Fabio Quartararo Akui Ketegangan dengan Yamaha, Sebut Masa Depannya Tak Tergantung Mesin V4

Anindhya Danartikanya | 15 Juli 2025 14:25
Fabio Quartararo Akui Ketegangan dengan Yamaha, Sebut Masa Depannya Tak Tergantung Mesin V4
Paolo Pavesio dan Fabio Quartararo (c) Yamaha MotoGP

Bola.net - Pembalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo, mengakui adanya ketegangan dengan Yamaha, yang ia sebut bakal memengaruhi masa depannya dengan pabrikan Jepang tersebut di MotoGP. Menurut 'El Diablo' perpanjangan kontraknya tidak akan tergantung pada keinginan Yamaha menurunkan mesin V4 pada 2026.

Belakangan, Yamaha memang blak-blakan mengakui sedang mengembangkan mesin V4. Selama ini, mereka selalu memakai mesin berkonsep inline 4, yang membantu mereka meraih delapan gelar dunia bersama Valentino Rossi, Jorge Lorenzo, dan Quartararo. Mesin V4 Yamaha pun terus diuji oleh dua test rider-nya, Andrea Dovizioso dan Augusto Fernandez.

Advertisement

Alex Rins melihat performa V4 Yamaha di Brno, Ceko, dua pekan lalu, dan melaporkan mesin itu masih dua detik lebih lamban dari mesin inline 4 yang sekarang. Namun, Managing Director Yamaha Motor Racing, Paolo Pavesio, mengonfirmasi pihaknya punya target yang jelas menurunkan V4 pada 2026, sebagai persiapan menyambut 2027, di mana MotoGP berganti kapasitas mesin dari 1000cc ke 850cc.

1 dari 2 halaman

Sebut Paolo Pavesio Tak Paham Sisi Teknis MotoGP

Sebut Paolo Pavesio Tak Paham Sisi Teknis MotoGP

Pembalap Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo (c) Yamaha MotoGP

“Kami perlu mengumpulkan informasi baru dan mempelajari konfigurasi mesin baru, dengan fokus ke 2027, tapi juga kemungkinan dimulai sejak 2026... Kami mengembangkan motor 2026 dan juga secara paralel mengerjakan motor 2027. Ini kompleks, menantang, tapi memang perlu jika kami ingin kembali ke posisi yang kami inginkan," tutur Pavesio kepada Motorsport.com, Sabtu (12/7/2025).

Quartararo pun dijadwalkan menjajal mesin V4 dalam tes tengah musim pada September nanti, tetapi juara dunia MotoGP 2021 ini tak bisa menyembunyikan rasa frustrasinya kepada Yamaha. Terutama setelah ia terus-terusan gagal naik podium meski sudah empat kali meraih pole, yang membuktikan performa YZR-M1 cukup meragukan.

Ia pun tak ragu mengkritik Pavesio. "Saya tak tahu apa yang dia pikirkan. Saya rasa dia tak terlalu paham sisi teknis. Namun, kenyataannya, mereka tahu betul apa yang perlu dilakukan untuk mempertahankan saya. Jujur, saya tak peduli apakah itu V4 atau bukan. Saya hanya ingin motor yang kompetitif untuk musim depan," ujarnya.

2 dari 2 halaman

Sebut Yamaha Tak Punya Kemajuan Berarti

Kontrak Quartararo akan habis pada akhir musim 2026 mendatang. Rider Prancis ini diketahui sempat menjalani negosiasi serius dengan Ducati dan Aprilia pada 2024, sebelum memilih bertahan di Yamaha untuk 2025 dan 2026. Meski begitu, Quartararo tak pernah ragu memberikan ultimatum kepada Yamaha jika tak segera kembali ke papan atas.

Ia pun mengakui bahwa hubungannya dengan Yamaha mulai tegang. Selain itu, ia juga tak segan menyebut usaha Yamaha memperbaiki M1 tak memiliki hasil signifkan. "Tentu saja, situasinya mulai sedikit tegang, karena kami selalu mengharapkan lebih banyak hal, lebih banyak peningkatan," curhat rider berusia 26 tahun ini.

"Kami bisa lihat sendiri bahwa kami sebenarnya tidak punya peningkatan yang berarti. Soal V4, kami memang mendapat umpan balik yang cukup baik, tetapi catatan waktunya masih sangat lambat. Pada akhirnya, bagi saya yang paling penting adalah catatan waktu. Perasaan terhadap motor bisa saja bagus, tetapi…" pungkasnya.

Sumber: Motorsportcom

LATEST UPDATE