Napoli Juara Supercoppa Italiana, Pesan De Laurentiis: Jangan Ragukan Antonio Conte!

Afdholud Dzikry | 23 Desember 2025 08:43
Napoli Juara Supercoppa Italiana, Pesan De Laurentiis: Jangan Ragukan Antonio Conte!
Pelatih Napoli, Antonio Conte berpose dengan trofi Supercoppa Italiana. (c) AP Photo/Altaf Qadri

Bola.net - Presiden Napoli Aurelio De Laurentiis kini bisa tersenyum sangat lebar. Ia sukses membungkam semua pihak yang sempat meragukan Antonio Conte.

Napoli baru saja menyabet gelar juara Supercoppa Italiana musim ini. Mereka mengalahkan Bologna di partai final Piala Super Italia dengan performa meyakinkan.

Advertisement

Kemenangan ini menjadi bukti sahih kualitas tangan dingin Conte. Sang pelatih mampu mengubah wajah tim dalam waktu singkat.

De Laurentiis pun mengirim pesan khusus kepada para suporter. Ia meminta seluruh pendukung setia Napoli untuk terus bermimpi.

1 dari 4 halaman

Balas Dendam Manis ke Bologna

Balas Dendam Manis ke Bologna

Pemain Napoli, Scott McTominay (kiri) dan Alessandro Buongiorno merayakan kemenangan timnya atas Bologna di final Piala Super Italia, 23 Des 2025. (c) AP Photo/Altaf Qadri

Laga final ini sekaligus menjadi ajang balas dendam sempurna. Napoli sebelumnya sempat kalah dari Bologna di pentas Serie A.

Namun situasi kini berbalik seratus delapan puluh derajat. De Laurentiis menyebut skor pertemuan mereka kini menjadi imbang.

"Apakah Anda memiliki keraguan pada Conte? Kami kalah 2-0 di Bologna pada ajang Serie A, di sini kami menyamakannya, dengan perbedaan bahwa seperti kata teman saya Joey Saputo, ini adalah turnamen yang berbeda dan ada trofi yang dipertaruhkan," ujar De Laurentiis kepada Sport Mediaset.

"Saya minta maaf padanya, tapi sekarang skornya 1-1, jadi kami menunggu mereka di Naples untuk penentuan yang terbaik dari tiga pertemuan," tambahnya.

2 dari 4 halaman

Berkah di Balik Badai Cedera

Berkah di Balik Badai Cedera

Starting XI Napoli saat melawan Bologna di final Supercoppa Italiana. (c) AP Photo/Altaf Qadri

Badai cedera ternyata membawa berkah tersendiri bagi skuad Napoli. Pemain seperti David Neres akhirnya mendapat panggung untuk bersinar.

De Laurentiis menilai kedalaman skuad musim ini jauh lebih baik. Investasi besar di musim panas mulai membuahkan hasil manis.

"Hal yang sama terjadi musim ini, bedanya kami punya lebih banyak pemain, karena kami berinvestasi banyak selama jendela transfer musim panas. Jadi dalam nasib buruk, kami juga punya keberuntungan karena terpaksa memainkan dan menemukan rekrutan baru," ungkap De Laurentiis.

"Namun, mari kita tetap tenang, karena kemunduran selalu ada di depan mata. Jadi kami punya pertandingan lain melawan Cremonese di Serie A pada 28 Desember, kami harus waspada dan tidak teralihkan," tegas sang presiden.

3 dari 4 halaman

Pesan Mimpi untuk Suporter

Pesan Mimpi untuk Suporter

Selebrasi pemain Napoli usai menjuarai Piala Super Italia dengan mengalahkan Bologna 2-0, Selasa (23/12/2025) dini hari WIB. (c) AP Photo/Altaf Qadri

Bos Napoli itu tetap mengingatkan timnya untuk tetap waspada. Mereka tidak boleh terlena karena laga berikutnya sudah menanti.

Meski begitu, ia mengizinkan fans merayakan momen bersejarah ini. Pencapaian dua trofi setahun adalah hal langka bagi mereka.

"Kami bersenang-senang malam ini, karena sejak era Maradona kami tidak memenangkan dua trofi dalam satu tahun kalender, jadi itu sudah penting," kata De Laurentiis.

"Saya katakan kepada para penggemar, bermimpilah, dan selalu bermimpi 'Forza Napoli!'," serunya.

4 dari 4 halaman

Janji Bongkar Kisah Lama

De Laurentiis juga menyinggung soal kritik yang sering ia terima. Ia merasa keputusan merekrut Conte adalah langkah yang sangat tepat.

Sang presiden bahkan berjanji akan mengungkap sebuah rahasia besar. Hal ini berkaitan dengan kegagalan Napoli di musim lalu.

"Kami pikir tim ini kuat dua tahun lalu dan tiga tahun lalu. Selalu ada periode di mana pelatih harus menyatukan pemain untuk memberikan yang terbaik. Conte adalah seorang maestro, jadi dia tidak butuh waktu lama untuk menyesuaikan diri sebagai pemenang," puji De Laurentiis.

"Saya percaya bahwa saya membuat sedikit keputusan buruk dalam hidup saya, dengan sutradara film, pemain, atau pelatih tim saya. Saya selalu dicela oleh beberapa jurnalis kurang ajar bahwa saya salah finis di posisi ke-10, tapi suatu hari nanti saya akan menceritakan kisah sebenarnya tentang apa yang terjadi sebelum akhir musim itu," tutupnya.

LATEST UPDATE