Bos Fenerbahce Bongkar Alasan Pahit Pecat Jose Mourinho: Gara-Gara Gaya Bermain?

Richard Andreas | 8 September 2025 07:14
Bos Fenerbahce Bongkar Alasan Pahit Pecat Jose Mourinho: Gara-Gara Gaya Bermain?
Jose Mourinho dalam laga Liga Europa antara Fenerbahce vs Rangers, Jumat (7/3/2025). (c) AP Photo/Khalil Hamra

Bola.net - Fenerbahce secara resmi mengakhiri kerja sama dengan Jose Mourinho setelah menjalani kolaborasi selama satu tahun. Keputusan tersebut mengagetkan berbagai kalangan, terutama karena Mourinho masih memiliki catatan kemenangan yang tergolong positif.

Presiden klub Ali Koc akhirnya memberikan penjelasan mengenai latar belakang keputusan kontroversial ini. Menurut Koc, pemutusan hubungan kerja dengan Mourinho merupakan perpisahan yang menyakitkan bagi kedua belah pihak.

Advertisement

Meskipun mengakui kemampuan serta prestasi yang telah diraih sang pelatih, Koc berpendapat bahwa pendekatan permainan defensif Mourinho sudah tidak sejalan dengan visi klub ke depan. Fenerbahce menginginkan gaya bermain yang lebih agresif dan dominan, bukan hanya mengandalkan strategi bertahan.

Keputusan pemecatan ini dipicu oleh kegagalan tim di babak play-off Liga Champions. Kekalahan tipis dari Benfica membuat manajemen klub meragukan efektivitas metode Mourinho untuk musim yang akan datang.

1 dari 3 halaman

Alasan Pemecatan Mourinho

Jose Mourinho dilepas pada 29 Agustus, hanya sekitar setahun lebih sejak meneken kontrak di Turki. Catatan 37 kemenangan dari total 62 pertandingan ternyata tidak mampu menyelamatkan posisinya.

Kekalahan agregat 0-1 dari Benfica menjadi turning point yang menentukan nasibnya. Ali Koc menekankan bahwa hasil pertandingan bukanlah isu pokok dalam keputusan ini.

"Tersingkir dari Benfica bukan masalah, tetapi cara kami tersingkir tidak dapat kami terima," tegas Koc. Menurutnya, pendekatan bermain Fenerbahce yang terlalu berhati-hati membuat klub terkesan tidak berkembang.

Koc melanjutkan, "Kami berpisah karena yakin skuad ini mampu menampilkan sepak bola yang lebih berkualitas. Di Turki, kami wajib mendominasi permainan. Kami mengalami kesulitan mengejar ketika tertinggal."

Pernyataan tersebut menegaskan bahwa perbedaan filosofi bermain menjadi faktor utama di balik pemecatan Mourinho.

2 dari 3 halaman

Perpisahan yang Pahit

Koc mendeskripsikan momen berpisah dengan Mourinho sebagai keputusan yang sangat berat. Dia menyatakan bahwa hubungannya dengan pelatih asal Portugal itu sangat harmonis, bahkan melebihi sekadar relasi profesional.

"Chemistry kami sangat sempurna, pencapaiannya jelas terlihat, bahkan berhasil mendatangkannya saja sudah merupakan sebuah prestasi," ungkap Koc. Namun demikian, Fenerbahce merasa membutuhkan perubahan arah.

Filosofi dominasi menjadi DNA klub, dengan Koc menyebut rekor 99 gol dan 99 poin sebagai identitas genetik Fenerbahce. Mourinho dinilai belum mampu melanjutkan tradisi standar tinggi tersebut.

Bagi Koc, meninggalkan Mourinho bukan persoalan kemampuan atau pencapaian, melainkan perbedaan pandangan mengenai cara Fenerbahce seharusnya bermain. Keputusan itu, meski sulit, dipandang krusial bagi perkembangan klub di masa mendatang.

3 dari 3 halaman

Pengganti Mourinho dan Masa Depan

Pasca pemecatan, Koc mengakui bahwa Luciano Spalletti sebenarnya menjadi target utama Fenerbahce. Akan tetapi, mantan pelatih timnas Italia tersebut menolak penawaran karena memutuskan tidak melatih pada musim ini.

Koc menjelaskan, pihak klub kini memusatkan perhatian untuk mencari pelatih asing yang memiliki pengalaman di kompetisi Eropa. "Kami sedang melakukan komunikasi dengan beberapa kandidat dan akan segera mengumumkan pelatih baru," tegasnya.

Sementara itu, masa depan Mourinho masih belum jelas. Pelatih berusia 62 tahun itu dikaitkan dengan kemungkinan kembali ke Premier League bersama Nottingham Forest atau West Ham.

Selain itu, terdapat spekulasi mengenai peluangnya melatih Rangers di kompetisi Skotlandia. Mourinho sendiri belum memberikan keterangan resmi mengenai rencana kariernya selanjutnya.

LATEST UPDATE