Karena Mungil: Dani Pedrosa Beber Penyebab Utama Kegagalan Juarai MotoGP
Anindhya Danartikanya | 16 Desember 2022 13:28
Bola.net - Dani Pedrosa membeberkan penyebab dirinya gagal menjadi juara dunia MotoGP. Ia menyatakan bahwa tubuhnya yang mungil membuat dirinya sulit mengendalikan motor berkapasitas mesin yang besar dan bertenaga tinggi. Seperti yang diketahui, The Little Samurai memiliki tinggi 160 cm dan berat badan 51 kg.
Selama berkarier di Grand Prix sejak 2001, Pedrosa mengoleksi 153 podium dan 54 kemenangan. Ia juga menyabet gelar dunia GP125 2003, GP250 2004, dan GP250 2005. Ia menjalani debut MotoGP pada 2006 dan tampil sangat kompetitif. Sayangnya, ia tak pernah jadi juara. Prestasi terbaiknya adalah runner up sebanyak tiga kali.
Lewat Motorbike Magazine pada Rabu (30/11/2022), Pedrosa pun menyatakan bahwa dirinya sudah punya keraguan bakal bisa tampil baik di MotoGP sejak ia masih turun di ajang GP125. Pasalnya, kala itu ia juga sudah ragu bisa berkuasa di GP250, meski ujung-ujungnya malah dua kali menjuarai kelas intermediate.
Dimensi yang Berbeda Antara GP250 dan MotoGP
"Jujur saja, saat menjuarai GP125 dan naik ke GP250, saya sudah punya keraguan, karena motornya makin besar dan berat, sementara saya sangat kecil. Entah apakah Anda ingat, kala itu sudah ada keraguan soal saya, karena gaya balap saya terlalu halus, sementara motor-motor itu butuh kekuatan lebih besar," kisah Pedrosa.
Pada 2004, Pedrosa diketahui sempat mendapatkan kans menjalani tes dengan motor MotoGP yang kala itu berkapasitas mesin 990cc. Ia mengaku cukup syok melihat perbedaan besar antara motor tersebut dengan motor 250cc yang ia pakai balapan. Ia tak memungkiri dirinya sedikit 'jiper' sebelum naik ke kelas tertinggi.
"Saya ingat saya punya keraguan sendiri, karena saya terlalu kecil. Meski saya beradaptasi dengan baik pada 250cc, saya sudah coba motor MotoGP pada akhir 2004 dan rasanya dimensinya berbeda, benar-benar besar. Tak hanya tenaganya, melainkan juga ukuran motornya," ungkap Pedrosa, yang kini jadi test rider KTM.
Sulit Kendalikan Motor MotoGP
Pedrosa menyatakan bahwa dalam tesnya kala itu, ia sangat sulit mencari posisi yang nyaman di atas motornya karena tubuhnya yang mungil. Soal kecepatan yang tinggi, ia mengaku bisa menghadapinya. Namun, kendala utamanya adalah kesulitan mengendalikan motor sesuai dengan gaya balapnya.
"Saya sulit mencapai stang. Saya hampir terjatuh, dan kaki saya lepas dari footpeg. Saya tak bisa mengerem. Saat pindah ke MotoGP, saya makin ragu bahwa saya bisa mendominasi motornya. Bukan untuk melaju cepat, melainkan mengendalikan motor sesuai yang saya mau setiap waktu," curhatnya.
"Itu yang bikin saya paling rugi di MotoGP, bahwa saya tak selalu bisa mengendalikan motor. Ini memengaruhi kepercayaan diri saya, karena Anda tahu motor itu bisa mengalahkan Anda dalam kondisi dan situasi tertentu," pungkas Pedrosa, yang juga dikenal kerap mengalami berbagai cedera selama berlaga di MotoGP.
Statistik Prestasi Dani Pedrosa
Jumlah Grand Prix: 296
Jumlah pole: 49
Jumlah podium: 153
Jumlah kemenangan: 54
Jumlah gelar dunia: 3 (GP125 2003, GP250 2004, dan GP250 2005)
2001: GP125 Telefónica MoviStar Junior Team - Peringkat 8
2002: GP125 Telefónica MoviStar Junior Team - Peringkat 3
2003: GP125 Telefónica MoviStar Junior Team - Juara
2004: GP250 Telefónica MoviStar Honda - Juara
2005: GP250 Telefónica Movistar Honda - Juara
2006: MotoGP Repsol Honda Team - Peringkat 5
2007: MotoGP Repsol Honda Team - Runner up
2008: MotoGP Repsol Honda Team - Peringkat 3
2009: MotoGP Repsol Honda Team - Peringkat 3
2010: MotoGP Repsol Honda Team - Runner up
2011: MotoGP Repsol Honda Team - Peringkat 4
2012: MotoGP Repsol Honda Team - Runner up
2013: MotoGP Repsol Honda Team - Peringkat 3
2014: MotoGP Repsol Honda Team - Peringkat 4
2015: MotoGP Repsol Honda Team - Peringkat 4
2016: MotoGP Repsol Honda Team - Peringkat 6
2017: MotoGP Repsol Honda Team - Peringkat 4
2018: MotoGP Repsol Honda Team - Peringkat 11
2021: MotoGP Red Bull KTM Factory Racing - Peringkat 25
Sumber: Motorbike Magazine
Baca juga:
- Dani Pedrosa 'Damai' Tak Pernah Juarai MotoGP: Saya Sudah Kerahkan yang Terbaik
- Gabung Mercedes di Formula 1 2023, Mick Schumacher Jadi Pembalap Cadangan
- Tim Peserta MotoE 2023 Berkurang di Era Ducati, Avintia dan Ajo Pilih Mundur
- Marc Marquez Tidak Anti-Sprint Race di MotoGP: Lebih Banyak Balapan, Lebih Bagus!
- Daftar Negara Paling Sering Juarai MotoGP, Spanyol Ternyata Masih Tertinggal
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Harry Maguire Siap Berkorban Banyak Demi Bertahan di Manchester United
Liga Inggris 22 Oktober 2025, 15:28 -
Pengakuan Jujur Denzem Dumfries: Union SG Bikin Inter Milan Merana!
Liga Italia 22 Oktober 2025, 14:01
LATEST UPDATE
-
Prediksi KRC Genk vs Real Betis 23 Oktober 2025
Liga Eropa UEFA 22 Oktober 2025, 21:27 -
Sejarah Baru: Arsenal Raih 100 Kemenangan di Liga Champions
Liga Champions 22 Oktober 2025, 21:16 -
Arsenal Resmi Jadi 'Raja Bola Mati' di Eropa
Bola Indonesia 22 Oktober 2025, 21:08 -
Real Madrid vs Juventus: Duel Panas Dua Bintang Turki, Arda Guler dan Kenan Yildiz
Liga Champions 22 Oktober 2025, 21:01 -
Prediksi Go Ahead Eagles vs Aston Villa 23 Oktober 2025
Liga Eropa UEFA 22 Oktober 2025, 20:59 -
Prediksi FCSB vs Bologna 23 Oktober 2025
Liga Eropa UEFA 22 Oktober 2025, 20:17 -
Prediksi Freiburg vs FC Utrecht 24 Oktober 2025
Liga Eropa UEFA 22 Oktober 2025, 19:35 -
Prediksi Lille vs PAOK 24 Oktober 2025
Liga Eropa UEFA 22 Oktober 2025, 19:28 -
Prediksi Persib Bandung vs Selangor FC 23 Oktober 2025
Bola Indonesia 22 Oktober 2025, 18:14 -
Frankfurt Mencari Pijakan, Liverpool Berambisi Mempertahankan Superioritasnya
Liga Champions 22 Oktober 2025, 18:02
LATEST EDITORIAL
-
6 Kandidat Pengganti Igor Tudor di Juventus: Ada Eks Inter Milan
Editorial 21 Oktober 2025, 22:27 -
4 Pemain Baru Manchester United yang Bantu Ruben Amorim Taklukkan Liverpool di Anfield
Editorial 21 Oktober 2025, 22:04