Jack Miller Puji Enea Bastianini, Sebut Punya Banyak Faktor Sukses di Ducati
Anindhya Danartikanya | 14 April 2022 17:00
Bola.net - Meski posisinya di Ducati Lenovo Team terancam oleh Enea Bastianini, Jack Miller tak ragu memberikan pujian usai rider Gresini Racing itu mengalahkannya dan memenangi balapan MotoGP Austin, Minggu (10/4/2022). Lewat The Race, Miller menyebutkan banyak faktor yang membuat Bestia sangat menyatu dengan Ducati.
Dalam balapan itu, Miller sempat memimpin selama 15 lap, sebelum disalip oleh Bastianini pada Lap 16 dan Alex Rins pada Lap 20. Sama-sama mengendarai Ducati, meski berbeda spek, Miller jadi paham betul mengapa Bastianini sangat kompetitif. Perlu dicatat, bahwa ini adalah kemenangan kedua Bestia usai Seri Qatar.
Miller menyatakan bahwa gaya balap dan ergonomi Bastianini cukup spesial hingga Desmosedici GP21 jinak di bawah kendalinya. "Jujur saja, andai tahu caranya, saya bakal melakukannya juga! Namun, Enea berkendara dengan sangat baik. Saat menyalip Anda, ia terkesan tak perlu ngotot," ujar rider Australia ini.
"Enea punya gaya balap di mana ia duduk tepat di tengah motor, dan kepalanya selaras dengan derajat kemiringan. Jika Anda amati, motornya bergerak dengan mulus. Ia sungguh solid, gaya balapnya cocok. Ia mampu bikin motornya bergerak sesuai arahannya dan bertahan dengan tangguh sekaligus tenang," lanjut Miller.
Postur Mungil Enea Bastianini Membantu
Selain itu, Bastianini yang tingginya 168 cm dan berat badannya 64 kg juga dinilai Miller sangat membantu strategi menghemat ban dan mendukung kecepatan puncak (top speed) Ducati di trek lurus. Sebagai catatan, Miller memiliki berat badan yang sama dengan Bastianini, namun tingginya 173 cm.
"Sudah jelas ia pria seukuran saku, orang yang mungil, jadi ia bisa melaju sangat cepat di trek lurus. Ia juga bisa mengerem dengan sangat baik, karena jika Anda tak punya badan yang 10 kg lebih berat, maka itu membantu! Semua ini berkat Enea sendiri," ungkap rider berjuluk The Thriller ini.
Miller mengaku mengamati Bastianini sejak 2021, saat rider 24 tahun itu naik Desmosedici GP19. Kini, Bastianini naik GP21, dan Miller makin paham kekuatannya. "Tahun lalu ia pakai GP19 dan masalah saya sama. Ia melakukan manuver yang sama persis pada saya tahun lalu, bedanya kala itu kami berebut posisi keenam," tuturnya.
"Jadi, semua ini terjadi karena Enea sendiri. Caranya mengatur gas sungguh menakjubkan. Ia tak benar-benar pakai ban belakang untuk berbelok, sementara bagi saya ini adalah masalah besar. Saya selalu pakai ban belakang untuk untuk berbelok, sementara ia berkendara dengan mulus dan cepat," lanjut Miller.
Enea Bastianini Akui Justru Tiru Gaya Jack Miller
Rider 27 tahun ini pun berbesar hati mengakui bahwa dirinya hanya bisa bermimpi untuk bisa berkendara seperti Bastianini. "Untuk manajemen ban, ini adalah gaya terbaik dan ini semua berat dia. Andai saja saya bisa berlatih dengan gayanya. Saya sudah mencoba selama tujuh tahun dan masih belum bisa!" ujarnya.
Uniknya, Bastianini mengakui caranya berkendara di atas Ducati terus membaik setelah tekun mempelajari data Miller bersama timnya. Bastianini menyatakan, meniru gaya balap Miller bakal memberikan manfaat jangka panjang, karena menurutnya gaya balap mereka paling mirip di antara rider-rider Ducati lainnya.
"Beberapa pembalap punya gaya yang sangat berbeda dari saya, namun gaya Jack cukup dekat dan saya membandingkan data dengannya setiap waktu. Motor kami juga sangat mirip, GP21 dengan beberapa aspek GP22, dan saya rasa kemajuannya tak banyak. Jadi, saya tak punya keunggulan," kata juara Moto2 2020 ini.
"Saya merasa sangat cepat di corner entry, terutama jika ada zona pengereman yang besar. Namun, saya harus membayarnya di tengah tikungan. Saya lebih lamban, apalagi jika membandingkan data dengan Jack dan Jorge (Martin) di garasi. Saya harus memperbaiki ini, karena gaya balap saya terlalu berbeda," tutupnya.
Sumber: The Race
Baca Juga:
- Enea Bastianini: Kalau Repsol Honda Mendekat, Saya Nggak Akan Nolak
- Enea Bastianini: Bela Tim Pabrikan Ducati 2023? Saya Pikir Nanti-Nanti Saja
- Fabio Quartararo Bakal Tentukan Masa Depan di Yamaha Sebelum Musim Panas
- Jorge Martin Bisa Hengkang, Pramac Racing Getol Pertahankan Johann Zarco
- Habis Menang, Aleix Espargaro-Aprilia Justru Alot Negosiasi Kontrak Baru
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Efek Tamparan Gattuso, Italia Bangkit dengan Perkasa
Piala Dunia 6 September 2025, 11:10 -
Manchester United Masih Belum Lepaskan Pandangannya dari Eks Pemain Chelsea Ini
Liga Inggris 6 September 2025, 11:05 -
Rasa Hormat Fans Timnas Indonesia pada Jhon Benchy, Didier Drogba-nya Chinese Taipei
Tim Nasional 6 September 2025, 10:18
LATEST UPDATE
-
Cedera, Frenkie de Jong Tinggalkan Timnas Belanda
Liga Spanyol 6 September 2025, 14:10 -
Mengenal Calvin Verdonk: Pilar Garuda dengan Darah Aceh di Ligue 1
Tim Nasional 6 September 2025, 13:55 -
Tunjangan Rumah DPR Disetop, Berapa Uang yang Dibawa Pulang per Bulan?
News 6 September 2025, 13:52 -
Transfer Gianluigi Donnarumma: Mengapa Real Madrid Tidak Tertarik?
Liga Spanyol 6 September 2025, 12:34 -
Kata-kata Pertama Miliano Jonathans Setelah Debut Timnas Indonesia
Tim Nasional 6 September 2025, 12:24 -
Patrick Dorgu Terkejut dengan Keputusan Manchester United di Bursa Transfer
Liga Inggris 6 September 2025, 12:17
LATEST EDITORIAL
-
Isak Catat Rekor Baru, Ini 5 Transfer Termahal Premier League
Editorial 3 September 2025, 14:48 -
Rekor Pecah Lagi! 5 Pemain Liverpool dengan Harga Fantastis
Editorial 3 September 2025, 13:18 -
6 Pemain yang Menolak Chelsea untuk Gabung Tottenham, Termasuk Xavi Simons
Editorial 1 September 2025, 17:24