Para Rider MotoGP Soal Drama Jorge Martin di San Marino: Bukan Blunder, Cuma Apes!
Anindhya Danartikanya | 9 September 2024 14:12
Bola.net - Para fans MotoGP memang dibikin geleng-geleng usai melihat strategi flag-to-flag Jorge Martin dalam Seri San Marino di Sirkuit Misano, Minggu (8/9/2024). Sebagian besar yakin pembalap Prima Pramac Racing itu melakukan kesalahan. Namun, para rivalnya justru yakin sejatinya ia melakukan strategi yang tepat.
Pada Lap 7, hujan turun dan membuat trek licin, terbukti dari kecelakaan Franco Morbidelli. Bersama Aleix Espargaro, Maverick Vinales, dan Raul Fernandez, Martin pun pit stop untuk ganti ke motor kedua dengan setup basah, sementara pembalap lain memilih tetap di trek. Ia pun kembali ke lintasan di posisi 15.
Sayang, dalam dua lap, hujan berhenti dan trek mengering. Martin lalu ke pitlane lagi untuk kembali ke motor dengan setup kering. Ia tetap ada di posisi 15 dan tak bisa memperbaiki posisi. Ia juga harus legawa melihat Marc Marquez menang, sementara Pecco Bagnaia, rival utamanya dalam perebutan gelar, finis kedua.
Namun, pembalap lain menolak menyebut peristiwa ini sebagai blunder. Mereka justru menganggap Martin sekadar apes. Pasalnya, andai hujan tetap berlanjut, Martin berpeluang paling besar untuk menang, karena Lap 7 dinilai sebagai waktu yang tepat untuk pit stop. Berikut opini mereka seperti yang dikutip oleh GPOne.
Marco Bezzecchi
"Martin sudah benar, mengambil risiko dan kembali ke pit box. Ketika hujan mulai turun, bisa saja turunnya sangat deras dan bisa saja cepat berhenti. Ia pun berharap hujannya makin deras dan ternyata tidak. Itu bukan miskomunikasi dengan tim, tetapi Jorge lah yang merasa ingin ambil kesempatan.
"Saya pun sepenuhnya setuju dengan pilihannya, karena dalam situasi macam itu, terkadang semua tergantung cara kerja Tuhan. Anda bisa jadi fenomena, bagai Yesus Kristus turun ke bumi. Namun, jika semua salah, Anda jadi pecundang. Namun, Jorge fenomenal, ia telah mencoba. Sayangnya berakhir salah. Secara pribadi, saya menghargainya."
Marc Marquez
"Sudah jelas strategi Martin tidak terlalu gila, karena jika hujan berlanjut dengan intensitas yang sama pada lap tersebut, maka ia akan mendapatkan strategi terbaik. Namun, memang benar bahwa bagi saya, lebih baik mengikuti pembalap lokal.
"Para pembalap lokal memutuskan tetap berada di dalam trek. Jadi, mereka jelas tahu lebih baik ketimbang saya. Saya pun berkata, 'Jika ia (Bagnaia) bertahan di trek, maka aku akan tetap di trek'. Para rider Italia memilih bertahan di trek, jadi saya ikut!"
Aleix Espargaro
"Saya melakukan pit stop untuk mengambil motor dengan setup basah, karena saya ada di belakang dan tak punya ritme. Kala itu, hujannya deras. Sayangnya, itu (pit stop) tidak ada untungnya. Padahal, kami sudah melihat perkiraan cuaca dengan tim.
"Anda hujannya lebih lama, apa pun bisa terjadi. Tadinya, saya tak berencana masuk ke pitlane, tetapi sudah ada banyak kecelakaan, hujannya deras, dan saya lamban. Jadi, mengapa saya tidak ambil risiko saja?"
Pecco Bagnaia
"Mungkin Jorge agak impulsif, tapi keputusannya bisa jadi masuk akal karena kala itu hujannya cukup lebat saat kami menjalani lap tersebut. Mungkin ia terpengaruh oleh fakta bahwa Franco Morbidelli kecelakaan.
"Ini situasi sulit. Ini adalah situasi yang sangat rumit, dan ia sudah berusaha. Sayangnya, ia melakukan taruhan yang tidak terbayar. Apakah saya akan melakukan hal yang sama? Jujur saja, saya tidak memikirkannya."
Sumber: GPOne
Baca Juga:
- Para Rider MotoGP Tetap Tolak Komunikasi Radio ala Formula 1 Usai Drama Flag-to-Flag di Seri San Marino
- Pecco Bagnaia Sebut Marc Marquez Masih Bisa Juarai MotoGP 2024: Dia Rider Paling Berani
- Ikuti Strategi 'Warlok' Jadi Tips Jitu Marc Marquez Menangi MotoGP San Marino 2024
- Marco Bezzecchi Bela Jorge Martin Soal Blunder Ganti Motor di MotoGP San Marino: Memang Harus Ambil Risiko
TAG TERKAIT
BERITA TERKAIT
-
Sejarah Baru: Arsenal Raih 100 Kemenangan di Liga Champions
Liga Champions 22 Oktober 2025, 21:16 -
Real Madrid vs Juventus: Duel Panas Dua Bintang Turki, Arda Guler dan Kenan Yildiz
Liga Champions 22 Oktober 2025, 21:01
LATEST UPDATE
-
Link Live Streaming Chelsea vs Ajax Amsterdam - Nonton Liga Champions/UCL di Vidio
Liga Champions 23 Oktober 2025, 01:06 -
Link Live Streaming Real Madrid vs Juventus - Nonton Liga Champions/UCL di Vidio
Liga Champions 23 Oktober 2025, 01:05 -
Link Live Streaming Atalanta vs Slavia Praha - Nonton Liga Champions/UCL di Vidio
Liga Champions 23 Oktober 2025, 01:03 -
Link Live Streaming AS Monaco vs Tottenham - Nonton Liga Champions/UCL di Vidio
Liga Champions 23 Oktober 2025, 01:01 -
Persib Bandung vs Selangor FC: Jadwal, Jam Kick-off, Siaran TV, dan Link Streaming
Bola Indonesia 22 Oktober 2025, 23:27 -
Prediksi Nottingham Forest vs Porto 24 Oktober 2025
Liga Eropa UEFA 22 Oktober 2025, 23:10 -
Dean Huijsen Beri Sinyal Comeback di El Clasico Kontra Barcelona
Liga Spanyol 22 Oktober 2025, 23:08 -
Jadwal Persib vs Selangor: Maung Bandung Siap Amankan Poin Penuh di Kandang
Bola Indonesia 22 Oktober 2025, 22:58 -
Hasil AFC Champions League Two: Tanpa Ronaldo, Al Nassr Tetap Perkasa di India
Asia 22 Oktober 2025, 22:57 -
Link Live Streaming Galatasaray vs Bodo/Glimt - Nonton Liga Champions/UCL di Vidio
Liga Champions 22 Oktober 2025, 22:47
LATEST EDITORIAL
-
6 Kandidat Pengganti Igor Tudor di Juventus: Ada Eks Inter Milan
Editorial 21 Oktober 2025, 22:27 -
4 Pemain Baru Manchester United yang Bantu Ruben Amorim Taklukkan Liverpool di Anfield
Editorial 21 Oktober 2025, 22:04