Mengenal Aturan 'Zona Hijau' MotoGP dan WorldSBK, Biang Kerok Hukuman Brad Binder dan Toprak Razgatlioglu
Anindhya Danartikanya | 30 Oktober 2023 10:57
Bola.net - Balapan Grand Prix MotoGP Thailand dan Race 2 WorldSBK Spanyol pada Minggu (29/10/2023), sama-sama menyajikan pertunjukan yang sangat seru. Para pembalap menjalani aksi saling salip menegangkan dalam memperebutkan kemenangan. Namun, aturan batas trek mewarnai kedua balapan ini.
Di Buriram, Brad Binder (Red Bull KTM Factory Racing) melewati garis finis di posisi kedua, tapi dihukum satu posisi sehingga dinyatakan finis ketiga. Pasalnya, Binder ketahuan melanggar batas trek di Tikungan 4 pada lap terakhir saat berebut kemenangan dengan Jorge Martin.
Di Jerez, Toprak Razgatlioglu (Pata Yamaha WorldSBK) batal menang usai dihukum satu posisi juga sehingga dinyatakan finis kedua. Ini disebabkan 'El Turco' ketahuan melanggar batas trek di Tikungan 13 pada lap terakhir saat berebut kemenangan dengan Alvaro Bautista.
Aturan batas trek semakin ketat diberlakukan di MotoGP dan WorldSBK sejak 2019, dan selalu berujung dengan kemarahan fans karena terang-terangan memengaruhi hasil akhir balapan beberapa waktu usai finis. Hukumannya dianggap mengurangi nilai talenta dan kerja keras sang rider.
Namun, tahukah Bolaneters bahwa aturan batas trek ini tercipta atas nama tingkat keselamatan di dunia balap motor?
Sejarah Singkat Batasan Trek Balap Motor
Ajang Grand Prix yang digelar sejak 1949 tak pelak lagi merupakan panutan utama bagi ajang-ajang balap motor lain dalam menentukan standar keselamatan Federasi Balap Motor Internasional (FIM). Alhasil, tak sedikit aturan keselamatan WorldSBK yang mirip dengan MotoGP.
Pada era masa lalu balap motor, limit atau batasan trek ditentukan oleh tembok pembatas. Namun, lambat laun, tembok pembatas dinilai sangat berbahaya, sehingga mereka digantikan oleh area run off yang terkadang berupa rumput, pasir, ataupun kerikil yang ukurannya ditentukan FIM.
Adanya area run off memaksa penginstalan kerb untuk mengetahui batasan trek. Rumput alami dipasang di sisi luar kerb, tetapi kemudian digantikan rumput artifisial agar tak menyediakan traksi yang baik. Namun, lama-lama rumput juga dianggap berbahaya, terutama ketika pembalap mengalami kecelakaan low side.
Rumput Diganti 'Aspal Hijau'
Kini, rumput digantikan dengan aspal yang dicat dengan warna hijau, dengan tujuan memberi para pembalap ruang lebih aman ketika ngotot mencari limit performa atau memperebutkan posisi penting. Pasalnya, permukaannya menjadi mulus dan tak lagi bergeronjal. Namun, permukaan yang mulus ini pun membuat melewati batas trek dianggap menguntungkan para rider. Jadi, kompromi harus ditemukan.
Pembalap dianggap melanggar batas trek ketika salah satu atau kedua bannya keluar dari kerb atau berada dalam zona hijau. Hukuman yang diterima pembalap pun bisa berbeda-beda, tergantung sesi atau situasi yang sedang mereka jalani, entah itu sesi latihan, kualifikasi, balapan, ataupun lap terakhir.
Dalam sesi latihan dan kualifikasi, penerapan hukuman untuk pelanggaran batas trek cukup mudah. Ketika seorang rider ketahuan masuk ke zona hijau, maka catatan waktu mereka otomatis dihapus. Namun, hukuman berbeda dijatuhkan oleh FIM Stewards jika pelanggaran terjadi pada balapan dan lap terakhir.
Hukuman dalam Balapan
Dalam balapan, para pembalap terklasifikasi berdasarkan urutan finisnya, bukan catatan waktunya. Meski lap mereka dihapus, hukuman tetap harus dijatuhkan untuk memengaruhi urutan finis mereka. Berikut ketentuan hukuman pelanggaran batas trek untuk MotoGP dan WorldSBK.
Sprint MotoGP dan Superpole Race WorldSBK:
- 1 kali melanggar = peringatan (warning)
- 3 kali melanggar = long lap penalty
Grand Prix MotoGP dan Race WorldSBK:
- 3 kali melanggar = peringatan (warning)
- 5 kali melanggar = long lap penalty
Ketentuan hukuman pelanggaran batas trek pada Grand Prix MotoGP dan Race WorldSBK juga diterapkan untuk Grand Prix Moto2 dan Moto3 serta Race WorldSSP dan WorldSSP300.
Hukuman pada Lap Terakhir
Lap terakhir dalam sebuah balapan diakui MotoGP.com sebagai kasus istimewa. Pasalnya, momen tersebut benar-benar menentukan hasil balapan. Jika seorang rider melanggar batas trek tetapi memiliki margin keunggulan yang cukup besar dari rival di belakangnya, maka ia takkan dihukum.
Namun, jika seorang pembalap melanggar batas trek dengan margin keunggulan yang dianggap FIM Stewards masuk dalam 'jarak menyerang' bagi rival di belakangnya, maka sang pembalap akan dijatuhi hukuman mundur satu posisi pada hasil akhir balapan.
Sebelum Grand Prix MotoGP Thailand, Brad Binder sudah sempat mendapatkan hukuman ini dua kali, yakni di Sprint dan Grand Prix MotoGP Belanda pada akhir Juni lalu. Dalam ketiga peristiwa ini, Binder dianggap melanggar batas trek ketika rider di belakangnya dalam 'jarak menyerang'.
Cara Mengetahui Pelanggaran Batas Trek
Menurut MotoGP.com, hampir seluruh tepi lintasan sirkuit-sirkuit penyelenggara MotoGP dan WorldSBK memiliki sensor untuk menangkap adanya pelanggaran batas trek.
Namun, mereka juga tak memungkiri bahwa ada beberapa tempat yang sulit untuk dipasangi sensor akibat sulitnya akses dan bentuk tikungan yang melengkung.
Jika sensor tak bisa dipasang di area terkait, maka kamera yang terpasang akan jadi andalan untuk menyediakan bukti adanya pelanggaran batas trek.
Nah, bagaimana, Bolaneters? Menurut kalian aturan ini cukup adil nggak?
Sumber: MotoGP
Baca juga:
- Jadwal Balapan, Hasil Lengkap, dan Klasemen Pembalap Formula 1 2023
- Klasemen Sementara Formula 1 2023 Usai Seri Meksiko
- Hasil Balapan Formula 1 GP Meksiko: Max Verstappen Raih Kemenangan Ke-16, Kalahkan Rekor Sendiri
- Jadwal Balapan, Hasil Lengkap, dan Klasemen Pembalap WorldSBK 2023
- Klasemen Akhir WorldSBK 2023: Sapu Bersih Gelar, Ducati Raih Triple Crown
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
LATEST UPDATE
-
Man of the Match AS Monaco vs Manchester City: Erling Haaland
Liga Champions 2 Oktober 2025, 04:26 -
Man of the Match Barcelona vs PSG: Achraf Hakimi
Liga Champions 2 Oktober 2025, 04:15 -
Joao Felix Bersinar, Al Nassr Bungkam Al Zawraa Tanpa Cristiano Ronaldo
Asia 2 Oktober 2025, 03:36 -
Chelsea Incar Bintang Muda Nigeria 16 Tahun, Dijuluki Penerus Jay-Jay Okocha
Liga Inggris 2 Oktober 2025, 03:30 -
Florian Wirtz di Liverpool: Transfer Fantastis yang Mulai Jadi Tanda Tanya
Liga Inggris 2 Oktober 2025, 03:21 -
Link Live Streaming Villarreal vs Juventus - Nonton Liga Champions di Vidio
Liga Champions 2 Oktober 2025, 01:05
LATEST EDITORIAL
-
5 Pemain Super yang Pernah Bermain untuk Barcelona dan PSG
Editorial 1 Oktober 2025, 13:18 -
3 Alternatif William Saliba yang Layak Dipertimbangkan Real Madrid
Editorial 29 September 2025, 15:55 -
3 Alasan Kuat Manchester United Harus Lepas Ruben Amorim Sekarang Juga
Editorial 29 September 2025, 12:36