Indonesia Peroleh Banyak Medali di Taekwondo Asia Tenggara
Editor Bolanet | 13 Mei 2013 13:30
- Tim Universal Taekwondo Indonesia Profesional (UTI Pro), akhirnya mampu memecah kebuntuan dengan merebut 3 medali emas 5 perak dan 13 medali perunggu dalam kejuaraan Taekwondo Asia ke-11, di Nay Pyi Taw, Myanmar, yang berakhir Sabtu, (11/5).
Ketiga medali emas tersebut, masing-masing dipersembahkan dari kategori yunior kelas under 73 kilogram putra melalui Tiekpho Ivander, yang meraih kemenangan angka atas taekwondoin asal Malaysia Khir Amir Salam. Tiekpho unggul melalui kemenangan angka 6-3.
Kemudian, di kelas under 78 kilogram putra Hianwi Fardim asal Batam sukses mengikuti jejak Tiekpho Ivander mempersembahkan medali emas kedua dengan mengalahkan taekwondoin asal Filipina Alejandro Joel Felipe. Hianwi tidak membutuhkan waktu lama untuk merebut medali emas. Pasalnya, Alejandro tidak dapat melanjutkan pertadingan akibat cedera kaki.
Cedera yang dialami Alejandro terjadi karena sempat terjadi jual beli tendangan dironde pertama sehingga tidak bisa melanjutkan pertandingan, kata pelatih Hianwi, Satriyono, usai laga final di kelas tersebut.
Sedangkan satu medali emas lainnya, dihasilkan di kelas under 44 kilogram putri melalui Dinda Meirisia yang menang tipis atas Inna Dio nio dari Filipina.
Lima medali Perak diantaranya dihasilkan di kelas under 42 kilogram putri atas nama Humair a Apri yang kalah dari taekwondoin Filipina Irene Bermejo. Kemudian, kelas under 80 kilogram putra Herlambang serta Catur Yuni kelas diatas 73 kilogram putri.
Sementara itu, Vietnam keluar sebagai pengumpul medali terbanyak disusul Filipina dan Malaysia.
Pembina YUTI dan UTI Pro, Grand Master Lioe Nam Khiong, turut hadir di Myanmar. Selain memberikan motivasi kepada tim, sekaligus mendukung pelaksanaan Kejuaraan Taekwondo ASEAN ke -11 tersebut di Myanmar, yang sekaligus penyelenggara SEA Games, pada 27 Desember mendatang.
Saya sangat berterima kasih bisa memberikan konstribusi perangkat pertandingan beserta Sumber Daya Manusia-nya, ujar Lioe Nam Khiong.
Menanggapi pencapaian tim UTI Pro di ajang tersebut, Grand Master Lioe Nam Khiong menilai perlunya peningkatan lagi sehingga mampu bersaing di event-event internasional lainnya.
Secara umum, hasil ini cukup baik. Namun, belum yang terbaik dibanding dengan kekuatan beberapa Negara di kawasan Asia Tenggara, imbuhnya.
UTI Pro, kata Grand Master Lioe Nam Khiong, dalam waktu dekat akan menggelar Turnamen Internasional Best Of The Best UTI Pro di Yogyakarta, pada akhir Juni. Event tersebut, sekaligus dijadikan ajang seleksi penentuan tim yang akan diterjunkan ke Korea Open awal Juli 2013. (esa/mac)
Ketiga medali emas tersebut, masing-masing dipersembahkan dari kategori yunior kelas under 73 kilogram putra melalui Tiekpho Ivander, yang meraih kemenangan angka atas taekwondoin asal Malaysia Khir Amir Salam. Tiekpho unggul melalui kemenangan angka 6-3.
Kemudian, di kelas under 78 kilogram putra Hianwi Fardim asal Batam sukses mengikuti jejak Tiekpho Ivander mempersembahkan medali emas kedua dengan mengalahkan taekwondoin asal Filipina Alejandro Joel Felipe. Hianwi tidak membutuhkan waktu lama untuk merebut medali emas. Pasalnya, Alejandro tidak dapat melanjutkan pertadingan akibat cedera kaki.
Cedera yang dialami Alejandro terjadi karena sempat terjadi jual beli tendangan dironde pertama sehingga tidak bisa melanjutkan pertandingan, kata pelatih Hianwi, Satriyono, usai laga final di kelas tersebut.
Sedangkan satu medali emas lainnya, dihasilkan di kelas under 44 kilogram putri melalui Dinda Meirisia yang menang tipis atas Inna Dio nio dari Filipina.
Lima medali Perak diantaranya dihasilkan di kelas under 42 kilogram putri atas nama Humair a Apri yang kalah dari taekwondoin Filipina Irene Bermejo. Kemudian, kelas under 80 kilogram putra Herlambang serta Catur Yuni kelas diatas 73 kilogram putri.
Sementara itu, Vietnam keluar sebagai pengumpul medali terbanyak disusul Filipina dan Malaysia.
Pembina YUTI dan UTI Pro, Grand Master Lioe Nam Khiong, turut hadir di Myanmar. Selain memberikan motivasi kepada tim, sekaligus mendukung pelaksanaan Kejuaraan Taekwondo ASEAN ke -11 tersebut di Myanmar, yang sekaligus penyelenggara SEA Games, pada 27 Desember mendatang.
Saya sangat berterima kasih bisa memberikan konstribusi perangkat pertandingan beserta Sumber Daya Manusia-nya, ujar Lioe Nam Khiong.
Menanggapi pencapaian tim UTI Pro di ajang tersebut, Grand Master Lioe Nam Khiong menilai perlunya peningkatan lagi sehingga mampu bersaing di event-event internasional lainnya.
Secara umum, hasil ini cukup baik. Namun, belum yang terbaik dibanding dengan kekuatan beberapa Negara di kawasan Asia Tenggara, imbuhnya.
UTI Pro, kata Grand Master Lioe Nam Khiong, dalam waktu dekat akan menggelar Turnamen Internasional Best Of The Best UTI Pro di Yogyakarta, pada akhir Juni. Event tersebut, sekaligus dijadikan ajang seleksi penentuan tim yang akan diterjunkan ke Korea Open awal Juli 2013. (esa/mac)
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
LATEST UPDATE
-
Soal Skuad ARRC 2026, Astra Honda Racing Team Tak Tutup Peluang Pembalap Naik Kelas
Otomotif 7 Desember 2025, 21:16
-
Prediksi Timnas Indonesia U-22 vs Filipina 8 Desember 2025
Tim Nasional 7 Desember 2025, 19:08
-
Adenanta Putra Bicara Peluang Promosi ke ASB1000 Bareng Astra Honda di ARRC 2026
Otomotif 7 Desember 2025, 17:40
-
Update Klasemen Asia Road Racing Championship ARRC ASB1000 2025
Otomotif 7 Desember 2025, 16:48
-
Jadwal Liga Inggris Pekan Ini Live di SCTV dan Vidio, 6-9 Desember 2025
Liga Inggris 7 Desember 2025, 16:46
LATEST EDITORIAL
-
Dari Salah hingga Neymar, 8 Pemain Top yang Anjlok Drastis di Musim 2025/2026
Editorial 5 Desember 2025, 14:58
-
Jika Arne Slot Lengser, Ini 11 Pelatih Nganggur yang Cocok untuk Liverpool
Editorial 5 Desember 2025, 14:49
-
5 Pemain yang Memberikan Dampak Tak Terduga di Serie A Musim Ini
Editorial 4 Desember 2025, 13:02
-
6 Opsi Klub Baru Marcus Rashford jika Tak Dipermanenkan Barcelona
Editorial 4 Desember 2025, 11:26









