Jalani Penyembuhan, Chris John Belum Rencana Tanding Ulang
Editor Bolanet | 13 Mei 2013 18:45
- Pemegang gelar Super Champion kelas bulu WBA, Chris John masih menjalani proses penyembuhan luka setelah bertarung melawan petinju Jepang, Satoshi Hosono di Jakarta, 14 April 2013 lalu.
Saya masih menjalani proses penyembuhan luka di pelipis kanan dan belum ada rencana kembali berlatih di Sasana Herry's Gym Perth, Australia, kata petinju dengan rekor bertarung 48 kali menang (22 di antaranya dengan KO) dan tiga kali seri di Semarang, Senin (13/5).
Menurut petinju berjuluk The Dragon tersebut, dirinya mengalami luka yang cukup parah di pelipis kanan. Saya harus mendapat 50 jahitan dari dua luka. Saya juga menjalani bedah plastik sehingga jahitannya sangat halus, kata petinju asal Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah itu.
Pertarungan perebutan gelar melawan Satoshi Hosono tersebut terpaksa dihentikan pada ronde ketiga oleh wasit Rafael Ramos asal Amerika Serikat karena pelipis kanan Chris banyak mengeluarkan darah. Meski pertarungan tersebut berakhir dengan technical draw, Chris tetap mempertahankan gelar yang sudah dipegangnya hampir 10 tahun itu.
Saya akui Satoshi Hosono merupakan lawan yang berat karena menempati peringkat keenam kelas bulu WBA, kata istri mantan atlet wushu Jateng, Anna Maria Megawati tersebut.
Ketika ditanya tentang kemungkinan pertandingan ulang melawan Satoshi Hosono, ayah dua putri ini mengaku hingga saat ini dirinya belum tahu rencana pertarungan ke depan.
Saya belum tahu rencana pertarungan ke depan karena sekarang ini saya konsentrasi untuk penyembuhan luka terlebih dulu sambil menjalani latihan ringan, tutupnya. (ant/kny)
Saya masih menjalani proses penyembuhan luka di pelipis kanan dan belum ada rencana kembali berlatih di Sasana Herry's Gym Perth, Australia, kata petinju dengan rekor bertarung 48 kali menang (22 di antaranya dengan KO) dan tiga kali seri di Semarang, Senin (13/5).
Menurut petinju berjuluk The Dragon tersebut, dirinya mengalami luka yang cukup parah di pelipis kanan. Saya harus mendapat 50 jahitan dari dua luka. Saya juga menjalani bedah plastik sehingga jahitannya sangat halus, kata petinju asal Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah itu.
Pertarungan perebutan gelar melawan Satoshi Hosono tersebut terpaksa dihentikan pada ronde ketiga oleh wasit Rafael Ramos asal Amerika Serikat karena pelipis kanan Chris banyak mengeluarkan darah. Meski pertarungan tersebut berakhir dengan technical draw, Chris tetap mempertahankan gelar yang sudah dipegangnya hampir 10 tahun itu.
Saya akui Satoshi Hosono merupakan lawan yang berat karena menempati peringkat keenam kelas bulu WBA, kata istri mantan atlet wushu Jateng, Anna Maria Megawati tersebut.
Ketika ditanya tentang kemungkinan pertandingan ulang melawan Satoshi Hosono, ayah dua putri ini mengaku hingga saat ini dirinya belum tahu rencana pertarungan ke depan.
Saya belum tahu rencana pertarungan ke depan karena sekarang ini saya konsentrasi untuk penyembuhan luka terlebih dulu sambil menjalani latihan ringan, tutupnya. (ant/kny)
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Susul Cabor Sepak Bola, Tinju PON 2024 Tuai Kontroversi
Olahraga Lain-Lain 15 September 2024, 13:09
LATEST UPDATE
-
Update Klasemen Pembalap Asia Talent Cup 2025
Otomotif 25 Oktober 2025, 15:54
-
Klasemen Sementara MotoGP 2025 Usai Sprint Race Seri Malaysia di Sepang
Otomotif 25 Oktober 2025, 14:40
-
Jadwal Lengkap, Hasil Balapan, dan Klasemen MotoGP 2025
Otomotif 25 Oktober 2025, 14:39
-
Man of the Match AC Milan vs Pisa: Luka Modric
Liga Italia 25 Oktober 2025, 13:42
-
Hasil Kualifikasi Moto2 Malaysia 2025: Daniel Holgado Sabet Pole Usai Bekuk Barry Baltus
Otomotif 25 Oktober 2025, 13:37
-
Jadwal BRI Super League di Indosiar Hari Ini, Sabtu 25 Oktober 2025
Bola Indonesia 25 Oktober 2025, 12:34
LATEST EDITORIAL
-
4 Striker Terbaik Versi Harry Kane, Nama Thierry Henry Tak Masuk Daftar
Editorial 24 Oktober 2025, 22:47
-
3 Manajer Premier League yang Kontraknya Habis pada Musim Panas 2026
Editorial 23 Oktober 2025, 21:39
-
10 Gelandang Tengah Terbaik di Dunia Saat Ini: Dari Vitinha hingga Mac Allister
Editorial 23 Oktober 2025, 20:56













