Cabor Dansa di PON XVIII Masih Kontroversi
Editor Bolanet | 10 April 2012 04:45
Pasalnya, Riau selaku tuan rumah, justru secara terang-terangan mengungkapkan rasa keberatannya. Alasan utamanya, dansa dinilai tidak mencerminkan budaya Riau yang bernuansa Islami Melayu.
Sesuai pendaftaran yang digelar KONI Pusat hingga 4 April lalu, dari tiga cabor yang akan ditambahkan ke PON, hanya dansa yang memenuhi syarat. Lima provinsi telah mendaftar pada cabang tersebut, di antaranya Yogyakarta, Kalimantan Selatan, Jawa Barat, Sulawesi Selatan dan Kalimantan Timur.
Adapun, dua cabang yang lain, yakni drumband dan hoki tidak memenuhi syarat untuk dipertandingkan. Sebab, syarat yang diharuskan diikuti minimal lima provinsi tidak terpenuhi.
Hanya terdapat empat provinsi yang mendaftar drumband, yaitu Yogyakarta, Jawa Barat, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur. Begitu pula hoki hanya empat daerah, di antaranya Yogyakarta, Jawa Barat, Papua Barat dan Kalimantan Timur.
Mengenai persoalan tersebut, Kemenpora akan memanggil KONI Pusat dan PB PON guna membahas cabang dansa dengan nomor Cha-Cha, terutama terkait penolakan tuan rumah karena berseberangan dengan adat Melayu Riau.
Kami berharap ada pertemuan dulu antara KONI dengan PB PON. Kami juga menunggu laporan mereka. Yang pasti, Cha-cha harus dilaksanakan di Riau dan persoalan ini harus selesai sebelum entry by name, kata Deputi IV Bidang Pembinaan dan Prestasi Kemenpora, Djoko Pekik kepada Bola.net.
Pria asal Grobogan, Jawa Tengah tersebut belum bisa memastikan waktu pertemuan dengan KONI Pusat dan PB PON. Namun, dia menjanjikan mediasi terjadi sebelum entry by name. Entry by name sendiri akan dilaksanakan tiga bulan sebelum PON dilaksanakan atau sekitar Juni.
Mediasi akan dilakukan sebelum entry by name yang dilaksanakan tiga bulan sebelum PON atau sekitar Juni, tandasnya.
Terkait solusi pembuatan technical handbook, Djoko menawarkan jalan tengah. Buku yang sudah dibuat tidak perlu ada perubahan. Semua tetap berjalan sesuai rencana. Hanya, untuk dansa bisa dibuatkan buku semacam suplemen.
Nanti buku itu bisa diselipkan di tengah-tengah technical handbook, semacam suplemen. Jadi tidak perlu dibuat ulang, ungkapnya.
Sementara itu, Wakil Ketua PB PON Ahmadsyah Harrofie belum bisa memutuskan apakah bakal menggelar cabang dansa atau tidak. Pihaknya masih menunggu pertemuan dengan Kemenpora dan KONI Pusat.
Belum ada keputusan, sebab masih menunggu pertemuan di Jakarta, Ahmadsyah Harrofie.
Menurutnya, cabang dansa meski sudah memenuhi persyaratan, namun masih menjadi kontroversi di Riau. Pasalnya, Organisasi masa dan organisasi kepemudaan di provinsi tersebut menolak penyelenggaraan cabang dansa. Karena itu, pihaknya perlu bertemu dengan KONI Pusat untuk mencarikan jalan keluar. (esa/Rev)
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
LATEST UPDATE
-
Prediksi Juventus vs Torino 9 November 2025
Liga Italia 6 November 2025, 12:54
-
Jelang Debut MotoGP di Portugal, Nicolo Bulega Happy Tapi Gugup Gantikan Marc Marquez
Otomotif 6 November 2025, 12:40
-
Prediksi Union Berlin vs Bayern Munchen 8 November 2025
Bundesliga 6 November 2025, 12:09
-
Harga Emas Hari Ini: Terjepit Data Ekonomi Kuat dan Isu Politik AS
News 6 November 2025, 12:06
-
Maresca Pasang Badan: 7 Perubahan Chelsea Berakhir Imbang, Ini Pembelaannya
Liga Inggris 6 November 2025, 11:47
-
5 Faktor Penting Saat Membeli Smartwatch Olahraga
Lain Lain 6 November 2025, 11:07
-
Lionel Messi Kembali ke Eropa?
Liga Champions 6 November 2025, 10:53
-
Prediksi Tottenham vs Manchester United 8 November 2025
Liga Inggris 6 November 2025, 10:53
-
Jadwal Liga Europa Pekan Ini Live di SCTV, 7 November 2025
Liga Eropa UEFA 6 November 2025, 10:44
-
Saksikan dan Nonton Formula 1 GP Brasil 2025, Tayang Eksklusif di Vidio
Otomotif 6 November 2025, 10:36
LATEST EDITORIAL
-
7 Pemain yang Berharap Bisa Curi Perhatian di Laga Liverpool vs Real Madrid
Editorial 4 November 2025, 13:20
-
10 Pemain dengan Total Transfer Paling Gila di Dunia, Neymar Tembus Rp7,68 Triliun!
Editorial 31 Oktober 2025, 15:01
-
4 Klub yang Bisa Jadi Pelabuhan Baru Vinicius Junior Jika Hengkang dari Real Madrid
Editorial 29 Oktober 2025, 14:17






