Musim Lalu Finis di Peringkat 6, Mengapa Lyon Didegradasi ke Ligue 2?
Asad Arifin | 25 Juni 2025 07:50
Bola.net - Sepak bola Prancis mendapat guncangan besar. Lyon resmi terdegradasi ke Ligue 2 untuk musim 2025/2026, bukan karena performa buruk di atas lapangan, melainkan akibat krisis finansial yang melilit klub.
Keputusan ini diumumkan oleh Direction Nationale du Controle de Gestion (DNCG), otoritas pengawas keuangan klub profesional di Prancis, setelah Lyon gagal meyakinkan mereka mengenai kestabilan keuangan klub.
Padahal, Lyon menutup musim lalu di posisi keenam Ligue 1 dan seharusnya berhak tampil di kompetisi Eropa. Namun, krisis finansial yang telah membayangi sejak tahun lalu membuat DNCG mengambil langkah drastis.
Pada November 2024, DNCG telah menjatuhkan sanksi degradasi sementara, yang kini diputuskan menjadi permanen setelah pertemuan lanjutan yang digelar Selasa lalu. Kini, masa depan Lyon berada di ujung tanduk.
Tumpukan Utang dan Penjualan Pemain

Dalam pertemuan dengan DNCG, manajemen Lyon, termasuk pemilik klub John Textor, tidak mampu memberikan bukti kuat bahwa kondisi keuangan klub telah cukup stabil untuk mencabut sanksi. Menurut penilaian DNCG, meski Lyon telah mengambil sejumlah langkah penyelamatan, mereka tetap belum memenuhi standar kestabilan finansial yang ditetapkan.
Masalah keuangan Lyon mulai mencuat sejak Oktober 2024, ketika induk perusahaan mereka, Eagle Football Group yang juga dimiliki oleh John Textor, mengumumkan bahwa mereka menanggung utang sebesar £422 juta.
Meski demikian, Lyon telah berupaya memperbaiki kondisi finansial, antara lain melalui penjualan pemain seperti Maxence Caqueret ke Como pada Januari dan Rayan Cherki ke Manchester City pada Juni. Dua transfer tersebut menghasilkan dana sekitar £45 juta.
"Kami akan mengajukan banding untuk menunjukkan kemampuan kami dalam menyediakan sumber daya keuangan yang diperlukan untuk menjamin tempat Lyon di Ligue 1," tulis pernyataan resmi klub.
Dampak Terhadap Crystal Palace dan Kompetisi Eropa

Degradasi yang dialami Lyon juga membawa dampak terhadap klub Inggris, Crystal Palace. Klub asal London itu sebelumnya dipastikan lolos ke Liga Europa usai menjuarai Piala FA.
Namun, keikutsertaan Palace di kompetisi Eropa terancam karena aturan UEFA yang melarang dua klub dengan pemilik yang sama berlaga dalam turnamen yang sama.
Saat ini, John Textor tercatat masih memiliki saham di kedua klub, meskipun ia telah menyepakati penjualan 43 persen sahamnya di Palace kepada pemilik New York Jets, Woody Johnson. Dengan Lyon yang didegradasi, peluang Palace untuk tampil tanpa hambatan regulasi menjadi terbuka.
Luka Mendalam dalam Sejarah Panjang Lyon

Lyon merupakan salah satu klub paling sukses di Prancis, dengan koleksi tujuh gelar Ligue 1 secara beruntun dari tahun 2002 hingga 2008. Mereka juga pernah menembus semifinal Liga Champions pada tahun 2020 dan belum pernah terdegradasi ke divisi dua sejak 1989.
Karena itu, keputusan ini menjadi noda kelam dalam sejarah panjang klub.
Jika banding Lyon ditolak, maka Reims, yang sebelumnya kalah dalam play-off degradasi dari Metz—berpotensi menggantikan posisi mereka di Ligue 1. Musim panas 2025 yang seharusnya menjadi masa persiapan Lyon untuk kembali tampil di Eropa justru berubah menjadi musim penuh krisis identitas dan ketidakpastian masa depan.
Sumber: BBC Sport
Klasemen Ligue 1 2024/2025
Baca Ini Juga:
- Resmi, Lyon Degradasi ke Ligue 2 Akibat Utang Menggunung
- Paul Pogba: Antara Cahaya Gemerlap dan Lintasan Kelam, Kini Siap Menulis Babak Baru di Monaco
- Paul Pogba Sepakat Gabung AS Monaco, Kembali ke Lapangan Setelah Skorsing
- AS Monaco: Klub Elite dari Wilayah Mini dan Bergelimang Trofi
- Masih Ingat dengan Paul Pogba, Apa Kabarnya Sekarang?
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Selamat, Ousmane Dembele dan Aitana Bonmati Menangkan Pemain Terbaik FIFA Best 2025!
Liga Champions 17 Desember 2025, 01:06
-
Kylian Mbappe Menang Gugatan, PSG Harus Lunasi Gaji dan Bonusnya yang Tertunggak
Liga Eropa Lain 16 Desember 2025, 23:55
-
Gianluigi Donnarumma Raih Gelar sebagai Kiper Terbaik FIFA 2025
Liga Inggris 16 Desember 2025, 21:48
LATEST UPDATE
-
Rapor Pemain Real Madrid vs Sevilla: Bellingham Bersinar, Mbappe Penentu Kemenangan
Liga Spanyol 21 Desember 2025, 06:01
-
Rekap Hasil La Liga Tadi Malam: Real Madrid Lagi-Lagi Menang, Barcelona Wajib Waspada
Liga Spanyol 21 Desember 2025, 05:55
-
Man of the Match Juventus vs AS Roma: Francisco Conceicao
Liga Italia 21 Desember 2025, 05:34
-
Man of the Match Real Madrid vs Sevilla: Jude Bellingham
Liga Spanyol 21 Desember 2025, 05:21
-
Hasil Everton vs Arsenal: Meriam London Amankan Tiga Poin Berkat Penalti Viktor Gyokeres
Liga Inggris 21 Desember 2025, 05:11
-
Hasil Juventus vs Roma: Gol Conceicao dan Openda Antarkan Tiga Poin
Liga Italia 21 Desember 2025, 04:47
-
Man of the Match Tottenham vs Liverpool: Hugo Ekitike
Liga Inggris 21 Desember 2025, 03:36
-
Kontroversi Newcastle vs Chelsea: Mengapa VAR Tak Berikan Penalti untuk Tuan Rumah?
Liga Inggris 21 Desember 2025, 03:07
-
Hasil Tottenham vs Liverpool: Kalahkan 9 Pemain Spurs, The Reds Meroket ke 5 Besar
Liga Inggris 21 Desember 2025, 02:50
-
Eric Garcia Pecahkan Rekor Pribadi Setelah Jadi Andalan Hansi Flick di Barcelona
Liga Spanyol 21 Desember 2025, 02:13
-
Thiago Silva Resmi Pulang ke Porto, AC Milan dan Chelsea Harus Gigit Jari
Liga Eropa Lain 21 Desember 2025, 01:53
-
Chelsea Terancam Denda Besar Usai Imbang Lawan Newcastle di Premier League
Liga Inggris 21 Desember 2025, 01:51
LATEST EDITORIAL
-
4 Pelatih yang Bisa Diboyong Chelsea jika Enzo Maresca Pindah ke Manchester City
Editorial 19 Desember 2025, 20:30
-
Salah hingga Drogba, 7 Pemain Terhebat yang Tak Pernah Menjuarai Piala Afrika
Editorial 19 Desember 2025, 20:02
-
8 Calon Pelabuhan Baru Mohamed Salah jika Tinggalkan Liverpool
Editorial 18 Desember 2025, 21:54
-
3 Pemain Terbaik Dunia Versi Luka Modric: Lamine Yamal Masuk, Kylian Mbappe Tak Ada
Editorial 18 Desember 2025, 20:54



