 11:45
Menelusuri Jejak Alessandro Nesta: Legenda Milan yang Menjadi Pelatih Monza 2 Kali dalam 50 hari
Pelatih AC Monza, Alessandro Nesta. (c) dok.Monza

Bola.net - Alessandro Nesta, nama yang sangat dikenal di dunia sepak bola, terutama bagi para penggemar AC Milan dan Lazio. Kariernya sebagai bek tengah penuh dengan prestasi yang mengesankan, menjadikannya salah satu yang terbaik di posisinya.

Nama Alessandro Nesta menjadi topik pembicaraan setelah namanya ditunjuk kembali menjadi pelatih Monza. Kabar ini menjadi menarik karena Nesta merupakan mantan pelatih Monza yang dipecat pada 23 Desember 2024 lalu. Atau hanya butuh 50 hari saja bagi Nesta untuk kembali menangani Andrea Petagna dkk.

Advertisement

Dari kemenangan di liga domestik hingga gelar internasional, Nesta telah mencatatkan namanya dalam sejarah sepak bola. Mari kita telusuri perjalanan kariernya yang gemilang, baik di lapangan hijau maupun di kursi pelatih.

Prestasi Nesta sebagai pemain tidak hanya diukur dari jumlah trofi, tetapi juga dari kualitas permainan yang ditunjukkannya. Dengan gaya bermain yang tenang dan kemampuan membaca permainan, ia menjadi pilar di lini belakang tim-tim yang dibelanya.

1 dari 4 halaman

Gelar Juara Bersama AC Milan

Gelar Juara Bersama AC Milan

Alessandro Nesta saat melatih Monza dalam laga Serie A melawan Juventus di U-Power Stadium, Senin (23/12/2024) dini hari WIB. (c) AC Monza/LaPresse via AP

Alessandro Nesta menghabiskan sebagian besar kariernya di AC Milan, di mana ia meraih banyak gelar bergengsi. Ia berhasil membawa timnya meraih dua gelar Serie A pada musim 2003-2004 dan 2010-2011, menunjukkan konsistensi dan kualitasnya sebagai bek.

Selain itu, Nesta juga menambah koleksi trofinya dengan menjuarai Piala Italia pada tahun 2002-2003. Gelar Piala Super Italia pun diraihnya dua kali, yakni pada tahun 2004 dan 2011, semakin menegaskan dominasi Milan di kancah sepak bola Italia.

Tidak hanya di level domestik, Nesta juga mencetak sejarah di pentas Eropa. Ia menjadi bagian penting dari tim yang meraih dua gelar Liga Champions UEFA, yakni pada tahun 2003 dan 2007, dengan kemenangan epik di final melawan Liverpool menjadi salah satu puncak kariernya.

2 dari 4 halaman

Keberhasilan di Piala Super dan Piala Dunia Antarklub

Tidak puas hanya dengan gelar liga, Nesta juga meraih kesuksesan di ajang Piala Super Eropa. Ia berhasil menjuarai kompetisi ini dua kali, pada tahun 2003 dan 2007, menambah panjang daftar prestasinya bersama AC Milan.

Tak hanya itu, Nesta juga mengukir namanya di Piala Dunia Antarklub FIFA dengan meraih trofi pada tahun 2007. Kemenangan ini semakin melengkapi pencapaian luar biasa yang diraihnya selama berkarier sebagai pemain.

Dengan total 325 pertandingan dan 10 gol yang dicetak selama sepuluh musim di AC Milan, Nesta telah membuktikan dirinya sebagai salah satu bek tengah terbaik sepanjang masa. Pengaruhnya di lapangan tidak hanya terlihat dari statistik, tetapi juga dari kepemimpinannya.

3 dari 4 halaman

Karier Internasional dan Penghargaan Individu

Di level internasional, Alessandro Nesta juga tidak kalah bersinar. Ia menjadi bagian dari skuad timnas Italia yang meraih gelar Piala Dunia 2006, menambah prestasi gemilangnya di dunia sepak bola.

Selain itu, Nesta pernah menjabat sebagai kapten Lazio dan mencetak gol kemenangan di final Coppa Italia tahun 1998. Penghargaan Pemain Muda Terbaik Serie A juga pernah diraihnya, menandakan bahwa bakatnya sudah terlihat sejak dini.

Dengan koleksi gelar juara yang sangat impresif, Nesta tidak hanya diakui sebagai bek yang tangguh, tetapi juga sebagai pemimpin yang inspiratif bagi rekan-rekannya. Kariernya di lapangan hijau telah meninggalkan jejak yang tak terlupakan.

4 dari 4 halaman

Perjalanan Karier Kepelatihan

Alessandro Nesta memulai karir manajerialnya pada 31 Agustus 2015 sebagai pelatih kepala pertama Miami FC. Di musim keduanya, ia berhasil membawa tim menjadi juara musim semi dan musim gugur 2017, meskipun tersingkir di semifinal playoff oleh New York Cosmos.

Setelah masa jabatannya di Miami, Nesta diangkat sebagai manajer Perugia pada 14 Mei 2018. Namun, setelah kekalahan 4-1 dari Verona dalam playoff promosi Serie B, ia mengundurkan diri pada 21 Mei 2019.

Pada 17 Juni 2019, Nesta ditunjuk sebagai manajer Frosinone dengan kontrak dua tahun. Meskipun mencapai playoff di musim 2019-20, ia dipecat pada 22 Maret 2021 setelah hasil yang kurang memuaskan.

Setelah ditunjuk sebagai manajer Reggiana pada 13 Juni 2023, timnya hanya mampu menyelesaikan liga di posisi kesebelas. Karirnya di Monza dimulai pada 12 Juni 2024, tetapi berakhir cepat dengan pemecatan pada 23 Desember 2024 setelah serangkaian kekalahan.

Dan pada 11 Februari 2025, Monza kembali membuat kejutan dengan memanggil Nesta untuk menangani tim menggantikan Salvatore Bocchetti yang dinilai gagal sejak ditunjuk menggantikan Nesta pada Desember tahun lalu.

LATEST UPDATE